Hari ini, Rakha terpaksa harus masuk kuliah dikarenakan dirinya hari itu jadwal praktek. sejujurnya ia lebih memilih menemani Mala di rumah sakit, tetapi jadwal hari itu tak bisa ditinggalkan.Rakha barusaja keluar dari kampus, dirinya kini sedang berjalan di koridor kampus menuju parkiran.
Drrt drrtt
Langkahnya terhenti ketika mendapatkan dering ponsel di saku celananya. segera Rakha mengambil ponselnya.
"Hm?"
"Kha, lo bisa ke basecamp dulu?"
"Ngapain?"
"Ada hal penting soal kejadian Mala kemaren."
Rakha menghela nafas dalam-dalam mendengarnya.
"Gua kesana."
Tut!
Setelah sambungan terputus, Rakha memasukkan ponselnya kembali kedalam saku celana. setelah itu ia kembali berjalan.
"Rakha!"
Rakha menghentikan langkahnya kembali, dirinya menghela nafas kasar dan menoleh ke belakang. terdapat Leon yang berlari menghampirinya.
"Kenapa?" tanya Rakha yang tidak mau banyak basa-basi.
"Lo sibuk gak?" bukannya menjawab, justru Leon malah bertanya balik.
Rakha mengangguk "iya."
"Dih, sok sibuk lo!"
"Gua beneran sibuk, ada apa emang?"
"Besok maksudnya,"
Rakha mengernyit "besok? kenapa besok?"
"Besok bisa temenin gua ke puncak bogor?"
"Puncak Bogor? ngapain?"
Leon menghela nafas "nyokap gua lagi sakit, dan katanya disana ada orang yang bisa nyembuhin segala penyakit."
"Tunggu-tunggu, segala penyakit? maksudnya penyakit apapun? termasuk yang parah juga?" tanya Rakha.
Leon mengangguk "katanya sih gitu, rumor nya pernah ada yang punya penyakit kanker, trus dia datang kesana dan dikasih semacam minuman gitu. nah besoknya pulang dari sana dia sembuh." jelas Leon.
Rakha terdiam sejenak, dirinya mencerna semua ucapan Leon.
'Ini terkait dengan selaput otak nya, pasien harus di operasi. tapi konsekuensinya, pasien akan lupa ingatan.'
"Woi, bisa gak?" tegur Leon pada Rakha yang saat itu terdiam belum menjawab.
"Lo kesana cuma minta obat penyembuh aja? atau nyokap lo dibawa juga?" tanya Rakha.
"Seharusnya sih, kita bawa yang sakit nya biar langsung dapet khasiat. tapi karena nyokap gua gak akan kuat buat kesana, jadi cuma minta aja."
"Ngaruh gak?"
Leon mengangguk "ngaruh. 'katanya'."
"Lo yang serius bisa gak sih? jangan 'katanya-katanya' aja!" kesal Rakha yang meminta jawaban yang pasti dari Leon.
"Gua gak tau pasti Kha, intinya tuh banyak komentar-komentar pasien yang udah kesana." ujar Leon.
Apa iya, gua harus bawa Mala kesana?
"Tempat nya jauh?"
Leon sedikit menurunkan sisi bibirnya "lumayan. sekitar 2 jam lah."
"2 jam perjalanan? belum lagi naik ke puncak nya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ABMC | BARA [END]
Romance⚠️THE RESULTS OF YOUR OWN IDEAS⚠️ Gadis yang mempunyai kesabaran setipis tisu, bertemu dengan lelaki yang menurutnya sangat menyebalkan. Hanya karena satu kesalahan, ia membencinya. Tak sampai disitu, lelaki ini mulai risih dengan gadis yang sering...