LIMAPULUHDUA

3.6K 468 45
                                    

selamat malam readers😻
siapa yang langsung baca
waktu dapet notif? atau
dari saluran?

happy reading!

***

Mala menghela nafas panjang, dirinya baru saja kedatangan tamu bulanan malam itu. gadis itu keluar dari kamar mandi, lalu duduk kembali ditepi kasur sambil membuka ponselnya.

Rahel menoleh ketika melihat kedatangan Mala, ia sedikit mengernyit melihat raut wajah Mala yang terlihat melas saat itu.

"Lo kenapa?" tanya Rahel.

"Gapapa." jawab Mala yang matanya masih tertuju pada ponselnya.

"Melas gitu muka nya, tumben banget?"

Mala tak menjawab, gadis itu tetap fokus pada ponselnya. Rahel hanya menggelengkan kepalanya, lalu ia kembali fokus pada buku novelnya.

"Hel, laper gak?" tanya Mala secara tiba-tiba.

Rahel menoleh "laper?" ulang nya, dan Mala mengangguk.

Rahel menggeleng "enggak."

"Dih, kok gitu sih? harusnya sama dong!"

"Hah?"

"Lo peka kek, kalau gua tanya laper atau enggak, lo jawab aja laper." celetuk Mala dengan kesalnya.

Rahel mengernyit "t-tapi kan, gua gak-"

"Laper. bilang 'laper" gak!?" potong Mala dengan mengancam gadis itu.

Rahel sedikit tergugu, juga sedikit gemetar saat itu. ia mengangguk saja "i-iya, laper."

Mala tersenyum "beli seblak yuk!?" ajaknya dengan gembira.

"Seblak?"

Mala mengangguk "iya, seblak. bukan bakso."

"Tapi ini udah malem La, lo yang bener aja?"

"Lah, apa salah nya? emang kalau makan seblak harus di waktu?"

"Bukan gitu, cuma khawatir tengah malem sakit perut." ujar Rahel.

"Alah, urusan lambung itu belakangan. soalnya, kalau kita laper, gak boleh nunda buat makan."

"Iya gak boleh, tapi bukan berarti seblak juga."

Mala menghela nafas kasar "jadi lo gak mau?" tanya Mala. kali ini sedikit menatap tajam pada Rahel.

Melihat itu, Rahel bisa menebak nantinya akan bagaimana jika ia menolak. Rahel menghela nafas pasrah.

"Yaudah, ayok."

Mendengar itu, senyum Mala kembali terangkat sempurna "oke!"

Mala kembali beralih pada ponselnya, ia segera membuka aplikasi pesan makanan lewat online.

"Jangan pedes-pedes ya La, takut sakit perut."

"Dibilang itu urusan nanti, seblak kalau gak pedes mana enak?"

"Inget waktu Mala, ini malem."

"Brisik lo."

***

"Awal mula jadi begini gimana? tumben lo kalah?"

"Goblok! jelas-jelas perut Rakha di tusuk pake pisau. wajarlah dia kalah," ujar Fano.

"Biasanya tetep menang?"

"Heh Evan tulul, Rakha juga manusia. wajar dia rasain sakit."

"Yaudah sih, santai aja. lagian gua nanya ke Rakha, bukan ke elo."

ABMC | BARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang