Yizhan tanpa sengaja membaca buku diary ayahnya. Isi buku tersebut tertulis perjuangan seorang alpha yang bersikeras menginginkan seorang Beta menjadi pasangannya. Alpha itu adalah Wang Yibo, ia tanpa sengaja menyukai seorang Beta, Xiao Zhan. Hingga...
Hari berganti hari, bulan berganti bulan hingga tahun berganti tahun. Tak terasa ini sudah tahun ke 17 Yizhan menjalani hidup.
Anak laki-laki yang dulunya hanya tahu bermain kini telah beranjak dewasa. Yang di mana lebih berpikiran terbuka dan memahami situasi untuk berbuat.
Tak hanya pikiran, wajah Yizhan juga berubah jauh lebih tampan-ralat, cantik. Persis seperti Xiao Zhan.
Yizhan menuruni anak tangga dengan terburu-buru kemudian menyambar sepotong roti yang terhidang dan langsung melahapnya. Kemudian langsung meneguk habis susu vanilla kesukaannya.
"Kenapa terburu-buru?" tanya Yibo heran melihat putranya yang terburu-buru. Tak biasanya ia bersikap kalang kabut seperti itu.
"Yi harus bertemu seseorang!" teriak Wangji yang sudah lebih dulu berlari keluar dari rumah membuat Yibo menggelengkan kepalanya heran.
Pria tampan bak dewa Yunani itu kini wajahnya mulai berkerut dan rambut hitam legamnya satu persatu muncul rambut yang tak diundang, bewarna putih keabu-abuan. Dan matanya yang seperti elang kini berubah buram dan harus mengenakan kaca mata.
"Dasar anak nakal," gumam Yibo seraya terkekeh.
Yizhan memarkirkan motornya kemudian segera berlari masuk ke gedung sekolahnya. Seperti biasa, para omega akan berteriak kecentilan saat melihat Yizhan memasuki pekarangan sekolah. Wajahnya yang cantik dan sikapnya yang dingin bak alpha membuat dirinya semakin menarik bagi para omega.
Yizhan mengarah ke sebuah perpustakaan kemudian melangkah masuk dan langsung mengarah ke rak buku sains yang menjadi tempat favorit seseorang.
Yizhan mengulas senyuman saat melihat sosok yang dicarinya tengah melihat buku di sana dengan wajah polos.
"Fanshi!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fanshi langsung menoleh ke arah Yizhan dengan ekspresi bodoh. Wajahnya yang selalu menampilkan kepolosan bak bayi dan sikapnya yang lembut selembut kain sutra premium. Tetapi siapa sangka jika pria itu adalah seorang alpha dominan.
"Yi, kapan kamu tiba?" tanya Fanshi seraya tersenyum lebar.
"Sejak tadi, aku memperhatikanmu sudah bermenit-menit lamanya...," keluh Yizhan berbohong. Ingin menjahili Fanshi.
"Benarkah?" tanya Fanshi dengan wajah panik. Keningnya berkerut, matanya berbinar dan bibir seksinya berkerut ke bawah.
"Hm...aku sangat lelah berdiri bermenit-menit," ujar Yizhan dengan wajah sedih dan membungkuk lemah.
Fanshi seketika panik dan langsung menghampiri Yizhan kemudian dipapah nya cowok itu untuk duduk.
"Kakiku sangat keram," rengek Yizhan yang menatap Fanshi memelas.
Tanpa berlama-lama, Fanshi langsung berjongkok lalu menarik celana Yizhan sedikit ke atas kemudian dipijatnya kaki anak itu.
Yizhan mengatupkan bibirnya menahan tawa melihat raut wajah Fanshi yang terlihat sangat cemas tengah memijat kakinya.