Malam tiba, rioncaine sedang berada di dapur untuk memasak bersama, dan yang lain ada yang sedang packing dan juga ada yang sedang melihat Istmo meditasi (gabut banget emang🗿).
Makan malam sudah siap, Caine langsung saja memanggil yang lain untuk makan malam "ayo semuanya ke meja makan, kita makan malam" ucap Caine "otw mam's" ucap Riji.
Semua sudah berkumpul di meja makan, dan langsung saja memulai makan malam "papi ga lama kan di Thailand" ucap Souta "enggak, Souta... cuma lima hari" ucap Rion "nanya mulu lu, Sou. dasar anak papi" ucap Gin "biarin kenapa sih? julid banget heran" ucap Souta "udah, ga usah ribut" ucap Caine.
"kalian berdua kalo ribut terus ga papi beliin oleh-oleh sih" ucap Rion "loh?! kok gitu" ucap Souta protes "iya lah, nanti yang lain juga ga bawain kalian oleh-oleh" ucap Rion "ih... iya iya, ga ribut" ucap Souta "oh ya, Jak." panggil Rion "kenapa pih?" tanya Jaki "lu di sono jaga bini lu ya, kalo dia ngidam daging b2 jangan di turutin" ucap Rion "iya pih... siap" ucap Jaki.
Selesai makan malam, semuanya kembali ke kamar masing-masing, di kamar rioncaine terlihat Caine sedang mengomel karna merasa pengharum ruangannya tidak enak baunya "kamu pake pengharum apa sih? ga enak banget bau nya! bikin mual tau" ucap Caine "ini kan pengharum yang biasa kamu pake, sayang..." ucap Rion "ga mungkin, ga enak bau nya! ganti ah pengharum nya!" ucap Caine.
Rion langsung saja mengganti pengharum yang lama dengan pengharum yang baru dengan milik Key "udah, sayang... gimana?" tanya Rion "nah, gini dong! jangan kayak tadi! huh" ucap Caine "kamu pasti bawaan si dedek ya, hm?" ucap Rion menarik Caine ke pangkuannya.
"ga tau, tapi tadi tuh pengharum nya bener-bener ga enak gitu loh bau nya" ucap Caine "iya, sayang... iya... udah, tidur ya..." ucap Rion memindahkan posisi Caine menjadi tiduran lalu memeluknya "kok kamu wangi banget? kamu pake apa?" tanya Caine semakin menenggelamkan wajahnya di dada milik Rion "kan sabun kita sama, yang..." ucap Rion "emang iya? tapi kok wangi banget, aku suka" ucap Caine "haha, udah, tidur ayo, besok kita udah pergi" ucap Rion.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hari sudah berganti, kini rioncaine dan juga anggota lain sedang berada di bandara, hari ini mereka akan menjalankan bisnis, dan juga healing untuk rioncaine.
"kalian baik-baik ya selama kami tinggal, nurut sama grandpa, Marcel dan Sui, dan ingat! jangan sampai lengah saat mengawasi anak SG. Gin! kamu juga jangan beranten terus sama Souta, inget itu" ucap Rion "iya pih... kalo ga berantem sama si Souta aku ga janji ya" ucap Gin "huft... jangan sering berantem, dia adek mu loh... kalo berantem yang mau lerai kalian siapa?" ucap Rion "iya iya... aku bakal coba sabar, se sabar, sabarnya ngadepin Souta" ucap Gin.
"papi... jangan lama-lama ya..." ucap Souta "ga lama kok... cuma lima hari aja" ucap Rion "ish! itu lama tau pih!" ucap Souta "enggak, ga lama itu..." ucap Rion meng-pat² kepala Souta "jangan berantem terus ya sama ka Gin, nanti ga ada yang lerai soalnya" ucap Rion "ga janji ya papi... hehe" ucap Souta "loh? kok ga janji? kalo ga janji papi bakal di Thailand selama 2 bulan" ucap Rion "eh, iya iya, janji!" ucap Souta "good..." ucap Rion.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia || RionCaine [TAMAT]
FanfictionCerita ini full karangan dan imajinasi dari sang penulis. Tidak terjadi di dunia nyata. " A-apa? t-tidak ayah pasti bercanda kan? " ucapnya menatap sang ayah tak percaya penasaran? kuy langsung aja di baca~ mohon di maafkan jika banyak typo yang be...