Pagi harinya Caine terbangun, ia melihat ke sampingnya ternyata Rion masih tertidur, ia memegang rahang tegas milik Rion dan mengelusnya "sayang..." panggil Caine sambil mengelus pipi Rion "sayang... Rion... bangun yuk" ucap Caine "eum... sebentar sayang..." ucap Rion dengan suara seraknya "ayo bangun... kata kamu mau balik sekarang?" ucap Caine "sekarang jam berapa?" tanya Rion membuka matanya "masih jam setengah lima" ucap Caine "nanti penerbangan jam tujuh, bangunin yang lain yuk" ucap Rion dengan suara deep nya.
Mereka membangunkan yang lain, setelah selesai membangunkan yang lain, mereka pun kembali ke kamar untuk mandi, selesai mandi mereka berpakaian lalu turun ke ruang tengah "Rion... aku pengen makan ramen.. tapi pake kuah bakso" ucap Caine "hah? ramen pake kuah bakso?" Rion tentu saja terkejut dengan permintaan Caine "iya... pengen itu... boleh yaa" Caine meminta dengan menatap Rion "ada-ada aja kamu ngidamnya, ya udah bentar ya" Rion langsung saja meminta bodyguard nya untuk membelikannya.
Makanan yang Caine inginkan sudah sampai, dan langsung ia makan "yon.. yon.. mau coba ga?" Caine menyodorkan satu sendok ramen ke arah Rion "aneh ga rasanya? nanti aku sakit perut gimana?" tanya Rion "ga akan.. ayo.. coba deh.." Caine masih memaksa Rion untuk memakannya, dan Rion hanya pasrah saja lalu memakannya sesuap "rasanya jadi kayak gimana gitu, aneh... ramen pake kuah bakso" ucap Rion berusaha menelan ramen itu "hahaha, enak tau..." ucap Caine lanjut memakan ramennya "aneh ngidam kamu tuh" ucap Rion "aneh mana sama ngidamnya Krow?" tanya Caine "kalo itu sih, aneh ngidamnya Krow lah" ucap Rion.
Krow bilek: "kuping gue panas nih, ada yang ngomongin pasti"
"woy, ayo lu pada buruan, kita otw bandara" ucap Rion "bentar... kakek lagi semedi" ucap Mia "astaga... ada aja aja" ucap Rion "ada ada aja anjir, bukan ada aja aja" ucap Krow "iya itu maksud gua" ucap Rion "udah, ayo kalian buruan" ucap Caine "siap mami ku" ucap Echi "otw mami ku" ucap Selia "otw mam's" ucap Riji "lagi jalan" ucap Gin "giliran ama Caine pada nurut lu semua, nanti gua suruh Caine buat nyuruh kalian nyemplung sumur aja lah" ucap Rion "jahat beud si bapak" ucap Key.
.
.
.
.
.
Kini mereka dalam perjalanan ke bandara, sampai di bandara mereka membeli beberapa roti untuk sarapan lalu masuk ke dalam jet pribadi milik Rion "eh... si melon mana?" tanya Souta "gua tinggal di villa" ucap Gin "ih... kok di tinggal sih, ambil ga!" ucap Souta "ngapain? mending di tinggal aja" ucap Gin "nanti si melon nangis.. PAPI!" ucap Souta "apa Souta.." tanya Rion "si melon di tinggal sama ka Gin... huaaa" rengek Souta "si melon? itu sama mami kok, lagi di pangku mami" ucap Rion "ish.. ka Gin! ngeselin banget" ucap Souta "hahaha, mangkanya punya kucing tuh di jaga, jangan di biarin huuu" ucap Gin dan malah mendapatkan pukulan dari Souta.
"aduh, sakit... pukul-pukul mulu" ucap Gin mengelus lengan kirinya yang di pukul oleh Souta "weh! gua doa in lu berdua jodoh" ucap Echi "najis!!" ucap mereka bersama "cie cie.. barengan ngomong nya" ucap Mako "apa sih, ga usah ngikutin Souta deh" ucap Souta "siapa yang ngikutin coba? lu kali yang ngikutin" ucap Gin "udah.. ga usah berantem terus... nanti beneran jodoh loh" ucap Caine "ish mami...." rengek Souta.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia || RionCaine [TAMAT]
FanfictionCerita ini full karangan dan imajinasi dari sang penulis. Tidak terjadi di dunia nyata. " A-apa? t-tidak ayah pasti bercanda kan? " ucapnya menatap sang ayah tak percaya penasaran? kuy langsung aja di baca~ mohon di maafkan jika banyak typo yang be...