16. Bertengkar

1.6K 242 16
                                    

Kakashi adalah bawahan yang perasa. Dia memiliki hati yang lembut. Dia sangat berhati-hati memberlakukan duchess. Terlebih dengan kondisi tubuh nyonya rumah yang rentan sakit. Nyonya selalu mengalami sakit kepala setiap pagi. Kakashi khawatir, setiap pagi dokter akan datang memeriksa kondisi nyonya. Dia tidak tega melihat nyonya selalu meringis menahan sakit. 

Selama lima bulan di utara, kakashi mendapatkan kejanggalan dari tubuh duchess. Wanita itu tidak mengalami siklus mestruasi. Terakhir kali dia bertanya, nyonya bungkam dan mengatakan bahwa tuannya sudah mengetahui hal itu. Tapi dia bisa merasakan bahwa duchess sedang berbohong. Bukan berbohong mengenai duke yang sudah tau namun berbohong mengenai kondisi tubuhnya yang tidak menstruasi.

Butuh waktu tiga hari baginya mempersiapkan diri untuk memberitahu duke. Selain karena dia akan mendapatkan amukan duke, dia berulang kali membujuk nyonya agar segera memberitahu kondisi yang duchess rasakan.

"Tuan. Kakashi menghadap."

"Ada apa?"

Sasuke sibuk menandatangani berkas kerjasama bisnis. Dia tidak punya waktu bahkan sekedar meminum kopi. Setelah ini dia harus menemui tamu dari barat.

"Ini tentang duchess."

Tak!

Tangan sasuke berhenti bergerak. Dia menengadahkan kepalanya dan menatap tajam pada kakashi.

"Ada apa dengannya?"

"Duchess tidak mendapatkan menstruasi."

"Menstruasi?"

"Itu siklus tubuh wanita yang menunjukkan kesuburan tubuh."

"Dia sudah di periksa?"

"Itu sedikit sulit dilakukan. Duchess menolak untuk dirawat. Beliau mengatakan bahwa tuan sudah tau ini."

Sasuke menggeser dokumen yang sudah selesai dia tanda tangani. Dia berpikir sejenak. Menimbang apa kian maksud istrinya?

Apa maksudnya?

"Dokter menyarankan agar duchess segera ditangani. Dokter ingin memeriksanya dan memastikan apa itu berkaitan dengan sakit kepala nyonya."

"Panggil dokter. Bawa dia ke lantai dua. Aku akan berbicara langsung dengan sakura."

***

"Sakura."

Saat sampai di ruang tamu lantai dua. Sakura mendapati sasuke, kakashi dan dokter duduk berdampingan. Sakura bisa merasakan atmosfir mencekam setelah sekian lama dia tidak merasakannya. Dia merasakan perasaan nyeri di hatinya.

"Kemarilah."

Sasuke mengecup punggung tangan sakura, dia berhati-hati menrangkul sakura diatas sofa. Dia tidak ingin membuat istrinya merasa di intimidasi meskipun dia sudah melakukannya tanpa sengaja.

"Kau sudah tidak menstruasi selama berbulan-bulan? Katakan pada dokter apa yang kau rasakan?"

Sakura mendelik. Mengapa duke terkesan tertarik dengan hal itu. Tentu saja dia tidak bisa menstruasi karena saat kecil dia meminum ramuan yang diberikan ibunya. Saat itu, yang ibunya katakan agar dia tidak bisa hamil. Ibunya mengatisipasi agar sakura tidak menderita sepertinya saat memiliki anak.

Sakura menatap sendu pada sasuke, dia mengandalkan rasionalitas otaknya agar tidak terbawa perasaan sedih yang membuatnya kesulitan kedepannya.

"Aku tidak perlu dirawat."

"Sakura."

Sasuke mendesah frustasi. Sejak istrinya masuk dia tau istrinya akan keras kepala. Sulit baginya untuk berkomunikasi tanpa adanya raut wajah khawatir. Dia tidak ingin terjadi sesuatu pada sakura. Dia hanya ingin tenang hidup bersama.

Contract MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang