Sasuke adalah suami yang posesif. Dia begitu terobsesi dengan istrinya. Semua berjalan dengan lancar sebelum kehadiran shun yang menyita seluruh perhatian istrinya. Setelah menyelesaikan dokumen kelahiran shun, sakura berubah menjadi seorang ibu yang begitu sibuk. Jauh lebih sibuk dari sebelumnya. Istrinya sangat terobsesi menjadi ibu rumah tangga sekaligus nyonya rumah.
Dia hanyalah seorang pria yang tidak memiliki pengalaman apapun tentang anak-anak. Dia juga seorang anak yang hidup sebatang kara setelah kepergian saudara kembarnya. Dia lebih banyak menghabiskan waktunya di medan perang. Jadi satu-satunya yang bisa dia lakukan adalah mengirim anak itu ke akademi. Dia berpikir disana anak itu bisa memiliki teman sebaya.
Saat shun berada di akademi, sasuke pikir shun hanya memerlukan fasilitas saja. Dia tidak memikirkan guru pribadi ataupun teman sebayanya. Sejak kedatangan shun, sasuke mengalami kecemburuan. Shun telah menarik semua perhatian istrinya. Meskipun dia sibuk, dia ingin melihat istrinya setidaknya sekali dalam sehari. Namun berbeda dengan sekarang, istrinya sibuk mengurus shun. Memberinya guru, mencari teman sebayanya dan mulai membawa shun bergaul dengan bangsawan kelas atas yang dekat dengan istrinya. Istrinya juga menyulam. Sebuah kegiatan baru yang tidak pernah istrinya lakukan sebelumnya, tapi karena kehadiran anak itu istrinya melakukannya.
Akhir-akhir ini sasuke mendapatkan laporan bahwa istrinya sedang dekat dengan lady himura tenten. Wanita bangsawan seusia istrinya, tapi memiliki sikap tomboy yang jauh dari kata anggun. Setiap kali bertemu ada saja gebrakan baru istrinya yang membuatnya cemas bukan main.
Pada minggu pertama istrinya pergi berkuda. Dia tidak setuju. Wanita akan terlihat lebih seksi menggunakan pakaian berkuda. Dia pernah berhalusinasi tentang istrinya dengan pakaian itu. Pakaian ketat yang mencetak lekuk tubuh istrinya. Dia bisa merasakan bagaimana payudara sehat nan kencang dan pantat bulat yang lembut itu meskipun dalam bentuk khayalan. Istrinya sangat seksi. Membayangkannya saja sudah membuatnya bergairah.
Tidak ada pacuan kuda khusus wanita di utara.
Dua minggu sepertinya cukup. Aku akan membangunnya.
"Baiklah. Tapi sebelum itu belajarlah terlebih dahulu di lapangan kastil sebelum berkuda di pacuan. Aku akan mengurus guru berkudamu."
-guru berkuda wanita pastinya.
Dia menolaknya pada awalnya, namun begitu melihat mata istrinya yang berharap dia mengiyakannya. Meskipun dengan berbagai syarat. Pada akhirnya dia membangun sebuah pacuan kuda khusus untuk perempuan. Pacuan kuda pertama di utara, atau bisa dibilang yang pertama dalam sejarah kekaisaran konoha.
Aku hanya tidak ingin berbagi dengan orang lain.
Minggu kedua, istrinya datang dengan berita perburuan rubah. Dia sejenak jengkel dengan lady himura itu. Karena wanita itu istrinya jadi sering keluar. Meskipun jengkel dia menahannya dengan baik. Dia mengizinkan istrinya. Namun tanpa sepengetahuan istrinya, dia mengurangi skala pengunjung hutan itu. Pengunjung yang diperbolehkan masuk hanyalah wanita pada hari itu.
Pada minggu ketiga, dia sadar bahwa istrinya sedang merayunya dengan tidak protes saat mereka sedang bercinta. Instingnya begitu tajam, sebab sejak menikah istrinya akan selalu merengek ingin selesai namun malam itu berbeda. Istrinya terlihat pasrah dan bersikap malu-malu. Meskipun biasanya seperti itu, tapi itu sedikit berbeda. Istrinya jadi sedikit berani-menciumnya terlebih dahulu. Meskipun dia tau ada udang di balik batu. Sejujurnya dia menikmatinya.
"Aku dengar ada danau pinggiran utara."
Sasuke sibuk mengendus leher dan bahu sakura dengan tenang. Dia menjilat lingkaran bekas giginya. Bekas merah yang kebiruan. Tanda berharga yang cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Contract Marriage
RomanceGenre : Mature, Hurt, Romance, Historical Disclaimer : Tokoh milik Masashi Kishimoto Uchiha Sasuke x Haruno Sakura Pernikahan kontrak? Sejujurnya sakura meragukan hal ini tapi apa bisa sakura menghadapi takdirnya jika saja dirinya tidak melakukan ko...