A Sister

925 25 0
                                    

Cast:
• Lee Jongsuk (Actor)
• Lee Youjin
• Yoo Seungho (Actor)

Satu lagi ff family, Hamina lagi galow jadi males bikin yang romance, plus lagi baper. Dan lahirlah ff penuh drama ini. Semoga kalian gak langsung kabur -_-
Hepi ridinx (Maap Hamina lagi alay ._.)
*****
Author pov.

Jongsuk menatap adiknya itu dengan senyuman.
"Oppa, makanan ini sangat enak. Oppa memang hebat" Youjin mengangkat jempolnya. Lagi lagi Jongsuk hanya tersenyum. Tapi tiba tiba setetes air mata jatuh dan membasahi tangan kecil Youjin.
"Oppa... uljima.. jangan menangis" Youjin meraba wajah kakaknya, kemudian menghapus air mata Jongsuk menggunakan jempolnya itu. Tangan besar Jongsuk memegang jari Youjin yang ada di pipinya itu. Jari Youjin begitu dingin, lebih dingin dari tangannya sendiri.
"Maaf, Oppa tidak selalu bisa menemani mu disaat kau begitu kesakitan" Mata Jongsuk beralih ke infus yang tertancap di tangan Youjin. Senyuman merekah di wajah manis Youjin.
"Gwenchana, kesakitan ku juga tak terlalu terasa kok. Kalau ada oppa disini"
Jongsuk menatap lekat lekat wajah adiknya itu. Entahlah, kapan lagi dia bisa melihat wajah berseri seri milik Youjin. Bisa saja besok wajah Youjin sudah berubah kaku dan pucat, tentunya lebih pucat dari sekarang. Ya, penyakit Kanker Otak Tengah kini yang sedang dialami Youjin. Dan karena penyakit itu pula, Youjin kehilangan fungsi matanya. Atau singkatnya, gadis itu telah buta.
"Youjin... oppa sangat menyayangi mu" Jongsuk memeluk Youjin erat. Youjin membalas pelukan kakak nya itu.
"Aku tahu itu, Oppa" Balas Youjin.

Jongsuk mengacak rambutnya frustasi. Dia begitu khawatir dengan keadaan Youjin yang dikabarkan Dokter semakin memburuk. Dia bahkan hampir gila karena membayangkan hal buruk yang (sangat) mungkin terjadi pada adiknya itu.

Jongsuk pov.

"Direkur Lee, ada yang ingin menemui anda" Ucap Sekertaris Shin setelah masuk ke ruanganku.
"Siapa?" Tanyaku. Sekertaris Shin terlihat sulit untuk mengatakannya, siapa sebenarnya?
"Katakan saja" Ucapku. Sekertaris Shin menunduk.
"Maafkan saya Direktur, saya sudah menyuruhnya pergi tapi dia bersikukuh"
Astaga kenapa dia berputar putar?
"Hai Jongsuk"
Aku mengalihkan pandanganku ke seseorang yang berdiri di belakang Sekertaris Shin. Ah, pantas saja Sekertaris Shin begitu sulit mengatakannya.
"Oh, Seungho. Apa yang kau lakukan disini?" Aku bangkit dari kursiku. Sengho menatapku kemudian tersenyum sinis.
"Ah... seharusnya kau menyuruh ku duduk. Kau benar benar tidak punya sopan santun" Ucapnya, kemudian pria brengsek itu duduk di sebuah sofa yang ada di ruanganku. Dengan terpaksa aku ikut duduk di sofa itu, tapi aku duduk di hadapannya. Kulipat tanganku dan menatapnya tajam.
"Saya akan keluar, Direktur" Sekertaris Shin berjalan keluar dari ruanganku.
"Kutanya, apa yang kau lakukan disini? Brengsek" Tanyaku. Dia tertawa kecil kemudian menatapku lagi.
"Entahlah, aku hanya ingin bertemu" Jawabnya. Hufftt jika ini bukan kantor pasti aku sudah membunuhnya, sama caranya saat dia membunuh kedua orang tua ku.
"Untuk apa kau bertemu denganku? Aku tidak punya waktu untuk pembunuh seperti dirimu" Aku bangkit dari kursiku.
"Bagaimana kabar Youjin? Kudengar dia terkena Kanker Otak tengah, dan dia buta"
Seketika aku terdiam. Kutolehkan kepalaku ke arahnya.
"Jangan sekali kali kau menyentuhnya!" Ancamku. Seungho menunjukkan wajah terkejutnya.
"Wow tentu saja... tenanglah bro. Tapi, asalkan kau mau menyerahkan tanah milik ayahmu kepada Presdir Yoo, aku tak akan menyentuhnya"
Mataku melebar. Menyerahkan peninggalan satu satunya dari ayahku ke iblis itu? Ah, maksudku adik iblis itu?
"Menyerahkan tanah ayahku? Bermimpi sajalah kau, Yoo Seungho" Desisku.
"Sebaiknya kau memikirkan itu lagi, Jongsuk" Seungho mengeluarkan ponselnya, kemudian berkutat sebentar dengan benda hitam itu.
"Kau yakin?" Seungho memperlihatkan layar ponselnya. Astaga, YOUJIN! Di layar itu menunjukkan seorang pria bermasker yang memasuki ruangan Youjin, kemudian pria itu mengeluarkan sebuah suntikan yang berisi cairan. Aku yakin itu bukanlah cairan yang baik. Perlahan, suntikan itu diarahkan ke infus Youjin, Youjin tak mengetahuinya, karena gadis itu sedang tertidur.
"TIDAK!! HENTIKAN!!" Air mataku refleks keluar deras.
"Katakan kau akan menyerahkan tanah itu" Ucap Seungho. Aku menatapnya tajam.
"BRENGSEK KAU SEUNGHO! AKU AKAN MENYERAHKAN TANAH ITU BAHKAN AKAN MELEMPARNYA DI DEPAN WAJAH IBLIS MU ITU!!" Teriakku sambil menarik kerahnya. Seungho tertawa kecil.
"Baiklah, aku akan menunggu kau memberikan sertifikat tanah itu ke Kihyun" Seungho tersenyum ke arahku. Kenapa aku harus berurusan dengan pria sialan sepertinya?
"Hentikan pekerjaan kalian" Ucap Seungho. Tiba tiba orang yang ada di video itu menghentikan pekerjaannya, dan meletakkan kembali suntikkan itu. Seungho memutuskan video call itu.
"Aku akan benar benar membunuh mu, Seungho" Aku meraih jas ku dan berjalan keluar dari ruanganku. Tujuan utama ku adakah ke rumah sakit tempat Youjin dirawat.

K-Pop Oneshoot FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang