Sore menjelang malam Jaki dan Krow pulang ke rumah setelah menikmati awal pernikahan, "oyy... kita balik!" ucap Krow "wehh.. penganten baru nih..." ucap Riji "weh, udah ada ponakan kah?" tanya Echi "gila kali, belum lah dodol" ucap Krow "dah ah gua mau ke kamar" ucap Krow lalu berjalan ke arah kamar di susul oleh Jaki.
Tak lama dari pulangnya Jaki dan Krow, kini pintu utaman terbuka karna ada orang yang datang, ternyata itu adalah Caine "aku pulang..." ucap Caine "Mami!!" teriak Echi memeluk Caine "mami... kangen..." ucap Echi "aku cuma 2 hari loh?" ucap Caine "ga ada mami di rumah jadi kacau banget" ucap Echi "loh? emangnya Rion kemana?" tanya Caine yang membuat semuanya terdiam seketika dan saling bertatapan satu sama lain "kok pada diem?" tanya Caine.
Setelah terdiam cukup lama, salah satu dari mereka berkata "masuk penjara, gara-gara polisi yang waktu itu mami kerjasama" ucap seorang yang ternyata adalah Makoto "loh? kok bisa?" tanya Caine kaget "mana gua tau" ucap Mako sinis "Mako! yang sopan!" ucap Gin "kenapa? kalian percaya sama dia kah? gua sih enggak" ucap Mako lalu ia pergi ke arah kamarnya "Mako kenapa?" tanya Caine "dia ga percaya sama mami, karna mami waktu itu kerjasama, sama pak Makomi, jadi dia ngira ini rencana mami" ucap Gin yang membuat Caine shock.
"terus gimana? kalian mau nyerang kanpol?" tanya Caine "mungkin nanti, kita minta bantuan anak BO juga buat mata-matain kanpol dan alasan anak SG nyulik papi" ucap Gin "lah? si Rion di culik?" tanya Caine kaget "hm, kita juga ga tau kronologinya gimana, soalnya papi ga cerita pas di radio" ucap Rion "sekarang kita tidur aja ya? besok kita lanjut cari info lagi" ucap Caine lalu semuanya kembali ke kamar masing-masing.
Saat berada di kamar, Caine menelfon seseorang dan berkata ingin bertemu, tak lama Caine bersiap dan pergi keluar rumah, Caine tak menyadari bahwa sedari tadi ada seorang yang mengikutinya, dan ternyata itu adalah Makoto, ia tak sengaja melihat Caine yang keluar kamar dengan pakaian rapih, tentu Makoto heran karna Caine berpakaian rapih seperti itu dan keluar malam-malam.
Saat Mako mengikuti Caine dari jauh, ia tak sengaja melihat seorang berjubah hitam sedang bertemu dengan... pak Makomi? ia bersembunyi di balik pohon besar yang ada di sana dan menguping pembicaraan mereka, Makomi tak bisa melihat wajah seseorang berjubah itu karna seseorang itu membelakangi nya.
"maksud lu apa? lu berkhianat?"
"saya sudah pernah bilang, saya tak mempercayai siapapun" ucap pak Makomi
"tetap saja! kau berkhianat!"
orang itu mulai mencekik pak Makomi, lalu ia mengarahkan pisau yang ia bawa
"bebaskan dia, atau...." orang itu semakin mendekat kan pisaunya ke arah wajah pak Makomi.
"h-hey! maksudmu apa? kau mau membunuhku?"
"tentu saja, bebaskan dia atau kau mati di tangan ku"
"oke-oke, ku lepaskan dia"
Sebelum Makomi mengambil handphone nya untuk menelfon kawannya, handphone sudah di ambil oleh orang berjubah itu, orang itu mengetikkan sesuatu di handphone pak Makomi lalu ia membanting handphone itu sampai hancur.
"sekarang....." ucap orang itu lalu menjatuhkan tubuh Makomi ketanah lalu ia memotong lidah Makomi sehingga membuat nya berteriak.
"kau... harus mati" orang itu menusukkan pisaunya berkali-kali ke tubuh pak Makomi, ia juga mengeluarkan senjata nya dan menembakkan peluru ke arah kepala pak Makomi, hingga ia kehilangan nyawanya.
"HAHAHAHA!!" orang itu tertawa jahat setelah melihat mayat pak Makomi.
Makoto yang melihat itu tentu saja terkejut, ia lalu mundur perlahan karna tak mau di ketahui oleh seseorang berjubah itu, tetapi saat melangkah ke belakang Makoto tak sengaja menginjak ranting pohon yang membuat orang itu berbalik dan menghampirinya, saat orang itu sampai di depannya yang membuat Makoto melihat wajahnya dengan jelas "loh!? M-" belum sempat Makoto melanjutkan ucapan nya, ia sudah tak sadarkan diri karna orang itu memukul tengkuk belakang nya. Mako di bawa ke dalam mobil orang itu dan di bawa pergi oleh orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia || RionCaine [TAMAT]
FanfictionCerita ini full karangan dan imajinasi dari sang penulis. Tidak terjadi di dunia nyata. " A-apa? t-tidak ayah pasti bercanda kan? " ucapnya menatap sang ayah tak percaya penasaran? kuy langsung aja di baca~ mohon di maafkan jika banyak typo yang be...