CEO

832 111 173
                                    

11 Bulan telah berlalu...

. . .

"SOLARRRR!!! ANAK KURANG AJAR KAU!!!"

"KYAHAHAHA, Rasakan!! makanya jangan cari gara-gara denganku!!"

Lelaki paruh baya itu hanya menghela nafas lelah melihat kedua pemuda yang berlarian kesana-kemari seperti kucing dan anjing. Lagi-lagi seperti ini. Kebiasaan.

Dipandangnya sang istri yang datang dan menaruh kopi buatannya diatas meja, didepan tempatnya duduk di sofa. Seakan tau apa yang sang suami pikirkan, Maria hanya tersenyum untuk menguatkan lelaki itu.

Belum sempat mengucapkan apa-apa, nampak Dave dan Solar terlihat lagi diruang tamu dengan Dave yang mengejar Solar penuh amarah dengan baju sudah basah kuyup. Apa lagi yang dilakukan bocah nakal berkedok mahasiswa kedokteran itu?

Yah, bukan hal besar. Dia hanya menyiram Dave menggunakan seember air dingin yang sudah ia tambahi pecahan dua bongkah es batu berukuran besar. Sudah itu saja, dan kini dengan tak ada dosanya ia berlari mendekat kearah Nad untuk meminta perlindungan.

"SINI KAU!! JANGAN BERLINDUNG KE AYAH YA!! BIAR KUBERI PELAJARAN KAU!!!", marah Dave berapi-api.

Solar tertawa jahil seraya berdiri dibalik Nad yang juga ikut berdiri. "Liat nih paman, Dave sudah memasuki tahap perubahan karena nanti malam bulan purnama. Hati-hati digigit", peringatnya.

Lagi, Nad menghela nafas. "Apalagi kali ini?"

"Dia Yah!! masa aku disiram pake air dingin sampe baju dan kasurku basah semua!! ayah jangan bela Solar lagi deh, sekali-sekali bela aku Yah"

"Ya lagian aku bangunin pake segala cara kau masih belum bangun juga, ya terpaksa aku siramlah", bela Solar.

"Segala cara apanya? kau pikir aku mati suri sampai tidak bisa bangun?"

"Buktinya aku suapin nasi bungkus dua hari lalu dan biskuit tetangga kita kau juga tidak bangun"

".."

Mata Dave berkedut mendengar pengakuan Solar itu, "Bi-biskuit tetangga?..."

Solar menggendikkan bahunya, "Yah, kau tau kan biskuit yang rasanya seperti kertas amplas itu?"

"Kau...". Belum Dave meluapkan amarahnya yang memuncak, namun sebuah jeweran sudah lebih dulu memelintir telinga Solar.

"ADUH! A-aduh paman aduh sakit!!!"

"Kau ini makin nakal saja, kasihan Dave pagi-pagi sudah kau mandikan, diberi makan pula"

Solar memegangi telinganya seraya meringis seakan ia sedang disakiti, "Aduhh kan bukan salahku, Dave sendiri yang susah bangun", belanya.

"Biar aku yang urus Yah", usul Dave. Sepertinya kali ini pemuda bermanik hitam itu benar-benar murka pada sang sahabat. Ia maju mendekati Solar hingga pemuda bermanik silver itu merinding dibuatnya.

"He-hey Paman, lepaskan aku ya. Aku harus lari dari predator milikmu ini. Aku mohon paman...", ucap Solar memohon.

Beruntungnya, Nad hanya menurut dengan melepas jewerannya pada putra angkatnya itu. Ia berpikir untuk membiarkan saja Dave menyelesaikan urusannya pada sang ilmuwan bervisor yang nakalnya semakin diluar nalar itu.

Segera setelah tangannya terlepas, Solar langsung tancap gas berlari keluar rumah untuk kabur.

"WOY!! MAU KEMANA KAU?!!!". Dan ya, Dave mengejarnya lagi dengan sekuat tenaga.

Sementara Nad hanya mendudukan diri dan menyeruput kopinya selagi hangat, seakan pemandangan seperti ini sudah biasa ia alami. Ia yakin nanti pasti pada akhirnya Solar dan Dave juga akan menjemur Kasur yang basah, memang mereka suka menyusahkan diri sendiri.

Boboiboy Solar_You Never KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang