Hari sudah menjelang sore, Caine terbangun dan bergegas ke kamar mandi untuk buang air ajaib dan mandi. Setelah selesai ia berjalan ke closet room dan berganti pakaian "akh.. sakit banget.. si Rion ga bisa santai mainnya..." ucap Caine memegang pinggangnya "masak gak ya? males... makan di luar aja deh" ucap Caine, lalu ia kembali menuju kasur untuk membangunkan Rion "Rion.. bangun.. yon.. Rion!!" kalimat terakhir Caine teriakan tepat di telinga kanan Rion "AAA, IYA KENAPA?" ucap Rion langsung terduduk karna kaget "mandi sana, kita makan di luar aja, aku ga kuat masak" ucap Caine (sebenernya males, wkwk) "hm... iya.." ucap Rion berjalan ke arah kamar mandi dengan masih setengah sadar.
"turun yuk semua, kita makan di luar" ucap Caine di radio "oke mih../siap../uhuyy.../lets go" ucap mereka "gua sama Caine satu mobil berdua" ucap Rion "yek/dasar bucin/bulol" ucap mereka bersamaan yang membuat Caine tertawa.
"kamu mau makan dimana yang?" tanya Rion "pengen sushi... boleh?" tanya Caine "tentu boleh, sayang..." ucap Rion "woy... kita makan sushi yak, si mami yang minta" ucap Rion di radio "sip/kalo mami yang minta, mah hayuk/gass" ucap mereka "giliran karna kamu aja mereka nurut ya" ucap Rion yang membuat Caine tertawa "haha, mangkanya kamu jangan terlalu keras sama mereka yon..." ucap Caine "hah~ kalo ga gitu, mereka bakal manja" ucap Rion lalu tambah melajukan mobilnya.
Sampainya mereka di restoran sushi, saat memasuki restoran nya, mereka menjadi pusat perhatian karna pakaian mereka yang di belakangnya terdapat logo TNF "kami kemari hanya untuk makan, jika kalian menatap kami seperti itu, maka kalian akan tau akibatnya" ucap Rion yang membuat orang-orang yang melihatnya langsung mengalihkan pandangan "udah ayo, kami pesan ruang VIP" ucap Rion pada pelayan resto.
"yang.. suapin dong" ucap Jaki "dih, lu punya tangan anjir, makan sendiri lah!" ucap Krow "aaa... suapin yang~~" ucap Jaki, lalu mau tak mau Krow menyuapinya "bisa gak sih, kalian tuh kalo mau suap-suapan madep belakang aja" ucap Elya "napa? iri?" ucap Jaki "ngapain kita iri? cuma ya hargai lah anjir, banyak yang jomblo nih" ucap Mako "kak Garin! itu punya Souta loh... jangan di ambil" ucap Souta "minta dikit lah..." ucap Garin "ih, ya udah lah" ucap Souta "Sou, coba deh, ini enak tau, ini wasabinya manis, coba deh" ucap Gin memberikan sushi dengan wasabi di atasnya yang lumayan banyak.
"ih, mau, itu manis kan?" tanya Souta dengan polos "iya, manis banget" ucap Gin "eum.. kok.. AAA PEDES BANGET HUAA, KAK GIN ANJ*NG" teriak Souta karna kepedasan "heh! Souta ngomongnya" ucap Caine "AAAA MAMI... PEDES..." rengek Souta yang membuat Gin tertawa puas "hahaha, mangkanya jangan terlalu polos, dek, dek" ucap Gin "AAAA KAK GIN TOLOL" ucap Souta "Souta... ngomongnya hey.. ga boleh gitu" ucap Caine "Gin.. minta maaf sama Souta" ucap Caine "haha, maaf ya Sou..." ucap Gin meminta maaf "gak!" ucap Souta lalu pindah tempat duduk di samping Istmo "loh, kok pindah sini, dek" ucap Istmo "biarin" ucap Souta melanjutkan makannya.
"mampus lu Gin, Souta ngambek" ucap Echi "mampus, Souta kalo udah ngambek susah di bujuk" ucap eanon "jangan gitu anjir, ah elah" ucap Gin panik "Sou.. Souta... maafin yak" ucap Gin tetapi Soita hanya diam. Setelah selesai makan dan membayar, kini mereka pulang ke mansion "mih.. bantuin bujuk Souta dong..." ucap Gin "iya.. nanti di-" ucapan Caine terpotong oleh Rion "gak, jangan di bantu, biar usaha sendiri, cari jalan keluarnya sendiri, gua mau berduaan sama Caine, ga usah ganggu" lalu Rion menarik tangan Caine menuju ke kamar, "bapak sialan" ucap Gin.
Gin menghampiri Souta yang sedang bermain bersama Mia, "Sou.. dek, aku minta maaf" ucap Gin "kak Souta, itu kamu di ajak ngobrol" ucap Mia karna Souta dari tadi hanya diam "biarin aja, main ke pantai yok dek" ucap Souta lalu mengajak Mia ke pantai. "semangat bro~ sorry ya gua ga bisa bantu, Souta susah di bujuk kalo udah ngambek" ucap Riji "hah~ ya udah lah, gua nyusul Souta dulu ya" ucap Gin lalu menyusul Souta ke pantai, Mia yang melihat ke datangan Gin langsung saja berpura-pura meminta izin "kak, Mia mau balik ke mansion dulu ya" ucap Mia lalu memasuki mobil, "Sou... dek... maafin ya, kaka ga sengaja, tadi iseng aja" ucap Gin "hm" Souta tak menanggapinya dan hanya fokus ke pantai "Sou... ayolah.. maafin ya... gini deh, Souta mau apa nanti di beliin" ucap Gin "beneran?" tanya Souta "iya, mau apa, coba bilang" ucap Gin "Souta mau motor, minta papi waktu itu ga di bolehin" ucap Souta "ya udah.. ayo" Gin lalu mengajak Souta ke sorum motor.
"dah.. Souta mau yang mana" ucap Gin "Souta mau itu" ia menunjuk ke arah motor Ducati Panigale V4 R berwarna hitam "ya udah, mas, saya ambil motor ini ya" ucap Gin pada pegawai tersebut "oh, baik mas, masnya bisa isi alamat dulu, biar kami antar nanti" ucap pegawai itu "oh, ga usah, mau langsung pake aja" ucap Gin "oh ya, pembayaran nya dimana?" tanya Gin "bisa langsung saja ke sana mas" tunjuk pegawai itu ke arah lobby kasir.
"saya mau bayar itu mbak" ucap Gin menunjuk motor yang Souta mau tadi "oh iya mas, itu 1,6 M ya, pembayarannya mau langsung lunas atau nyicil mas?" ucap kasir itu "oh, langsung lunas aja" ucap Gin memberikan kartu black card nya. "udah, kamu pake tuh, kita ke pom dulu nanti" ucap Gin "yey... makasih ka Gin" ucap Souta menaiki motornya lalu menuju ke pom di susul Gin menggunakan mobil.
TINN TINN
Sampai di mansion Souta langsung memamerkan motor miliknya "anjir... Sou.. pinjem dong" ucap Riji "weh gilak... keren kali" ucap Mako "Souta... mau coba" ucap Echi "jangan chi, ntar lu bawa terbang motornya" ucap eanon "iya chi, jangan, motor baru itu" ucap Funin "ah berisik lu berdua" ucap Echi lalu menghampiri Souta "berapa ini Sou?" tanya Echi "ga tau, kak Gin yang beliin" ucap Souta "1,6 M itu, chi" ucap Riji "hah!? anjir, minta papi ah... PAPII!! ECHI MAU MOTOR KAYAK SOUTA" teriak Echi memanggil Rion dan berlari ke dalam mansion "gila! tuh mulut atau toa anjir" ucap Mako.
"PIHHH!!..... ANJIR, ga liat gua ga liat" ucap Echi karna ia tak sengaja melihat Rion dan Caine berciuman "apa? ganggu aja lu" ucap Rion "hehe, gua minta motor yang kayak punya Souta" ucap Echi "yang kayak punya Souta? emang dia punya motor?" tanya Rion heran "punya, dia baru di beliin sama si Gin" ucap Echi "oh, motor apaan?" tanya Rion "apa ya tadi, eum... oh, motor Ducati Panigale V4 R, kalo ga salah" ucap Echi "oh, yang 1,6 M itu?, ya udah nih, sono, jangan ganggu" ucap Rion memberikan black card miliknya "yes... makasii papi..." ucap Echi lalu langsung pergi.
"yon... pintu ga kamu kunci kah?" tanya Caine "hehe, lupa" ucap Rion lalu mengunci pintu kamar "nah udah, jadi ga ada yang ganggu deh" ucap Rion menghampiri dan memeluk Caine "makan malam mau makan apa?" tanya Caine "mau woku" ucap Rion "ya udah, nanti aku masakin" ucap Caine "beneran? makasih sayang.... 'muach'" ucap Rion mencium pipi Caine "sama-sama.... 'muach" ucap Caine mencium pipi Rion.
Malam tiba, kini semua berada di meja makan dan menikmati makan malam "pih, pih... tadi Jaki grepe-grepe kak Krow" ucap Mia "bener tuh pih" ucap Krow "Jaki...." panggil Rion "Jaki.... ga boleh... belum sah" ucap Caine "hehe... cuma pegang-pegang tangan doang kok" ucap Jaki "pegang-pegang tangan doang, ndas mu" ucap Krow "Jaki cabul ih.." ucap Echi "sadar diri dong" ucap Jaki "udah-udah.... makan dulu di abisin, ributnya nanti aja" ucap Caine, lalu selesai makan malam, semuanya kembali ke kamar masing-masing, ada juga yang masih ingin menonton film.
✧・゚: *✧・゚:*
yaa shibal anyeong~~~~ hehe, gatau aku ga mau nulis apa-apa, gueh gabut aja, nulis ini sambil nemenin cowok gueh nongkrong ama temen-temen nya, wkwk. dah itu aja, nanti up lagi kok santai, vote ya janlup mwehehe, bye bye~~😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia || RionCaine [TAMAT]
FanfictionCerita ini full karangan dan imajinasi dari sang penulis. Tidak terjadi di dunia nyata. " A-apa? t-tidak ayah pasti bercanda kan? " ucapnya menatap sang ayah tak percaya penasaran? kuy langsung aja di baca~ mohon di maafkan jika banyak typo yang be...