Cast:
•Choi Ahra
•Yang Micha
•Jeon Jungkook (BTS)
•Park Jimin (BTS)*****
Ahra pov.Kulihat dia hanya mencoret coret bukunya, apa dia bosan? Hm... kurasa iya, karena aku juga merasa bosan. Bagaimana tidak? Shin Saengnim membawakan pelajaran sejarah yang entah sudah kudengar berapa kali. Yang pasti sudah tidak bisa dihitung dengan jariku. Banyak kan?
"Kau sedang memikirkan apa Ra?" Tanya Micha sambil mencolek lenganku.
Kulirik dia, kemudian menatap ke depan lagi.
"Sesuatu yang tidak penting" Jawabku
"Bilang saja kau sedang memikirkan Jimin. Aku benar kan?" Tebak Micha, segera aku menoleh ke arahnya.
"Diam kau"
Micha hanya cengengesan, dasar yeoja aneh.
"Oh iya Ra, nanti aku akan melakukan suatu hal yang besar!" Seru Micha sambil memukul lenganku cukup keras. Ada apa sih dengannya hari ini??
"Terserah kau, Yang Micha" Balasku, Micha masih memukul mukul lenganku.
Kutatap tajam dia, lalu dengan cepat dia menghentikan pukulannya dan menyengir.
*****
Huh, kemana sih sebenarnya si Micha? Dia bilang hanya sebentar, tapi dia sudah memakan setengah waktu istirahatku.
Hm.. kira kira apa yang dia lakukan? Sesuatu yang besar? Ada ada saja.
"Ahra!! Ahra!!"
Kutolehkan kepalaku ke belakang, kulihat Micha berlari lari ke arahku.
"Huh! Kau cepat sekali berjalannya!" Gerutunya, kuangkat sebelah alisku.Sepertinya aku berdiam diri daritadi. Kulihat dia dari atas sampai bawah.
"Untuk postur tubuhmu yang seperti itu memang sulit mengejarku" Ledekku.
Micha langsung menjitakku. Huh, sakit sekali. Dengan cepat kurangkul dia.
"Memangnya ada apa?" Tanyaku. Micha melepaskan rangkulanku cepat.
"Kau benar benar ingin mendengarnya?"
Aku mengangguk.
"Baiklah... aku putus dengan Yoongi!" Seru Micha kencang.
Hening.
CLAP
CLAP
CLAPkutepukkan tanganku pelan, berusaha mengimbangi kebahagiannya yang aneh.
"Chukkae! Sepertinya aku bertemu dengan yeoja gila" Ucapku, lagi lagi aku dijitak Micha.
Huh! Kami itu bersahabat tapi kenapa dia hobi sekali menganiayaku?!
"Aku tidak gila! Aku hanya merasa lega!" Timpal Micha
"Apa kau tidak menyukainya?" Tanyaku
"Tidak, awalnya aku begitu bahagia saat dia menyatakan perasaannya kepadaku. Tapi... belakangan ini aku merasa risih saat di dekatnya. Dan sampai akhirnya. Hari ini. Aku memutuskannya, aku begitu bahagia! Huh lega sekali!!" Micha merentangkan tangannya lebar lebar.
Kualihkan pandanganku ke arah lain. Sial! Itu Jimin! Apa yang harus kulakukan? Aku begitu malu saat di dekatnya. Entahlah. Tapi, saat jauh aku begitu merindukannya. Ok, kurasa aku berubah jadi aneh saat sedang menyukai orang.
"Hei, itu Jimin!" Seru Micha sambil menunjuk Jimin yang sedang berjalan ke arah kami. Segera kupelototi dia agar diam.
"Sorry" Ucap Micha sambil menutup mulutnya.