32. Harus diselesaikan

1.4K 204 5
                                    







Inilah yang harus mereka selesaikan.

Gairah sasuke yang sudah tak terbendung sejak pulang dari istana.

Sasuke mengeratkan tangannya di belahan pantat sakura. Dia membuka celah sempit yang seakan tertutup rapat. Dia mengorek lubang kecil yang mengkerut menggemaskan. Berwarna merah muda yang mengkilap. Cairan putih yang lengket keluar dari dalam seakan membantunya sebagai pelumas.

Kakinya ditahan melebar diantara kepala sasuke. Posisi yang memalukan bagi sakura. Dia terguncang saat sasuke mengangkatnya agar berpegangan dikepala ranjang setengah duduk. Wajahnya merah padam. Terlebih tubuh telanjangnya berada di atas wajah sasuke.

Dia selalu cabul.

"Aku selalu memimpikanmu duduk diwajahku."

Sakura menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Hubungan ranjang mereka selalu panas. Bergairah dan kotor. Bagian-bagian dari tubuhnya selalu terekspos dengan mudahnya. Dia tidak tau bahwa suaminya memiliki fantasi yang luar biasa pada hubungan ranjang mereka.

"Ini memalukan. Turunkan aku."

Wajah yang sangat merah, telinganya juga berdengung. Sakura hendak turun dari posisinya namun sasuke menahan kedua kaki sakura untuk tetap lebar di depan wajahnya. Mata yang berkabut dengan sekejap tergantikan oleh tatapan lunak yang berbahaya. Dia menyerigai, dan mencolek bagian intim sakura yang gemuk itu. Setetes cairan menetes dari celahnya. Sasuke menengahkan mulutnya saat cairan itu jatuh menyelimuti mulutnya.

"Cantik. Cantik sekali."

Sakura hendak menutup kewanitaannya, tapi tangan hangat sasuke langsung meletakkan tangan skura kembali berpengangan di kepala ranjang.

"Jangan bicara seperti itu."

"Tubuhmu sangat cantik. Biarku lihat."

Itu bukan hanya sanjungan kosong, dia mengatakan hal yang sebenarnya. Setiap inci tubuh istrinya sangat cantik. Bagian intim istrinya seperti bunga yang mekar di musim semi. Berwarna cerah dann berair. Dari bawah sini dia bisa melihat puting payudara istrinya mencuat berwarna merah jambu. Pinggangnya kecil, bakhan kedua telapak tangannya bisa melinkar sempurna disana. Tubuh istrinya sangat mempesona. Itu sebabnya dia terpikat, terpikat dan terpikat semakin dalam.

Lihatlah. Siapa yang bisa menguarkan aroma anggur dari celah sekecil ini.

Aroma istrinya memang berbeda dari kebanyakan wanita. Istrinya memiliki bau yang khas. Bau manis tapi bukan seperti vanila tapi seperti buah apel yang mentah. Awalnya dia tidak bisa mendeskripsikan bau istrinya. Karena itu dia terus mencari bau manis yang persis. Dan ketika dia sedang berteduh di bawah pohon apel. Itu sama persis dengan bau istrinya. Aroma alami yang unik. Entah bagaimana manusia bisa beraroma semanis ini.

Kulitnya lembab dam kenyal. Seperti puding.

Sasuke menjilat paha dalam sakura. Menghirup aroma memikat yang kental. Ransangan-rasangan kecil yang menggelitik pangkal paha sakura.

Sasuke menggeser tangan sakura agar mereka bertatapan. Tatapannya yang berkabut. Gagah rupawan. Tanpa adanya afeksi keterburuan. Dia sedang menikmati nikmatnya dunia.

"Aku sangat memujamu."

"Hhk..."

Mata sasuke menyipit, setelahnya dia menempelkan mulutnya di liang surgawi yang meneteskan air manis candu yang bisa membuatnya meneteskan liur seperti anjing gila.

"Ah!"

Sasuke mendorong tubuh sakura menempel di mulutnya. Lidahnya yang kokoh terjerembat diantara lubang sempit yang menutup. Dia tersenyum melihat wajah sakura yang tersentak kenikmatan. Wajah ayu yang mendesah dengan nyaring.

Contract MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang