Berhari-hari sudah berlalu. Aura kastil kembali suram. Pasangan penguasa itu kini saling bermusuhan. Bukan, duchess masih melakukan aktivitasnya seperti biasa. Kadang kala dia menangis dan meredakan perasaan sedih di hatinya. Lambat lauh dia sudah mulai kembali tersenyum manis. Dia tenang sekarang. Dia beristirahat dengan baik setelah duke kembali ke kamarnya. Meskipun kesepian dia tidak mengharapkan apa-apa.
Sejak hari itu sasuke berusaha menghindar. Dia tidak keluar dari kantornya sejengkal pun. Dia mendapatkan informasi kegiatan istrinya. Jika sudah waktunya, dia akan menunggu istrinya berjalan-jalan di taman depan kantornya. Dia bisa melihat sakura dari balik jendela.
Selama itu dia tidak bisa tidur. Dia membuat kakashi frustasi karena sulit sekali membujuk duke agar menemui duchess.
"Dimana istriku?"
Diluar hujan sudah reda. Dia bernafas lelah. Baru lima hari, namun terasa lima bulan. Waktu berputar sangat lambat. Dia mengalami kesulitan setelah bertengkar dengan istrinya.
"Nyonya baru saja memindahkan tea time ke kebun barat."
Sesampainya disana. Istrinya sedang menghirup aroma bunga yang dia tidak tau apa namanya. Dia tidak bisa membedakan keindahan istrinya dengan keindahan bunga itu. Istrinya jauh lebih indah.
Netral hijau itu akhirnya menyadari keberadaan pria dewasa yang fokus menatapnya. Mereka saling memandang satu sama lain. Saling menyalurkan rasa rindu.
"Bagaimana kabarmu sasuke?"
Sedikit aneh sebenarnya menanyakan pertanyaan itu disaat mereka hidup bersama dikastil yang sama.
"Buruk. Bagaimana denganmu? Kita sudah lama tidak bertemu."
"Aku baik-baik saja. Mengapa kau mengatakan seolah kita sudah lama tidak bertemu? Itu hanya beberapa hari."
Sakura tersenyum manis. Tidak ada jejak kesedihan di wajahnya.
Jadi, hanya aku yang frustasi disini. Dia baik-baik saja.
Sasuke murung. Itu memang beberapa hari tapi waktu begitu lama. Melihat istrinya masih tersenyum manis dia merasa lega.
Sasuke sudah tidak tahan. Dia tidak tahan berlama-lama dengan jarak ini. Dia begitu menderita tapi tidak dengan istrinya. Sakura nampak sehat dan manis seperti biasa. Dia cantik, mekar dengan sempurna. Berbeda dengannya yang layu seperti bunga yang tidak di siram berhari-hari.
Sasuke mendekatkan dirinya, dia merengkuh pinggang kecil istrinya. Dia memberikan kecupan-kecupan kecil di bibir mungil itu. Jika seperti ini mereka terlihat harmonis.
"Maaf, terakhir kali kita bertengkar aku menyakitimu."
Sakura mengangguk, dia terkejut dengan permintaan maaf duke tanpa hati itu. Tapi dia tidak ingin mendengarnya. Dia sudah selesai dengan masalah itu. Dia ingin menghapusnya agar mereka tetap hidup rukun.
"Aku-"
"Tidak usah dilanjutkan. Lupakan saja. Kita bisa hidup seperti biasa." Sakura tidak ingin terluka. Dia ingin menutup masalah itu sebeluh hatinya kembali terluka. Dia ingin menjaga hatinya dari rasa sakit.
Senyuman manis itu menyakinkan hati sasuke. Dia terenyuh begitu merasakan elusan hangat istrinya di dada bidangnya. Inilah istrinya. Wanita manis yang hangat. Wanita cantik nan lembut.
"Aku sudah memikirkannya."
Sasuke menciumi pelipis istrinya. Baru beberapa hari dia tidak mencium istrinya, dia sudah merindu begitu besar. Bagaimana jika suatu hari istrinya pergi? Tidak. Itu tidak mungkin. Istrinya sudah berjanji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Contract Marriage
RomanceGenre : Mature, Hurt, Romance, Historical Disclaimer : Tokoh milik Masashi Kishimoto Uchiha Sasuke x Haruno Sakura Pernikahan kontrak? Sejujurnya sakura meragukan hal ini tapi apa bisa sakura menghadapi takdirnya jika saja dirinya tidak melakukan ko...