Beautiful Rival

861 21 2
                                    

Cast:
• Jung Jinyoung (B1A4)
• Son Chaemi

********
Chaemi pov.

Aku mengambil tasku lalu berjalan keluar dari rumah.
"Aku berangkat" Teriakku, kemudian berjalan menuju sepeda biru kesayanganku.
"Hai sayang, kau bantu aku ke sekolah, ok?" Ucapku sambil menaiki sepeda kesayanganku itu.
"Astaga, Son Chaemi, kau benar benar gila. Berbicara dengan sepeda dan memanggilnya sayang"
Huh, aku betul betul mengenal suara siapa ini. Pasti si Kimbab! Aku menoleh ke arah pagar rumahku, dan benar saja, itu si Kimbab! Apa dia sudah ingin membuatku kesal pagi ini?
"Kau sebaiknya segera mencari pacar sebelum benar benar gila" si Kimbab tertawa keras setelah kembali menghinaku. Aku membawa sepedaku keluar rumah.
"Dasar Kimbab gila!" Aku menendang motor yang dinaikinya, alhasil dia pun oleng tapi tidak terjatuh. Uh, kenapa tidak jatuh saja sih?!
"Kau gadis gila!" Balasnya. Aku menjulurkan lidahku ke arahnya kemudian mengayuh sepedaku.
Angin pagi begitu menyegarkan, dan juga disertai naik sepeda begini, sangat menyenangkan dan tidak mengotori udara pagi. Tidak seperti si Kimbab itu, pagi pagi naik motor, apa dia mau meracuni orang orang? Oh ya si Kimbab itu adalah tetangga sebelah rumahku, dia sudah menjadi rivalku semenjak aku pindah ke Busan. Sebenarnya nama aslinya adalah Jung Jinyoung, tapi aku lebih suka memanggilnya Kimbab, karena menurutku wajahnya mirip seperti kimbab yang belum digulung. Ok, itu aneh.
Saat masih mengayuh santai tiba tiba aku mendengar suara klakson dari belakangku.

TIIIINNNN

Aku menghentikan sepedaku dan menoleh ke belakang, ternyata si Kimbab brengsek itu.
"YAK! BAGAIMANA KALAU AKU TERJATUH NANTI?!" Omelku. Bukannya meminta maaf, Kimbab idiot itu malah mengklakson lagi yang sukses membuatku kaget lagi.

TIIINNN

"DASAR ORANG GILA!" Teriakku. Jinyoung memacu motornya lagi, saat motornya itu di samping sepedaku, dia mengklakson lagi, seperti sedang meledekku. Sial.
"Ku doakan semoga motormu mogok, Kimbab!" Rutukku. Aku mengayuh sepedaku lagi berusaha mengejarnya. Dia sudah begitu jauh, buktinya motornya sudah tak terlihat lagi. Ah, masa bodoh! Saat di tengah perjalanan, aku menghentikan sepedaku ketika melihat sebuah pemandangan yang menyejukkan hati.
"HAHAHAHAHAHA KAU MAKAN BATU MU SENDIRI, JUNG KIMBAB!" Ledekku ke Jinyoung yang sedang menggiring motornya yang sepertinya pecah ban. Kulihat dia menatap ku tajam. Aku masih saja tertawa meledeknya dan mengayuh sepedaku. Saat cukup jauh dari Jinyoung, tiba tiba sepedaku melindas sebuah kerikil yang cukup besar, dan akhirnya oleng. Ok, kalian bisa menebaknya, aku menabrak pohon kelapa.
"Auch, sakit" Aku mengusap siku ku yang berdarah. Kulihat sepedaku yang sudah mengenaskan.
"Chaemi!"
Aku menoleh ke sumber suara tadi, ternyata Kimbab. Huh, dia pasti ingin membalas meledekku! Tahu begini tadi aku tidak perlu meledeknya!
"Apa?! Kau mau meledekku?" Tanyaku sebal. Jinyoung memarkir motornya di tepi jalan lalu menghampiriku.
"Kau baik baik saja? Astaga, siku mu terluka"
Aku terdiam mendengar apa yang sudah dilontarkannya tadi. Dia menanyakan keadaanku? Apa mungkin tadi bukan ban motornya yang pecah, tapi kepalanya kurasa yang pecah. Ah... tapi kurasa itu menyeramkan.
"Apa ada yang terluka lagi?" Tanya Jinyoung. Aku menatapnya bingung.
"Menyingkirlah, kau jangan mencari muka!" Aku mendorong tubuhnya lalu bangkit. Aku melihat siku cantikku yang tergores dan berdarah, aku meringis sedikit saat aku menyentuh siku ku sendiri.
"Jangan disentuh begitu. Tangan mu itu kotor dan ada miliaran kuman!"
Ugh, lagi lagi dia menghinaku! Kimbab mengeluarkan air minumnya dan sapu tangannya. Dia menyiram air minumnya ke siku ku.
"YAK! APA YANG KAU LAKUKAN?" Teriakku ke Jinyoung. Sungguh sakit! Setelah menyiram dengan santainya, pria gila itu mengikat luka ku dengan sapu tangannya.
"Kau berisik sekali. Kujamin tidak ada dokter yang ingin mengoperasimu" Cibir Jinyoung. Aku hanya menatap Kimbab datar.
"Setidaknya ini lebih steril. Oh ya, sebaiknya kita bergegas, atau kita akan kena hukuman" Jinyoung kembali menggiring motornya, sementara aku pun menggiring sepedaku. Sungguh, kami sungguh sial. Entahlah apa yang akan membuat hariku semakin sial lagi.

K-Pop Oneshoot FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang