EMPATPULUHLIMA

4K 440 47
                                    


Hari ini Mala memutuskan untuk hadir kuliah kembali. dirinya benar-benar memaksakan diri dikarenakan tidak ingin terlalu tertinggal banyak materi.

Awalnya Maura maupun Darel sudah membujuk Mala untuk mengambil hari libur. tetapi Mala tetap kekeh ingin masuk saat itu.

Kini gadis itu tengah bercermin di pantulan kaca. sambil merapihkan rambutnya yang sedikit terikat.

Ceklek

Mala menoleh ke arah pintu. melihat kedatangan Rahel yang saat itu memasuki kamar dirinya.

"La,"

"Hm?" pandangan Mala kembali fokus pada cermin.

"Lo yakin mau masuk kuliah hari ini?"

"Iya."

"Tapi kan lo baru mendingan Mala, apalagi lo dirumah baru sehari. itu juga baru pulang dari rumah sakit." ujar Rahel.

"Ya trus kenapa?"

"Nanti kalau lo kenapa-kenapa di kampus gimana?"

"Gak akan."

"Lo bisa bilang gitu sekarang. kan, gatau nantinya bakal gimana."

Mala menghela nafas kasar, kemudian kembali menoleh pada Rahel "lo berharap gua kenapa-kenapa?"

Rahel menggeleng cepat "bukan. gak gitu maksudnya.. gua cuma takut rasa sakit lo kumat."

"Selagi gua gak mikirin apa-apa, gua baik-baik aja kok."

Rahel menghela nafas pasrah "yaudah deh kalo emang otu pilihan lo. gua cuma mau bilang aja, hati-hati ya. jangan terlalu capek."

"Iya sayangku.. kamu perhatian banget deh."

"Gua jadi pengen cepet kuliah. kira-kira, masuk gak ya ke kampus lo?"

"Tetep berusaha. minta doa juga sama orang terdekat. semangat!"

"Tapi gua masih bingung La,"

Mala mengernyit "bingung kenapa?"

"Gua ambil fakultas apa ya?"

"Loh, kok malah nanya? ya lo mau nya apa?"

"Bimbang. gua pengennya Farmasi,"

Mala mengangkat kedua alisnya "trus?"

"Tapi gua juga pengen manajemen."

"Ya ambil keputusan yang tepat dari sekarang. jangan waktunya pendaftaran malah bingung."

"Kira-kira apa ya? ada saran gak?" tanya Rahel.

"Sesuai yang lo mau. lo berhak pilih pilihan lo sendiri Rahel."

"Mala, Rahel, ayok sarapan!"

Terdengar suara panggilan dari sang bunda dari bawah.

"Ayok ke bawah, jangan pikirin itu dulu."

***

"Itu Mala kan?"

Luna menyipitkan kedua matanya, ia sedang memastikan apakah itu Mala atau dirinya salah lihat.

"Iya, itu Mala."

Terlihat saat itu Mala sedang berjalan menuju kelas sambil berdampingan dengan Rakha, juga terlihat mereka yang sedang berbincang sambil berjalan.

"Dia udah pulang dari rumah sakit? kenapa gak bilang ke gua coba? jahat."

Tanpa berpikir panjang, Luna segera berjalan cepat untuk menghampiri mereka.

ABMC | BARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang