Cast:
- Hwang Chansung (2PM)
- Ok Dami
- Ok Taecyeon (2PM)Ini adalah Chapter 2 dari The Memories, dan... Happy reading!! ^^
******Dami dan Nickhun memasuki sebuah cafe. Dan Dami pun menoleh ke kanan dan ke kiri, cafe ini terasa familiar dengannya.
"Ada apa Mi?" Tanya Nickhun.
"Hm... aku seperti pernah ke cafe ini" Jawab Dami masih sambil melihat lihat cafe. "Benarkah? Baguslah, mungkin saja ada memori yang kau ingat" Balas Nickhun, Dami tersenyum membalas Nickhun.
"Ayo duduk" Nickhun menarik tangan Dami ke sebuah meja yang kosong.
"Kau mau makan apa?" Tanya Nickhun sambil membuka buku menu.
"Selamat datang, anda mau pesan apa?" Tanya seorang waitress ke Nickhun, matanya pun beralih ke Dami yang juga sedang melihat buku menu.
"Wah, Dami, kau kesini lagi? Kau kemana saja?" Tanya Waitress itu dengan senyum lebar di wajahnya. Dami yang melihatnya, hanya menampilkan ekspresi bingung, tapi dikelanjutannya dia tiba tiba mengingat tentang cafe ini. Tapi... tidak mengingat tentang Chansung.
"Oh, wah Sojin! Aku begitu merindukanmu!" Balas Dami sambil memeluk Waitress tadi.
"Hei, aku Soojin, bukan Sojin, huh, kau selalu salah menyebutkan namaku" Balas Soojin sambil cemberut. Dami tertawa membalasnya, dia berhasil mengingat sesuatu!
"Kau tidak bersama Chansung? Biasanya kau dengannya" Ucap Soojin sambil menyikut lengan Dami pelan.
"Hah? Eum.... aku juga tidak tahu" Balas Dami sekenanya. Dia bingung, siapa itu Chansung?
"Yasudahlah, kau mau pesan apa?" Tanya Soojin.
"Yang biasanya saja, kau tahu kan?" Balas Dami.
"Kau pesan apa Oppa?" Tanya Dami ke Nickhun.
"Aku Latte dan Tiramisu" Jawab Nickhun.
"Baiklah, Lemon Tea satu, Latte satu, dan Tiramisu dua. Mohon ditunggu" Ucap Soojin sambil berjalan pergi.
"Wah Dami, kau hebat, kau berhasil mengingat sesuatu" Puji Nickhun.
"Ya.. karena cafe ini mempunyai peran penting dalam hidupku dulu" Balas Dami.
"Tapi.. seperti ada yang terganjal, aku merasa masih ada yang terlupakan di cafe ini" Sambung Dami.
"Sudahlah, jangan terlalu keras. Kau bisa drop nanti, cobalah dengan perlahan lahan" Ucap Nickhun. Dami tersenyum membalasnya.
"Dami! Kau disini? Dan siapa dia?" Tanya Chansung yang tiba tiba datang.
"Eum... kau siapa?? Tunggu, kau kan yang memukul Taec oppa kemarin!" Seru Dami sambil menunjuk Chansung.
"Maafkan ku untuk kemarin. Hey! Jangan bercanda! Kau jangan pura pura melupakanku!" Balas Chansung.
Dami membesarkan matanya, kini dia benar benar bingung.
"Sepertinya, kita harus berbicara" Ucap Nickhun ke Chansung."Sebenarnya dia sedang kehilangan ingatannya" Ucap Nickhun. Chansung tertawa kecil mendengarnya.
"Hei, kau berkomplot dengannya? Hentikan lelucon ini! Lagipula, jika dia benar benar hilang ingatan apa penyebabnya??" Tanya Chansung sedikit meninggikan nada suaranya.
"Dia.. kehilangan ingatannya karena operasi ke 3 untuk pengangkatan kanker yang ada di otaknya" Jelas Nuckhun sambil melihat ke arah Dami yang duduk cukup jauh dari mereka.
"Kanker?" Tanya Chansung. Nickhun mengangguk.
"Jadi ini alasannya, kau seharusnya jangan melakukan ini" Gumam Chansung sambil menjambak rambutnya kasar.
"Maaf, membuat mu tahu. Dan, permisi" Nickhun berjalan kembali ke Dami yang sedang menunggu pesanan.Dami pov.
"Gwenchana?"
Kulihat wajahnya, namja ini benar benar tampan. Jantungku berdegup cepat melihat matanya yang menatapku.
"Eum... ne, thanks sudah membantuku" Balasku.
"You're welcome, hm... mau kubantu?" Tawarnya sambil memberikan satu tanganku untuk membantuku berdiri. Dengan pelan aku meraih tangannya lalu menggenggamnya. Namja itu tersenyum.
Dia menarikku sampai tubuhku berhasil berdiri.
"Eum.. bangapta, hm.. namaku Ok Dami" Ucapku sambil mengulurkan tangannya.
"Oh, aku Hwang Chansung" Balasnya sambil tersenyum manis.
Aku menggigit bibir bawahku, kurasa wajahku memanas.
Aku percaya cinta pertama saat melihat matanya.Kupegang kepalaku yang terasa begitu pusing. Ugh, kenapa kali ini terasa begitu menyakitkan? Walaupun hanya sebentar. Tapi.. aku tidak melihat wajah namja itu dengan jelas, hanya buraman yang terlihat.
"Dami, you okay?" Tanya Nickhun oppa sambil memegang bahuku. Aku mengangguk pelan.
"Aku mengingat sesuatu lagi, tapi ini terlalu sakit" Jawabku. Nickhun oppa tersenyum tipis, kemudian mengelus kepalaku pelan.
"Memang begitu Mi" Balas Nickhun oppa.
"Baiklah.."