Saat duke Uchiha melepaskan helmnya, rambut hitam legamnya menyugar begitu saja. Para pelayan membantu melepaskan baju besi dari dada, lengan serta kakinya.
"Kamarmu begitu suram. Kenapa kau tidak menggantungkan beberapa lukisan? Jangan bawa hawa suram utara ke wilayahku."
Sasuke nampak tak terganggu dengan tamu tak diundang itu ketika ikut masuk ke kediaman pribadinya, bersikap seolah bangunan ini adalah miliknya, mengomentasi setiap sudut huniannya.
"Keluarlah."
"Kau mengusir raja ini!"
"Kau mengganggu kedamaianku. Kau bisa berkunjung lain kali."
"Tidak akan ada hari lain, jika malam nanti kau sudah berpindah tempat kembali ke utara."
Sasuke dengan tenang membiarkan para pelayan tetap melaksanakan kegiatannya, mempersiapkan setelan jas berekor. Sasuke sedang mempersiapkan pesta kemenangan malam ini. Pada awalnya sasuke akan beristirahat dan muncul di ujung pesta, jika saja tamu tak di undang menjengkelkan itu datang dan memohon seperti anak anjing.
"Aku akan pergi ke pesta."
"Itu bagus. Pesta kemenangan selama 3 hari."
"3 hari."
"Kau tidak bisa menarik kembali kata-katamu duke Uchiha."
"Aku mengerti. Keluar dari kamarku!"
"Aku hanya membantumu untuk mendapatkan pasangan lagi, oke? Aku dengar kau bosan dengan hyuga, jadi aku mengundang banyak bangsawan wanita. Aku memiliki anggur yang cukup di istanaku. Akan banyak makanan enak. Aku juga memilih lebih cukup wanita untuk menghiburmu. Lihat usahaku ini sasuke. Itu adalah bentuk kepercayaanku padamu. Maka kau harus mendukungku sebagai raja berikutnya."
"Ya. Raja selanjutnya."
Kedatangan pria berambut emas dengan mata biru bukan untuk menunjukkan perhatian namun menarik aliansi utara untuk membantunya naik tahta. Sungguh politik yang mudah di tebak. Sasuke rasa dia sudah ditingkat muak dengan kelakuan putra mahkota, Uzumaki naruto.
"Apa kau sadar bila kau lebih sulit dimenangkan dibandingkan wanita muda yang pemalu."
"Aku tau."
"Uh? Aku tau kau bukan hanya penguasa utara, tapi juga penguasa hati para wanita."
***
Pegawai butik menyelamatkan sakura yang nyaris menyedihkan karena tidak mendapatkan gaun. Sakura harus membayar lebih, dua kali lipat untuk pemasangan gaun itu. Sakura kini mencapai ruang perjamuan, dia telah sampai pada puncak pesta kemenangan. Gaun merah muda nampak pas ditubuhnya, riasan wajahnya sangat tipis, bahkan nyaris tak terlihat. Rambut merah mudanya di gelung seperti sanggul. Meskipun gaunnya tidak semewah para bangsawan yang datang, sakura bisa bersaing dengan wajahnya.
Baiklah. Semua uang hari ini tidak boleh sia-sia. Aku mengerus uang yang harusnya kutabung.
Meskipun sudah menghadiri banyak acara sosial dalam mimpinya, nyatanya pesta kemenangan terasa buruk baginya. Sakura merasa gugup dan khawatir. Perutnya sakit seperti terkena sembelit.
Sangat ramai. Lautan manusia ini membuatku pusing.
Meskipun bukan negara yang memiliki samudera. Konoha memiliki banyak warga sererti kawanan ikan di laut.
Bertahun-tahun sakura terisolasi di istana terpisah, begitu dia berada di kerumunan. Tak bisa dipungkiri bahwa kepala mendadak sakit, migran yang selalu menyerangnya setiap pagi kini dia rasakan lagi. Pesta ini jauh lebih meriah dari perkiraannya. Banyak sekali bangsawan dari penjuru negeri, pada dasarnya para bangsawan memang mencintai pesta.
Lampu gantung berkilau dan meja dipenuhi makanan lezat. Para bangsawan mengenakan gaun dan perhiasan mewah, sedangkan pria menggunakan setelan rapi mengelilingi lantai dansa. Musik terus diputar dengan lembut sebagai latar belakang, menciptakan suasana malam yang menyenangkan. Sakura khawatir apakah dia akan dapat menemukan duke Uchiha diantara kerumunan besar, itu terasa sangat sulit. Sakura hanya bisa menatap langkah kaki orang-orang, secara kebetulan sakura menemukan duke di depannya.
Itu dia...
Uchiha sasuke. Penguasa utara.
Jantungnya mulai berdebar kencang. Pria itu lebih menawan daripada saat dia melihatnya dalam mimpinya, biasanya orang mengenalnya sebagai singa hitam perang. Dari gelarnya saja sudah terasa menakutkan. Tetapi orang-orang tidak akan menyadari itu begitu melihat wajah rupawan. Duke uchiha tampak kasar dan liar namun perawakannya terlihat luar biasa, daya tarik yang tampan tak tertandingi. Tatapannya tertuju pada rambut kelamnya dan mata merah seperti darah, sakura menghargai pahatan wajahnya yang proporsional. Hidung jangkung yang ramping dengan indah menyeimbagi matanya yang seram. Ketika dia membuka bibirnya tipis, semua orang akan terdiam dengan kata-katanya. Rahangnya yang kokoh dan lehernya yang menunjukkan kejantanannya beserta jakun yang menonjol. Sakura menghargai penampilan yang tampan dengan bibir yang tergigit.
Pernikahan kontrak.
Sakura menelan ludahnya.
Apakah akan berhasil? Atau duke akan memenggal kepalaku karena tidak sopan.
Levelnya terlalu tinggi. Duke Uchiha bukanlah pria yang bisa digapai dengan mudah.
Pikiran sakura berkecamuk, Sakura mulai meragukan rencanya yang dia susun dengan matang. Apakah ini akan berhasil atau sebaliknya? Dia akan menanggung malu.
***
Sasuke Lelah dan ingin pulang, ketika naruto mulai meracau dengan banyak Wanita yang mengikutinya. Sebagai penerus raja berikutnya naruto sedang mencari pendukung di pesta tersebut. sasuke tidak merasa perlu untuk berusaha keras demi putra mahkota. Dia tidak peduli dengan Kerajaan. Dia lebih nyaman di wilayahnya, utara.
Apa itu?
Sasuke merasakan tatapan sembunyi-sembunyi seseorang padanya sejak tadi. Sasuke sudah menjadi pemburu sejak usianya 5 tahun, dia tanggap akan hal seperti ini sepanjang hidupnya. Sasuke bisa merasakannya dengan mudah ketika seseorang membidiknya. Sasuke tidak merasakan niat jahat, tetapi itu membuatnya marah karena merasa dijadikan sasaran. Sasuke berpura-pura tidak tau dan mencari pihak itu.
Seorang Wanita?
Itu ternyata seorang Wanita. Merah muda? Warnanya sangat mencolok, tidak ada wanita di kota ini yang berambut secerah itu. Gaunnya juga berwarna merah muda lembut, tampak seperti nona muda yang baru saja beranjak dewasa. Ketika sasuke melihat wanita itu, dia mengindari tatapannya. Tapi sasuke sudah menyadarinya dengan mudah.
Sasuke terbiasa dengan tatapan penuh minat dari wanita lain. Namun, nona merah muda itu bukanlah seseorang dengan kategori itu. Nona merah muda itu tampak seperti ingin mengatakan sesuatu. Mata-berwarna hijau teduh. Mata itu, sasuke merasa familiar. Mata itu penuh dengan kegelisahan dan sangat putus asa.
Jika dia ingin mengatakan sesuatu, dia akan datang.
Sasuke mengesampingkan minatnya, namun tatapan gigih itu terus mengganggu indranya tanpa istirahat. Sekarang nona merah muda itu meliriknya dari waktu ke waktu. Untuk apa dia melakukannya? Nona merah muda tidak bercakap-cakap dengan siapapun di dalam pesta, juga tidak menari. Dia hanya terus menatapnya terus menerus.
Untuk sesaat sasuke sendiri, sasuke melirik dari ekor matanya, nona merah muda itu akan mengambil satu langkah kearahnya. Tapi begitu seseorang mendekatinya lagi, nona merah muda langsung mundur. Sasuke mengerutkan keningnya secara sengaja. Pada akhir pesta, nona itu tak kunjung mendekatinya.
***
Tidak mudah mendekatinya.
Sakura merasa pesimis, sejak tadi tak seorangpun meninggalkan duke. Terlebih putra mahkota. Hingga pada akhir pesta sakura tak bisa menyampaikan sepatah katapun kepada duke. Lupakan tentang berbicara, mendekat saja tidak bisa.
Apa yang harus kulakukan? Apa besok dia masih akan datang?
Dari rumor yang beredar, duke utara tidak pernah betah berada di wilayah kerajaan. Begitu selesai bertugas, duke akan kembali ke utara. Tapi sakura tidak punya pilihan. Ini menjadi satu-satunya kesempatan terakhirnya. Sakura memutuskan untuk tetap hadir keesokan harinya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Contract Marriage
RomanceGenre : Mature, Hurt, Romance, Historical Disclaimer : Tokoh milik Masashi Kishimoto Uchiha Sasuke x Haruno Sakura Pernikahan kontrak? Sejujurnya sakura meragukan hal ini tapi apa bisa sakura menghadapi takdirnya jika saja dirinya tidak melakukan ko...