Maap ya pren.. nunggu lama
Happy reading***
"Duh... kapan ya gua balik? bosen banget disini terus."
Sudah 2 hari ini Mala berada di rumah sakit. dirinya belum diperbolehkan pulang oleh dokter karena luka yang belum kering.
Tak tak tak
Tiba-tiba saja terdengar suara langkahan kaki, yang menuju ke ruangan nya. Mal terdiam, ia celingak-celinguk mencari sumber suara.
"Siapa tu?"
Gorden samping brankar terbuka, betapa terkejutnya Mala melihat seorang lelaki memakai kemeja juga celana panjang dengan penampilan yang rapih sekali.
Mala mengernyit, ia menatap dari bawah hingga atas. "jamet? pake kemeja?" gumamnya.
Mala terus menatap lelaki itu, mengapa rasanya pangling sekali? ia tak bisa mengalihkan pandangannya.
Rakha menaikkan satu alisnya, ia heran dengan Mala yang terus menatapnya sedari tadi.
"Kenapa lo?"
Mendengar itu, Mala tersadar, ia mendongak dan menatap pada Rakha "Hah?"
Mala menggeleng "Nggak. ngapain lo kesini?"
"Gamau pulang?"
Mala mengernyit "Pulang?"
"Aneh, jadwal pulang sendiri aja gatau."
"Ya lo kira gua tau kalo pulang sekarang? orang dokter gak ada bilang sama gua." ketus Mala.
Rakha menghela nafas, kemudian dirinya mendekat pada Mala. Mala dibuat terkejut dengan Rakha yang tiba-tiba saja hendak menggendongnya.
"Eh?"
Tapi dengan begitu, Mala melingkarkan tangannya di leher Rakha. dirinya baru sadar jika ia kesulitan untuk berjalan, akibat luka yang belum terlalu kering.
Rakha membawa Mala keluar dari ruangan, sepanjang perjalanan, Mala terus menatap wajah lelaki itu. tanpa sadar, senyum di bibir Mala terangkat.
Kalo diliat-liat, kok ganteng?
Hingga sampai diluar rumah sakit, Rakha segera meletakkan Mala dimobil. memang ia membawa mobil sang ayah untuk menjemput Mala, ini juga salah satu perintah dari kedua orangtuanya.
Apa jadinya jika diantar dengan membawa motor? sedangkan kondisi Mala saat ini belum stabil.
Setelah itu, Rakha menutup pintu mobil dan segera ikut masuk kedalam.
Jamet? perhatian? hm.. tumben.
Brak!
Bahu Mala terangkat ketika mendengar suara penutup pintu mobil yang sangat keras, ia segera menoleh pada Rakha yang baru duduk di kursi mobil.
"Bisa gak sih pelan-pelan aja!?" sentak Mala.
Rakha tak menjawab, ia hanya sedikit menoleh saja pada Mala dengan menaikkan satu alisnya. setelah itu kembali menoleh ke depan.
"Kalo lo gak ikhlas bantu mending gak usah sok-sokan mau anter gua pulang!"
Rakha kembali menoleh, kali ini tak hanya menoleh singkat. "Gua emang gak ikhlas. kalo ini bukan disuruh sama mama papa gua, gak akan gua anterin lo pulang."
Mata Mala terbelak terkejut mendengarnya, ia berdecak "Ihh! dasar cowok gak tau diri. syukur-syukur gua bantu waktu itu, lo selamat kan?"
"Lo kalo gak kuat gak usah sok-sokan bantu gua, jangan belaga jadi pahlawan."
KAMU SEDANG MEMBACA
ABMC | BARA [END]
Romance⚠️THE RESULTS OF YOUR OWN IDEAS⚠️ Gadis yang mempunyai kesabaran setipis tisu, bertemu dengan lelaki yang menurutnya sangat menyebalkan. Hanya karena satu kesalahan, ia membencinya. Tak sampai disitu, lelaki ini mulai risih dengan gadis yang sering...