| 15 |

510 57 4
                                    


Zhan berjalan dengan lemah ke ruangan kelasnya. Ia melangkah masuk dan seketika kebingungan kala tak melihat siapapun di dalam ruangan.

"Kenapa tidak ada siapapun?" gumamnya heran. Zhan mengambil ponselnya dan melihat kembali jadwalnya hari ini.

"Aish!! Aku salah lihat!" teriaknya kesal. Zhan segera keluar dari ruangan dan berjalan ke arah gedung manajemen. Di sana ia melihat keramaian dan juga panggung.

"Ada acara apa?" tanyanya dalam hati.

Zhan berjalan mendekat dan memperhatikan semua mahasiswa dan mahasiswi yang berkumpul. Saat mengedarkan pandangan, Zhan melihat Yibo menaiki panggung tersebut dan melakukan penyerahan medali oleh dosennya. Zhan tersenyum lebar padanya dan melambaikan tangan menyapa Yibo. Yibo juga seketika tersenyum lebar melihat Zhan, ia segera turun dari panggung dan menghampiri Zhan.

"Kenapa kau ke mari?" tanyanya seraya merapikan surai hitam Zhan yang menutupi jidatnya.

"Aku kira ada kelas hari ini, dan ternyata aku salah." jawab Zhan dengan nada sedih. Padahal ia bisa menghabiskan waktu di rumah untuk tidur, tetapi itu bukanlah masalah besar, ia dapat bertemu dengan Yibo.

"Pheromone mu sangat harum." ujar Zhan yang mencium aroma pheromone Yibo yang semerbak.

Yibo hanya tersenyum kemudian mengelus pipi Zhan lembut. Ia benar-benar sangat mencintai pria di hadapannya ini.

"Acara apa ini?" tanya Zhan penasaran.

"Gladi bersih wisuda ku besok."

"Hah? Kau akan wisuda? Benarkah?"

"Hm."

"Wah!! Selamat."

Yibo tersenyum tipis menahan jantungnya yang berdebar-debar saat melihat senyuman Zhan yang sangat menggemaskan.

"Kau sangat menggemaskan." ucap Yibo dengan tersenyum gemas menatap Zhan.

Sang empu terdiam dengan jantung yang nyaris beterbangan. Ia mengedipkan berkali-kali matanya mencerna ucapan Yibo yang baru saja dilontarkannya.

"Ee... Ya, aku akan pergi, sampai jumpa." Zhan terlihat sangat gugup dan ia tak berani menatap mata Yibo. Ia berbalik badan untuk segera pergi karena ia benar-benar sudah salah tingkah.

Zhan tak sempat melangkahkan kakinya sebab Yibo lebih dulu mencengkram tangannya dan menariknya membuat pria itu tak bisa bergerak dan hanya berada dekat dengannya.

"Bagaimana kondisimu?" tanya Yibo khawatir. Ia meninggalkan Zhan yang tertidur setelah mereka melakukannya berjam-jam. Itu membuat Yibo khawatir dengan kondisinya.

Zhan memberikan senyuman sebagai jawaban kemudian berjalan ke arah kursi yang berada tak jauh dari sana. Zhan mendudukkan bokongnya di kursi tersebut diikuti oleh Yibo di sebelahnya. Zhan menarik nafas dalam-dalam dan menghelanya panjang.

"Tadi pagi Lim Gege membawaku ke klinik, aku diperiksa dan hasilnya, aku adalah omega." jelas Zhan seraya tersenyum tipis.

Yibo tersenyum lebar mendengarnya walaupun ia sudah lebih dulu mengetahui jikalau Zhan omega. Keinginannya untuk merubah Zhan menjadi omega telah berhasil. Tak sia-sia selama ini ia menyemprotkan pheromone nya pada Zhan.

"Itu adalah kabar baik." Yibo mengelus kepala Zhan lembut seolah menyemangatinya.

"Semua orang akan berkata seperti itu, berbeda dengan Gege, dia sangat marah." Zhan memanyunkan bibirnya sedih mengingat respon yang didapatinya dari Lim.

"Bagaimana denganmu? Kau tidak senang?"

"Aku senang, hanya saja aku sedih melihat respon Gege..."

"Tidak apa, mungkin saja Gege mu masih sangat terkejut mendengar fakta adiknya yang menggemaskan dan pecicilan ini adalah seorang omega." Yibo mencubit pipi gembul Zhan gemas.

December [Yizhan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang