Malam tiba kini semua berkumpul di ruang tamu setelah makan malam "Mami udah baikan?" tanya Mia "iya.. mami udah mendingan kok" jawab Caine "oh iya, pih itu si mafia sebelah gimana tuh?" tanya Riji "ga tau papi juga, mereka pengecut banget mainnya, di cari ilang tapi selalu buat onar di kantor papi" ucap Rion "iya sih, susah juga buat kita kalo mereka mainnya gitu" ucap Gin "kenapa ga kerja sama, sama polisi yon?" tanya Caine "gak! aku ga mau ada campur tangan sama polisi, kalo mereka berkhianat gimana? kan kita juga yang kena" jawab Rion tegas "iya betul, aku ga mau masuk penjara yang ke sekian kalianya" ucap Mako.
Waktu menunjukkan pukul 21.13. "yon... aku mau menemui teman lama ku, ia baru saja pulang dari luar negri, boleh ya?" ucap Caine meminta izin "kenapa tidak besok saja? ini sudah malam" ucap Rion "hm, dia hanya bisa sekarang, kalau besok dia ada acara dengan keluarga nya, boleh ya... ya ya" ucap Caine memohon "huh~ baiklah, mau ku antar?" Rion akhirnya menyetujui nya "eum, tidak usah aku sendiri saja tidak apa, lagian di sana juga banyak teman ku yang lain kok" ucap Caine "hm, baiklah hati-hati ya" Rion mengecup pipi Caine, lalu ia segera pergi menemui teman lamanya.
Caine bertemu dengan yang katanya teman lamanya. Saat sampai ternyata ia bertemu dengan seorang polisi. Polisi? ya benar polisi "jadi... bagaimana pak Caine?" tanya seseorang yang bernama pak Makomi "ya, saya minta bukti-bukti itu tolong bapak hapus ya dan saya akan membantu bapak, tetapi dengan syarat" ucap Caine "baiklah, apa syaratnya?" tanya nya "jadi selama masalah ini belum selesai saya minta jangan ada dari kepolisian yang mengganggu keluarga saya" ucap Caine "hm, baiklah" ucap nya "tetapi kalau boleh jujur, saya sebenarnya tidak percaya dengan bapak" ucap Caine "ya, tidak apa, saya orangnya juga tidak gampang percaya dengan orang lain kok, bahkan dengan atasan saya sendiri" ucap nya.
"saya minta bantuan bapak untuk menyelidiki tentang kelompok SG pak, karna saya tau keluarga saya ini tidak akan bisa melakukan nya sendiri, jadi saya meminta kepolisian untuk membantu" ucap Caine "baiklah, sebelumnya apa keluarga mu tau jika kau menemui ku?" tanya Makomi "tidak, tidak ada yang tau semuanya aman" ucap Caine "baiklah kalau begitu, urusan kita sudah beres ya, kau sudah membantuku dan bukti-bukti mu akan segera ku hilangkan dari kepolisian" ucap nya "hm, kalau begitu saya permisi dulu ya pak, terimakasih" ucap Caine lalu pergi meninggalkan tempat itu.
Caine tak menyadari bahwa ternyata kalung yang ia pakai merupakan alat pelacak dan di bajunya tertempel alat penyadap suara. Caine kembali ke rumah di jam 22.03 semuanya sudah berada di kamar masing-masing, ia lalu kembali ke kamar dan segera mandi, selesai mandi ia melihat Rion berada di balkon kamar lalu ia menghampiri nya "yon.. apa tidak dingin di luar, ayo masuk" ucap Caine "aku sudah bilang kan aku tidak mau ada campur tangan polisi" ucap Rion datar dan Caine terkejut atas perkataan Rion "eum, i-iya.. lalu?" tanya Caine.
"Mengapa kau menemui polisi itu?" tanya Rion dan Caine terkejut mengapa ia bisa mengetahui nya "b-bagaimana kau tau?" tanya Caine "jawab pertanyaan ku" ucap Rion "a-aku memintanya untuk menghapus bukti-bukti tentang kita, aku hanya ingin melindungi keluarga" ucap Caine "jika polisi itu berkhianat bagaimana hah!?" ucap Rion "polisi itu mengatakan ia tak percaya siapapun kan, dan itu belum tentu ia juga percaya pada mu!" ucap Rion "iya kau melakukan ini untuk keluarga, okey, tetapai caramu salah Caine!" ucap Rion "bagaimana jika nanti yang terkena bukan kelompok SG melainkan keluarga kita hah!" Rion memarahi Caine "m-maaf..." Caine menunduk takut "maaf kau bilang? heh... Caine.. tolonglah, kita ini kriminal, jika ada bukti tentang kita ya biarkan saja!" Rion membentak Caine "kita pasti bisa mengurus ini sendiri, lagi pula kan kita mafia besar di sini, kita bukan mafia kecil lagi! kau tau, jika polisi sudah menemukan kediaman kita dan menyerbu, hancur sudah keluarga kita Caine! dan otomatis SG lah yang menang! kau tau itu hah!" ucap Rion lalu kembali ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia || RionCaine [TAMAT]
FanfictionCerita ini full karangan dan imajinasi dari sang penulis. Tidak terjadi di dunia nyata. " A-apa? t-tidak ayah pasti bercanda kan? " ucapnya menatap sang ayah tak percaya penasaran? kuy langsung aja di baca~ mohon di maafkan jika banyak typo yang be...