LIMAPULUHSATU

3.3K 516 55
                                    

***

"Mundur."

"Rakha, tapi-"

"Mundur El."

Dengan perasaan yang masih cemas, juga khawatir, Mala terpaksa mundur saat itu juga. ia mundur secara perlahan, sambil melihat sekeliling yang sudah tampak sepi.

Reno tersenyum penuh kemenangan. "siap?"

Rakha menghela nafas pendek, lalu ia membuka jaket nya, dan dilemparkan ke sembarang arah.

Tanpa menunggu lama-lama, Reno segera menyosor lebih dulu. ia maju pada Rakha, dan mulai mengambil pukulan.

Bugh

Bugh

Bugh

Brak

Reno tersungkur duduk, ia memegangi perutnya yang sangat sakit karena pukulan keras dari Rakha. tapi laki-laki itu tak menyerah, ia kembali beranjak dan mempersiapkan diri untuk melawan Rakha kembali.

Bugh

Bugh

Bugh

Reno sedikit mundur, pukulan dari Rakha benar-benar dahsyat hingga dirinya dua kali kalah.

Sial. dia jago banget, makin susah yang ada kalau gini caranya.

Tangan kanan Reno beralih ke belakang, ia mengambil sesuatu dari kantong celana belakangnya. tak lama dari itu, ia memperlihatkan benda tersebut.

Mata Mala terbelak terkejut melihatnya. benda tajam? lelaki itu membawa pisau? Rakha sebisa mungkin untuk tetap santai dengan ini, ia berusaha tidak panik.

Reno tersenyum miring, ia kembali maju dan memulai kembali dengan Rakha. Rakha terus menetralkan dirinya, kali ini ia masih bisa menghindar dari pisau tersebut.

"Ck! bangsat!"

Scckk

Darah segar mulai keluar dari bagian perut Rakha. Rakha terdiam dan merasakan sakit yang amat dalam saat itu.

"Rakha!" pekik Mala.

Scckk

Reno mengeluarkan pisau tersebut, laki-laki itu tertawa puas setelahnya.

Brak!

Rakha terjatuh, sambil memegangi perutnya yang sudah berlumuran darah. bahkan pakaiannya juga sudah hampir penuh dengan noda darah.

Mala sangat-sangat terkejut, ia hendak menghampiri lelaki itu. tapi dengan cepat Reno mencegah tubuhnya.

"Lepas!" titah Mala.

Reno tertawa "udah Mala, dia udah kalah. sama aku aja ayok."

"Gak seharusnya pake senjata tajam kak!" sarkas Mala.

"Yang penting, sesuai perjanjian. dia udah kalah, ayok kamu ikut aku sekarang."

"Gak mau!"

"Ikut, Mala."

"Gak mau. lepas gak!? Rakha!"

Rakha terbaring lemah, matanya sedikit rabun untuk dibuka. tapi ia bisa melihat, samar-samar gadis itu sedang dipaksa untuk pergi bersama Reno.

"Ayok Mala, gak usah perduliin dia. sekarang kamu udah jadi milik aku." ucap Reno dengan santainya.

Mendengar itu, Mala menatap tajam pada lelaki itu "jangan harap!"

ABMC | BARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang