Cast:
- Park Chanyeol (EXO)
- Choi Yeolgi
*******Kulihat namja itu dari atas hingga bawah. Astaga, inikah namja yang akan dijodohkan Ibu dan Ayah denganku? Dia terlihat seperti... tiang? Untung aku dan dia tidak berdiri, bisa mati tersindir pasti aku!
"Hei, tidak sopan melihati orang seperti itu" Ucap Ibu pelan.
Aku hanya mem pout kan bibirku lalu mulai menatap ke depan lagi.
"Jadi, kapan pernikahannya dilaksanakan?" Tanya Bibi Park-Ibu Namja tiang tadi-
Sontak aku melebarkan mataku tidak percaya dengan apa yang kudengar tadi. Menikah? Oh ayolah! Aku bahkan belum lulus SMA!
"Tap-" Belum selesai aku berbicara (lebih tepatnya protes) namja tiang tadi malah menyerobotku.
"Terserah Ibu saja, aku ikut ikut saja" Ucap namja itu.
Aku menganga lebar, semudah itukah? Astaga, dia itu seperti... anak penurut, atau mungkin anak pasrah?
"Wah, ada apa dengan mu Yeol? Kenapa kau mudah sekali menurut?" Tanya Paman Park.
"Entahlah, mungkin mood ku sedang baik" Jawab Namja tiang itu.
"Baguslah. Oh iya, Berapa umurmu Yeol?" Tanya Bibi Park sambil tersenyum ke arahku.
"18"
"24"
Aku dan Namja tiang itu langsung bertatapan. Sial! Kenapa nama panggilan ku dan namja tiang itu sama?? Yeol.
Bibi, Paman, Ayah, dan Ibu pun tertawa melihat tingkah kami."Astaga, kalian memang berjodoh. Panggilan kalian saja, sama" Ucap Ayah. Aku hanya mendengus kesal.
"Oh.. berarti umur mu dan Chanyeol berbeda 6 tahun" Sambung Ibu.
Oh iya! Aku baru menyadarinya! Aku 18, dan dia... 24?? Astaga, jadi, aku akan menikahi ahjusshi?
"Bagaimana kalau 2 minggu lagi pernikahannya diadakan?" Usul Bibi.
Seketika aku yang sedang minum langsung tersedak. 2 minggu lagi?? Astaga, lebih baik aku menghilang saja -_-
"Ide bagus, aku sedang tidak ada jadwal rapat atau perjalanan bisnis" Ucap Namja tiang itu.
"Baguslah, kau setuju kan Yeol...gi?" Tanya Ibu.
Aku... pada akhrinya pun mengangguk pasrah.
*************
"Huffftt.... apa kau punya alat agar aku bisa menghilang sampai 2 minggu kedepan?" Tanyaku.
Sehun menatapku heran, lalu menggeleng.
"Kau itu kenapa? Kau kehabisan tiket konser Maroon 5?" Tanya Sehun.
Aku melirik sinis ke arahnya. Fikirannya benar benar sempit.
"Yasudah! Ada apa?? Kau itu tidak jelas sekali!" Omel Sehun.
Kubuka mulutku hendak berbicara, namun di detik selanjutnya kututup lagi. Lalu menggeleng.
"Kau aneh Yeol" Ucap Sehun.
"Boleh kupinjam lenganmu?" Tanyaku,
Sehun bingung melihatku, tapi, selanjutnya dia mengerti apa maksudku.
"Lenganku selalu bebas untuk menjadi tempat menangismu Yeol" Sambung Sehun sambil mendorong kepalaku pelan sampai bersandar di lengannya.
"Gomawo Sehun, kau memang ice prince terbaik" Pujiku.
"Ya.. tidak masalah" Sehun mengelus kepalaku lembut.
"Hun" Panggilku.
"Hm?"