| 34 |

628 52 2
                                    

Semua murid mulai berkerumun di papan Mading halaman sekolah yang menjadi tempat informasi bagi para murid yang dinyatakan lulus.

Fanshi menunggu Yizhan keluar dari kerumunan yang ia suruh untuk melihat mading itu dan tak menunggu lama Yizhan berlari keluar dari kerumunan dan langsung menyambar tubuh Fanshi.

"Kita lulus dengan nilai tertinggi!" bisik Yizhan dengan senyuman bahagia dan semakin mengeratkan pelukannya.

Fanshi tersenyum lebar kemudian mengelus kepala Yizhan.

"Kau tak perlu khawatir dengan nilai mu karena kamu berada di tingkat kedua setelah aku," ujar Yizhan seraya melepaskan pelukannya dan menatap kedua mata Fanshi meyakinkan.

Fanshi tersenyum semakin lebar hingga memperlihatkan giginya kemudian ia terkekeh kecil. Ia tertawa karena memang tidak bisa mengalahkan anak yang tak sama sekali pernah belajar itu.

"Kenapa kamu tertawa?" tanya Yizhan heran.

"Kau selalu menang," ucap Fanshi seraya tersenyum hangat.

Yizhan sempat terpana dengan senyuman itu beberapa detik kemudian dengan cepat ia mengalihkan pandangannya dan berusaha menyadarkan dirinya.

"Nilai kita hanya beda tipis, itu tidak masalah."

"Iya, tidak masalah selagi itu kamu," Fanshi kembali memberikan senyuman lebar dengan tatapan penuh ketulusan pada Yizhan.

Jangan tanyakan kondisi Yizhan saat ini karena ia sudah sangat bingung harus bersikap seperti apa. Apalagi jantungnya kian berpacu cepat menciptakan sebuah getaran di hatinya.

"Ekhem! Ayo aku traktir hari ini," ucap Yizhan yang kemudian menarik tangan Fanshi ke parkiran.

Yizhan menaiki motornya kemudian menyuruh Fanshi untuk naik. Dan setelah naik Yizhan menancapkan gas motornya sedang menuju sebuah taman.

Fanshi memang tidak pernah membawa kendaraan ke sekolah karena ia selalu diantar oleh supirnya dan akan diperbolehkan mengendarai kendaraan saat lulus di universitas nanti. Berbeda dengan Yizhan yang memaksa ayahnya untuk membelikan  motor sport kesukaannya. Yibo menolak karena takut terjadi sesuatu pada putranya tetapi Yibo lupa jika Fanshi adalah cucu kesayangan satu-satunya.

Yizhan memarkirkan motornya di depan sebuah taman kemudian segera turun usai Fanshi turun dan memberikan helm.

"Daging tusuk di taman ini sangat lezat," ujar Yizhan seraya tersenyum antusias lalu menarik tangan Fanshi dan membawanya memasuki pekarangan taman.

Sesampainya di sana Yizhan tersenyum lebar saat tepat mereka datang pedagang itu mengadakan event yang diadakan setelah beberapa tahun lalu.

"Ayo siapa lagi yang ingin mengikuti event ini?!"

"Kami!" teriak Yizhan spontan kemudian tersenyum meyakinkan ke arah Fanshi yang menatapnya heran dan terlihat enggan.

Yizhan menarik Fanshi dan mendorongnya untuk duduk setelah itu dirinya.

"Kenapa kita harus melakukan ini?"

"Sudahlah, kita akan makan gratis."

Pedagang itu memberikan 10 bola-bola daging di piring masing-masing setelah itu mulai menghitung saat semua peserta sudah siap.

"Tiga!"

"Dua!"

"Satu!"

Fanshi kebingungan dan mendapatkan pukulan dari Yizhan. Setelah itu ia baru mengerti dan meraih satu bola daging dengan mulutnya dan memberikannya pada Yizhan yang menyambut juga dengan mulut. Hal itu mereka lakukan berulang-ulang hingga sepuluh bola daging itu sudah habis dan mereka menjadi pemenang.

December [Yizhan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang