30. Tata Krama

1.1K 213 26
                                    





Ditengah keributan yang terjadi sasuke membawa sakura berjalan menjauh hingga tiba di sebuah gapura kecil dengan monumen mawar. Sasuke hampir sesak nafas dikelilingin bunga mawar kuning. Seklias dia memijat kepalanya. Belum lepas kemarahan pada count sabaku kini dia dihadapkan dengan srgudang bunga mawar kuning. Ini seperti jatuh tertimpa tangga. Kemalangan yang berulang-ulang.

"Sasu-"

Belum sempat sakura berkomentar sasuke langaung melahap bibirnya. Seolah menunjukkan kegelisahannya yaang terbatas. Dan kecemburuan yang tidak terbilang.

"Ummm..."

"Aku akan memecat desainermu! Bisa-bisanya dia membuatmu menjadi secantik ini! Jadi cantik dirumah saja."

"A-apa!"

Sakura tidak habis pikir. Dia pikir sasuke marah karena dia berbicara dengan orang asing. Tapi lihatlah kini pria itu tengah menyalahkan penampilannya. Padahal sebelum berangkat suaminya yang berisik memilih gaunnya.

"Aku akan memotong gaunmu. Sial.. kenapa kau harus secantik ini. Harusnya hanya aku yang melihatnya." Ujar sasuke.

Sasuke menarik pinggang sakura, dia memeluknya posesif dan kembali menyatukan bibir mereka. Dia membelit lidah sakura tanpa henti. Memberinya ciuman menggebu-gebu.

Kenapa dia yang protes? Dia yang menyewa desainer dan membuat semua gaunku.

Sakura skeptis tapi dia diam saja dan menerima ciuman sasuke yang terburu-buru. Saliva cukup panjang terjalin dibibir mereka. Cukup sulit bagi sasuke menahan diri.

"Jangan dipotong. Gaunnya sangat cantik. Aku kan juga membawa martabat keluarga."

Haa.. aku menyewanya karena kau tidak menggunakan uangku!

Sasuke berteriak frustasi. Jika saja istrinya senang berbelanja dia tidak akan sefrustasi ini. Anggaran istrinya bahkan habis hanya untuk sebuah kebun. Istrinya tidak membelanjakan uang untuk perhiasan ataupun gaun mahal. Dia hanya ingin memanjakan istrinya, karena itu dia menyewa desainer terkenal itu setidaknya untuk membuat istrinya lebih serakah pada uangnya.

"Jangan seperti itu. Nona yamanaka sudah bekerja keras pada gaunku. Jangan membuatnya sia-sia. Dan lagi, kau tidak boleh menarikku tanpa berpamitan pada putri mahkota itu tidak sopan. Dia akan jadi ratu dimasa depan."

"Dia belum menjadi ratu."

"Astaga... kau ini. Dia sudah menjadi anggota kekaisaran. Kita bisa dihukum tidak menghormati anggota kekaisaran."

Sasuke cemberut. Dia menjatuhkan dagunya di kepala sakura. Algi-lagi dia dimarahi. Istrinya itu senang sekali memarahinya jika tata kramanya tidak sesuai kekaisaran.

Apa karena dia dulunya adalah seorang putri. Karena itu dia terus mengajariku tata krama.

"Memangnya itu penting disaat seperti itu." Ujar sasuke membelah diri.

"Memangnya situasi seperti apa?"

"Hee... anak kucing itu merayumu. Kau tidak merasakannya."

"Berhenti memanggil dia anak kucing. Dia punya nama."

"Kau membelanya dihadapan suamimu?!"

Haduhh kenapa kita jadi bertengkar?

Sakura terteguh sebentar sebelum akhirnya dia tertawa geli. "Dia tidak merayuku. Dia hanha mengembalikan topiku."

"Tidak. Aku mendengar semuanya. Dia memang merayumu! Itu trik khas pria menggoda wanita."

"Kau tau karena kau sering melakukannya."

Contract MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang