Pagi tiba Caine bangun terlebih dahulu lalu pergi ke kamar mandi, setelah selesai mandi ia segera ke dapur untuk menyiapkan sarapan dan membuatkan kopi untuk suaminya. selesai membuat kopi ia menaruhnya di meja tempat Rion biasanya ngopi, lalu ia kembali melanjutkan acara memasaknya di dapur.
Tak lama ada sepasang tangan yang memeluk pinggangnya, ia terkejut lalu mematikan kompor dan berbalik " Astaga Rion... kau mengagetkan ku " setelah mengatakan itu Caine berbalik dan lanjut memasak " hehe maaf sayang... kau memasak apa hm? " ucap Rion menyandarkan dagu nya di pundak Caine " Aku memasak ayam woku, yon " ia lalu mematikan kompor dan menaruh masakannya di piring besar.
" Ekhm kalo bucin jangan di sini dong pak " ucap seseorang yang ternyata itu Key " Iya tuh hargai yang jomblo dong " ucap satu orang lagi ternyata itu Elya " Jomblo diem aja deh " ucap Rion mengejek " udah udah.. Rion kamu minum tuh kopinya, Elya tolong siapin alat untuk makan, Key kamu panggilin yang lain ya " ucap Caine pada mereka ber 3 " Siapp mii " ucap mereka dan langsung melaksanakan tugas yang di beri sang mami.
Semuanya sudah berkumpul di meja makan " apa sudah kumpul semua? " tanya Rion pada anak-anak nya " sudah pii, udah pada mandi juga " ucap Elya " Baiklah sekarang makan " perintah sang kepala keluarga dan semuanya makan dengan tenang.
" pihh kita ke pantai yok, liburan gitu mumpung pada gak ada kerjaan semua " ucap Souta pada sang papi " Nah iya tuh pii bener kata kak Souta, Mia juga mau main sama mami " ucap Mia menambahkan " Baiklah, kalian bersiap lah papi menunggu di luar " ucap sang papi dan langsung pergi keluar.
" Udah semua? kalo udah ayo berangkat " tanya papi ke anak anaknya " udah pihhh " saut mereka " Tunggu, Caine mana? Caine? kamu di mana? " tanya papi di radio " hadir Caine di sini sebentar lagi jalan keluar " ucap Caine membalas di radio " Caine kamu sama aku sini " ucap Rion dari dalam mobil.
Setelah perjalanan yang cukup lama mereka pun tiba di pantai. Mia dan Souta langsung berlari ke arah pantai " MIAA, SOUTAA HATI-HATI JANGAN TERLALU JAUH " teriak Rion pada kedua anaknya. yang lain ada yang langsung bersantai,ada yang ikut bermain air ada juga yang bermain pasir.
Disisi Rion dan Caine mereka sedang menikmati waktu berdua tiba tiba saja- " MAMII... PAPII.. TOLONGIN MAKO... " teriak Makoto kepada mereka berdua karena saat sedang bersantai dirinya di jahili oleh Riji, Garin, Krow dan Jaki mengubur nya di pasir pantai " hahahahahahaha" mereka berempat tertawa puas telah menjahili Makoto.
" Astaga anak anak ituu " Rion yang sudah lelah dengan sifat anaknya yang ajaib ini hanya bisa menghela nafasnya " hahaha sudah ayo samperin mereka " ucap Caine berjalan ke arah mereka berlima yang sedang berfoto dengan Makoto yang terkubur pasir tadi. " Astaga kalian ini jahil sekali" ucap Caine kepada anaknya. "huh~ kalo gak jail itu bukan mereka sayang.. " Rion hanya bisa pasrah saja dengan kelakuan anaknya yang semakin ajaib.
Ciwi² yang melihat itu tertawa ngakak melihat Makoto, tak lama Mako telah bebas dan ia sekarang sedang mengejar orang yang menguburnya tadi " SINI LO PADA NJ*NG JANGAN KABUR, WOY! " teriak Mako mengejar mereka, yang dikejar? hanya tertawa dan berlari.
Hari sudah semakin siang dan matahari semakin terik Rion dan Caine memutuskan untuk segera pulang ke rumah " Kita pulang sekarang hari udah makin siang nanti kalian gosong wkwk " ucap Rion menggoda anak anaknya, Caine menanggapi dengan tertawa " iyaa pihhh otw mobil " ucap Souta dan langsung berlari ke arah mobil di susul oleh yang lain.
Sesampainya di rumah mereka sedang berkumpul di ruang tengah, tak lama Rion berbicara " Hari ini papi mau kalian ngerampok bank besar, apa kalian bisa? " tanya Rion serius dengan tatapan yang tajam " Tentu bisa dong, apa yang kita gak bisa sih, yakan " ucap Gin dengan santai " Baiklah, Caine apa kau mau ikut mereka? " tanya Rion pada Caine " hn? boleh saja aku akan ikut " ucapnya membalas pertanyaan Rion " Baiklah kalian hari ini di temani oleh mami, karna papi gak bisa nemenin kalian. ingat! saling jaga, jangan ada yang misah dari rombongan. kalo sudah selesai langsung hubungi papi, paham! " tegas Rion " paham pihh " ucap mereka serentak.
Setelah selesai prepare mereka segera menuju garasi dan bersiap untuk jalan " Caine hati-hati yaa jangan misah dari yang lain okey? " ucap Rion khawatir takut Caine kenapa-kenapa (ceilah si bapak ama istrinya khawatir ama anaknya bodoamat 🗿) " iyaa Rion, tenang ya? aku gak akan kenapa napa " ucap Caine menenangkan sang suami " hm baiklah, semuanya jika ada apa apa katakan di radio okey! " " shiapp pihh ".
Mereka pun sampai di bank besar mereka bersiap dan mencari posisi enak untuk menembak, tak lama suara sirine polisi terdengar. polisi sudah sampai dan segera menembakkan peluru. saat suasana sedang ricuh Caine tak sengaja berpisah dengan yang lain, ia sendirian tetapi dia berusaha untuk bergabung kembali ke yang lain. saat sedang mengendap endap tiba tiba saja ada yang menembaknya.
DORR DORR DORR
Tiga tembakan mengenai lengan dan bahu Caine. " Mami oke? mihh" Riji bertanya di radio tetapi tak ada jawaban dari sang mami " Mihh mamii " gantian Gin yang bertanya, tetapi tetap tak ada jawaban. Tak lama ada yang menemukan tubuh Caine tergeletak penuh dengan darah segar yang mengalir " mami disini! mami kena tembak " ucap Selia yang menemukan Caine tadi.
Selesai sudah acara tembak menembak tadi dan mereka menang, mereka berkumpul di tubuh Caine yang tergeletak "Hallo pih, kesini sekarang. Si mami kena tembak" ucap Krow yang sedang menelfon Rion "hah! kok bisa anj*ng, gua otw kesana sekarang" setelah telfon dimatikan beberapa menit kemudian Rion datang menghampiri mereka " bawa Caine ke RS sekarang! " tegas Rion dengan wajah paniknya.
Setelah sampai di RS Caine langsung dibawa keruang Operasi, Rion mundar mandir tidak tenang dari tadi, yang lain sudah berusaha menenangkan tetapi tidak bisa. Setelah beberapa jam berlalu pintu ruang operasi terbuka menampilkan dokter yang tadi mengoperasi Caine. Melihat itu Rion langsung menghampiri dokter tersebut " Dok bagaimana keadaannya? " tanya Rion panik " Operasi berjalan dengan lancar, pasien akan segera kami pindahkan keruang rawat " ujar dokter itu " Baiklah, kamar vvip ya Dok " " Baik pak ".
Caine sudah di pindahan ke ruang rawat vvip yang di minta Rion tadi. Pintu ruangan terbuka dan masuklah Rion serta anaknya yang lain (btw yang tadi rampok udh ganti baju ya) Rion segera menghampiri Caine yang masih menutup matanya " Caine... bangun lahh " ucap Rion memegang tangan Caine dan mengecupnya " Mamii.. bangun mihh " ucap lirih Mia sambil memeluk tubuh Caine.
" Gin, papi mau bicara sama kamu " setelah mengatakan itu Rion keluar di susul Gin di belakangnya " ada apa pih? " tanya Gin takut karna aura sang papi " Jelaskan! " Gin yang paham langsung mencerikatan kejadian tadi " Tadi pas lagi war mami ga sengaja kepisah, aku gk ngeliat mami pas di tanya sama Riji di radio mami ga jawab terus Selia nemuin mami udah kena tembak " jelas Gin tentang kejadian tadi " huh~ Caine.. " ucap Rion sambil memijat keningnya, ia pusing. Tak lama mereka kembali dan ternyata Caine sudah bangun.
" Caine.. sayang kau tak apa? ada yang sakit? kau butuh apa katakan " Rion bertanya panik pada Caine " aku tak apa Rion... tenang okey? " Caine melirik anak ananknya, mereka yang paham segera keluar ruangan meninggalkan suami istri itu berdua.
" Aku gak bisa tenang Caine kamu kena tembak gini gimana aku gak khawatir " ucap Rion memegang tangan Caine, Caine memegang rahang bawah Rion dan menarik dagunya " Rion... dengerin, aku gapapa okey? aku masih disini, kamu ga usah nerasa bersalah ya? ini murni karna kesalahanku yang terpisah dengan mereka, aku gapapa kok tenang yaa " Caine dengan lembut menenangkan Rion dan mengelus pipinya. Tak lama seorang dokter masuk dan memeriksa keadaan Caine " Pasien besok sudah boleh pulang saya akan memberi bill dan juga obat pasien " ucap dokter itu setelah memeriksa Caine " Baiklah, terimakasih Dok " dokter hanya mengangguk.
✧・゚: *✧・゚:*
huaaa mami masuk RS😭gimana euy ceritanya? makin tidak jelas yaa wkwk aku bakal up cerita sesering mungkin dan kalo aku jarang up berarti aku lagi sibuk atau gak ada ide untuk cerita okey. btw jangan lupa vote dan ramein ceritanya yaww makasiii rawwrrr🦖
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia || RionCaine [TAMAT]
Fiksi PenggemarCerita ini full karangan dan imajinasi dari sang penulis. Tidak terjadi di dunia nyata. " A-apa? t-tidak ayah pasti bercanda kan? " ucapnya menatap sang ayah tak percaya penasaran? kuy langsung aja di baca~ mohon di maafkan jika banyak typo yang be...