• Kwon Jiyong (GD - Bigbang)
• Kim Youngjin
*****
Youngjin pov.Aku memeluk tubuh Jiyong oppa yang masih tertidur lelap, tangan Jiyong Oppa juga melingkar di pinggangku. Aku semakin merapatkan diriku dengan suami tampan ku ini. Tiga bulan tak bertemu sudah membuatku hampir gila karena merindukannya. Kuhirup aroma tubuhnya lekat lekat, begitu memabukkan. Namun, tiba tiba rasa mual menyerangku. Aku mencoba menahannya, namun rasa mual itu semakin menggila. Aku segera turun dari kasur dan berlari ke kamar mandi. Aku mencoba memuntahkan isi perutku, namun tak ada apapun yang keluar, hanya air liurku yang terasa begitu pahit.
"Sayang, gwenchanayo?" Tanya Jiyong oppa yang ternyata sudah berada di sampingku. Aku mengangguk lalu menyalakan keran air untuk mencuci mulutku. Jiyong oppa terlihat begitu khawatir, namun aku berusaha untuk membuatnya tenang.
"Aku baik baik saja, maaf membuatmu terbangun" Aku mengusap kedua pipinya dengan tanganku. Jiyong oppa menggendongku lalu mendudukkanku di wesafel.
"Tidak masalah jika kau yang membangunkanku" Jiyong oppa menempelkan dahinya dengan dahiku, aku tersenyum melihatnya. Kurasakan wajahku memanas, padahal dia sudah melakukan ini hampir setiap hari. Entahlah, setelah kami menikah, aku semakin gugup saat di dekatnya.
"Youngjin, besok kita akan merayakan anniversarry kita yang ke 5" Bisik Jiyong oppa yang kini sudah berada di tikungan leherku, membuatku menggeliat geli karena deru nafasnya yang menyentuh kulitku.
"Kau ingin hadiah apa sayang?" Tanyaku. Jiyong oppa melepaskan kontak dari leherku lalu menatapku.
"Aku ingin Jiyong kecil ada disini" Jiyong oppa mengelus perut rataku, aku memegang lengannya. Tanpa sadar setetes air mata membasahi pipiku. Dengan cepat Jiyong oppa mengusapnya lalu mencium keningku.
"Maaf aku belum memberikan anak" Gumamku yang diiringi isakkan.
"Ulijma... sstt aku tidak akan memaksamu" Bisiknya kemudian mencium keningku lagi. Kupeluk tubuhnya erat, dan menangis. Aku benar benar merasa menjadi istri yang buruk, aku belum bisa memberikannya anak. Aku sebenarnya ingin mempunyai juga, tapi.. tuhan belum mengizinkanku.Aku duduk di pangkuan Jiyong oppa, dan dia memelukku erat. Sejak tadi pagi, dia hanya memelukku seperti ini. Huh, apa ini yang akan dia lakukan untuk merayakan anniversarry pernikahan kami? Dan, apa dia tidak pegal memangkuku seperti ini?
"Sayang, aku mencintaimu" Bisiknya. Aku mencubit lengannya pelan.
"Kau sudah ribuan kali mengatakan itu" Ujarku.
"Biarlah, aku akan menjadikan ini yang ke jutaan kalinya"
Tiba tiba perutku terasa sakit hingga membuat kepalaku begitu pening. Dan.. seketika semuanya menjadi gelap.Jiyong pov.
Aku menggenggam tangan Youngjin erat, dia sedang tak sadarkan diri dan itu membuatku benar benar tak tenang. Dokter masih memastikan apa yang terjadi ke istriku ini. Semoga Youngjin baik baik saja, aku tak ingin sedikit pun yang buruk terjadi.
"Anda wali nyonya Kim Youngjin?" Tanya seorang suster. "Ya, aku suaminya" Jawabku dengan masih menggenggam tangan Youngjin erat.
"Dokter ingin bicara dengan anda" Balas Suster itu. Aku menatap Youngjin lagi, aku tak ingin meninggalkannya. Namun, aku harus mengetahui yang terjadi pada Youngjin, aku pun berjalan mengikuti suster tadi."Selamat tuan, Istri anda sedang mengandung, dan usia kandungan istri anda sudah menginjak 2 bulan" Jelas Dokter itu aku pun tersenyum lebar, ternyata sebentar lagi aku akan memiliki seorang Little Kwon.
"Namun, kenapa tadi Youngjin pingsan? Apa ada hal buruk yang terjadi?" Tanyaku, ya, jujur aku masih khawatir dengan keadaan Youngjin.
"Tadi keadaan kandungannya sedikit memburuk, dia terlalu banyak fikiran. Tapi, kini keduanya sudah membaik, hanya butuh istirahat"
Aku membungkuk berterima kasih kepada dokter tadi sebelum pergi dari ruangan ini. Aku tak tahu seberapa bahagia aku sampai hampir membuatku gila. Aku akan menjadi ayah!Author pov.
"Seharusnya kau tak usah sampai seperti ini, Oppa" Ucap Youngjin yang kini sudah ada di gendongan Jiyong.
"Tentu saja aku harus seperti ini, kan kau sedang merawat anak kita" Balas Jiyong, kemudian mencium pipi Youngjin yang ada di gendongannya. Youngjin mencubit hidung Jiyong gemas.
"Gomawo oppa"