-Terungkap.
***
Tok tok tok
"Assalamualaikum.."
Ceklek
"AAAA AKHIRNYA BUNDA PULANG!"
"Astaghfirullah.."
Maura sedikit terkejut dengan Mala yang langsung memeluknya begitu saja, ia terkekeh melihat Mala yang begitu kegirangan.
"Bunda ucapin salam bukannya dijawab."
Mala melepasnya masih dengan tersenyum "Waalaikumsalam bundaku.."
"Ayah nya gak dipeluk nih?" sindir Darel.
Mala menoleh ke belakang sang bunda, terdapat Darel juga Dion yang sedang berdiri disana.
Mala terkekeh, kemudian segera menghampiri Darel dan memeluknya. mereka berpelukan dengan menggerakkan tubuh ke kanan dan ke kiri, Darel membelai rambut sang anak.
"Kamu baik-baik aja kan disini?"
Mala mendongak, ia mengangguk "Baik ayah."
"Yaudah, ayo masuk dulu, ngobrol di dalem aja." ujar Maura.
Mereka akhirnya masuk kedalam, Mala juga membantu mereka membawa barang-barang nya. sampainya di dalam, Darel dan Dion sang adik langsung duduk di sofa.
Dion menghela nafas panjang "Cape banget.."
"Cape ngapain kamu? ayah yang kerja kok kamu yang cape." ujar Darel.
"Ih ayah, kan Dion bantuin ayah bawa barang-barang.. baik loh Dion."
"Itu pun ada mau nya,"
Dion tersenyum dengan menampilkan gigi rapihnya "Jangan lupa PS 5 nya ayah!"
"Mala ada sesuatu buat kalian." ujar Mala.
"Apa?"
"Tunggu sebentar,"
Mala berlalu dari hadapan mereka, ia menuju dapur untuk mengambil kue yang sudah ia buat. tak lama dari itu, ia kembali dengan membawa kue coklat tersebut.
"Ini spesial buat kalian!"
"Wah, kue!" seru Dion yang matanya langsung berbinar-binar ketika melihat kue tersebut.
"Tumben?"
"Karena Mala itu seorang anak bunda Maura dan ayah Darel yang berbakti, jadi Mala siapin ini buat kalian."
"Buat aku gak ada nih?" tanya Dion.
"Mau?" tawar Mala yang kemudian diangguki oleh Dion.
"Kalo kamu mau, ada syaratnya."
"Dih, kak Mala pelit banget, pake acara syarat segala."
"Tenang, syaratnya gampang kok."
"Aku cuma minta kue loh kak, bukan minta ginjal."
"Tetep harus ada syarat." kekeh Mala.
Dion berdecak "Yaudah deh, apa?"
Mala tersenyum jahil mendengarnya "Sini kak Mala bisikin."
Dion menghela nafas kasar, ia menurut, dirinya mendekat pada Mala. Mala membisikkan sesuatu pada Dion yang membuat kedua orangtuanya mengernyit bingung.
"Ih, kok gitu si kak?"
Mala menggelikan bahunya "Ya terserah sih.."
"Bisikin apasih?" tanya Darel.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABMC | BARA [END]
Romance⚠️THE RESULTS OF YOUR OWN IDEAS⚠️ Gadis yang mempunyai kesabaran setipis tisu, bertemu dengan lelaki yang menurutnya sangat menyebalkan. Hanya karena satu kesalahan, ia membencinya. Tak sampai disitu, lelaki ini mulai risih dengan gadis yang sering...