DUAPULUHTIGA

4.3K 519 50
                                    

Semua sorot mata tertuju pada pasangan yang baru memasuki area kampus. antara perasaan iri dan tak suka pada mereka.

Hal itu membuat perasaan Mala semakin tak karuan, mengapa dirinya menjadi takut akan keramaian seperti ini? ia benar-benar canggung sekali.

Rakha memarkirkan motornya, Mala turun lebih dulu dari motor, tetapi dirinya terdiam ditempat sambil melihat sekeliling.

Mala menghela nafas, dirinya celingak-celinguk melihat sekeliling. perasaan nya mulai panik, nafas Mala mulai tak teratur melihat keramaian di kampus.

Mala memejamkan matanya, memegang erat tangan Rakha. dirinya benar-benar takut sekali. Rakha yang paham dengan hal itu, ia sedikit terkejut melihatnya.

"Mala?"

Mala menggeleng "gua gamau, gua mau pulang."

"Hey.. open your eyes.."

Mala membuka matanya perlahan, pandangan pertama yang ia lihat, adalah wajah Rakha yang sedang menunggunya membuka mata.

"Gua takut.."

Rakha menggeleng "gua disini, lo gak sendiri."

"Banyak sorot mata yang liat ke gua, gua yakin mereka pasti tau soal kejadian waktu itu." ujar Mala.

Rakha menghela nafas, ia ikut menggenggam tangan Mala "gua anter lo ke kelas."

Rakha hendak berjalan sambil menggandeng tangan Mala, tapi dengan cepat Mala menahan, hal itu membuat Rakha menoleh, Mala menggeleng.

"I'm here, don't be afraid."

Mala kembali melihat sekeliling, sebisa mungkin ia mengatur nafasnya, setelah kembali menoleh pada Rakha. Rakha mengangguk, bermaksud meyakinkan gadis ini.

Akhirnya, mereka berdua berjalan dengan tangan yang bergandengan, masih banyak sorot mata yang tertuju pada mereka. perasaan Mala sedikit lega, tapi rasa takut terus menyelimuti dirinya.

"Mala!"

Langkah keduanya terhenti, menoleh ke arah sumber suara. terlihat seorang lelaki yang baru saja memanggil Mala, Mala benar-benar terkejut melihat kedatangan lelaki ini kembali.

Ia semakin erat menggenggam tangan Rakha, dirinya bersembunyi dibalik tubuh Rakha. terlihat Arya yang sedang berlari menghampiri mereka.

"Mala?"

Mala tak menjawab, justru ia menghindar dari lelaki itu. Rakha yang paham dengan hal itu, ia menatap tajam pada Arya.

"Mala, gua mau minta maaf."

"Pergi." titah Mala tanpa menatap lelaki itu.

"La, gua nyesel, gua bener-bener nyesel pernah tampar lo. maafin gua"

Mala tak menjawab, Arya menoleh pada Rakha yang juga sedang menatapnya dengan tatapan yang tajam.

"Gua minta maaf, maaf gua pernah kasar sama pacar lo."

Mala dibuat terkejut saat mendengar itu. apa dirinya tak salah dengar? Arya mengatakan Mala adalah kekasih Rakha?

"Gua janji, gak akan ganggu hubungan kalian lagi. dan gua juga janji, gak akan ganggu Mala."

Rakha tersenyum miring, ia sedikit mendekatkan wajahnya pada Arya "selagi rasa trauma Mala belum ilang, lo gak akan aman."

Deg

Arya terkejut mendengarnya, ia menelan saliva nya secara kasar. apa nyawa dirinya terancam? bahkan bekas luka memar-memar kemarin, masih terlihat di wajah Arya.

ABMC | BARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang