The Memories

1.2K 20 0
                                    

Cast:
• Hwang Chansung (2PM)
• Ok Dami
• Ok Taecyeon (2PM)
*****

"Kenapa kau masih berhubungan dengan Chansung?!!" Teriak Taecyeon oppa. Aku menatapnya dengan buliran buliran air mata yang berkumpul di mataku.
"A-aku mencintai nya oppa! Kenapa oppa begitu membencinya?!!" Balasku yang juga berteriak. Air mataku sudah tidak terbendung lagi, ku tumpahkan semuanya.
Kurasakan cengkraman tangan Taec oppa di bahuku sedikit mengendur. Dan dapat kudengar hembusan nafas berat darinya.
"Oppa begitu membenci orang yang pernah menyakiti mu, karena hanya kau yang kupunya di dunia ini, Dami" Ucapnya sambil menatap mataku. Aku bisa melihat ke takutan dari matanya. Tanganku dengan cepat memeluk tubuhnya itu. Dan melanjutkan tangisanku di dadanya. Kurasakan tangannya membalas memelukku.
"Maaf membuatmu menangis, jika Ayah dan Ibu tahu, aku pasti dihukum olehnya" Taec oppa tertawa saat mengatakannya. Ku eratkan pelukanku, dan semakin lama tangisanku semakin mereda, dan menyisakan isakkan.
Maafkan aku oppa..

Ku dudukkan tubuhku di kursi belajarku. Lalu membuka buku tugasku mengingat ada PR yang belum ku kerjakan.
"Akh"
Lagi lagi kepalaku terasa begitu pusing. Dan.. kurasa ini begitu hebat, aku tidak dapat melihat benda benda dengan jelas, hanya ada buraman di mataku. Dan.. aku merasa ada sebuah cairan keluar dari hidungku. Seingatku, aku tidak sedang pilek dan sekarang adalah musim panas.
Ku sentuh cairan itu, mataku melebar saat menyadari cairan itu berwarna merah. Walaupun tidak terlalu jelas karena penglihatanku yang kabur. Kucoba berjalan perlahan keluar kamar dan menghampiri kamar Taec oppa.
Namun, langkahku terhenti, dan..
BRUK
Aku sudah tidak bisa melihat apa apa lagi.

Ku kerjap kerjapkan mataku, mencoba menetralisir cahaya yang seperti menusuk mataku.
NIITT NIITT NIITT
Hanya suara itu yang memenuhi pendengaranku. Kucoba menolehkan kepalaku ke samping. Kosong. Hanya aku yang ada di ruangan ini. Kucoba melepaskan alat bantu pernafasan yang menempel di hidung dan mulutku.
"Dami, kau sudah sadar?" Ucap Taec oppa yang membuatku langsung menoleh ke arahnya. Dia terlihat kacau, wajahnya terlihat begitu lelah. Kurasa, aku hanyalah seorang adik yang menyusahkan Taec oppa.
"Apa kau masih pusing? Apa ada yang sakit?" Tanya Taec oppa bertubi tubi, sambil memeriksa keadaan tubuhku. Aku meraih wajahnya lalu membuatnya menatapku.
"Aku baik baik saja, jangan khawatir" Ucapku serak.
"Oppa, apa Chansung tahu?" Tanyaku. Mendadak ekspresi wajah Taec oppa berubah, rahangnya mengeras ketika kutanyakan hal itu.
"Tidak, dia tidak tahu. Dan, berhentilah memikirkannya" Ucap Taec oppa sambil mengelus rambutku lembut. Aku tersenyum tipis membalasnya.

Aku dan Chansung sudah duduk berhadapan setelah dia memelukku sangat lama. Dan menangis ketika melihatku.
"Aku bahagia dapat bertemu denganmu lagi,Mi" Ucapnya sambil menggenggam kedua tanganku erat. Aku tersenyum melihatnya, lalu ku balas genggaman tangannya. Entah kapan aku bisa memegang tangan hangatnya ini lagi.
"Aku juga Chan, dan.. ada sesuatu hal yang harus ku beritahu" Aku melepaskan genggaman tangannya. Lalu beralih meremas ujung dress ku. "Apa? Jangan katakan kau akan pergi lagi Mi. Aku sudah hampir gila kehilangan kontakmu selama 2 hari kemarin" Ucap Chansung dengan nada lirih. Aku tidak tahan melihatnya. Ya, aku mendengar, dia rela tidak tidur dan makan untuk mencariku. Dan dia kacau setelah hilang kontak denganku.
Kugigit bibir bawahku menahan air mata yang ingin keluar.
"Tapi.. aku ingin pergi darimu Chan. Aku tidak ingin hubungan kita berlanjut, aku ingin akhiri disini, di tempat pertama kali kita bertemu" Ucapku sambil melihat ke sekeliling Cafe. Ya, Cafe ini saksi bisu hubunganku dengan Chansung.
Chansung diam membeku mendengar ucapanku.
"Ah, sebaiknya aku harus segera pergi. Semoga kau bahagia Chan" Ucapku, lalu bangkit dan berlari meninggalkan Cafe. Aku tidak sanggup melihat wajahnya lagi, aku harus pergi. Sebelum ku lihat dia menangis di pemakamanku. Aku tidak ingin itu terjadi!

"Terima kasih, Oppa. Kau sudah memberiku waktu untuk bertemu dengannya. Untuk yang terakhir" Ucapku. Taec oppa mencium keningku lalu memelukku erat.
"Besok kita akan pergi" Ucap Taec oppa.
Ya, Taec oppa memberiku kesempatan untuk bertemu dengan Chansung. Dan kesempatan itu kujadikan untuk membuat Chansung menjauh dariku. Aku tidak ingin dia mengetahui penyakit brengsek yang bersarang di tubuhku.
Dan besok, aku akan pergi ke Amerika untuk mendapatkan pengobatan yang lebih intensif, apalagi tadi aku baru saja keluar dari rumah sakit. Kuharap, jika aku berhasil menang melawan penyakit ini, aku bisa bertemu dengan Chansung. Untuk melihat, apakah dia bahagia tanpa diriku?

K-Pop Oneshoot FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang