Malam tiba, kini mereka bersiap untuk menemui Yakuza terbesar yang ada di Jepang. Mereka sudah sampai di gedung yang berada di tengah kota, mereka memasuki gedung tersebut dan menaiki lift ke lantai paling atas.
"Jak, lu di deket Krow terus ya" ucap Rion "selalu, pih" ucap Jaki "Caine, kamu tetep di samping aku, okey?" ucap Rion "emang aku bisa jauh dari kamu?" ucap Caine. Tentu saja ia tak akan jauh dari Rion, di tinggal ke toilet saja ia langsung mual.
(ini anggap aja pake bahasa Jepang ya)
"selamat malam, Rion Kenzo. Perkenalkan saya Ryu Hayashio, panggil saja Ryu" ucap orang Jepang itu yang bernama Ryu, ia terlihat masih muda "ya, untuk apa anda ingin menemui saya?" tanya Rion "lebih baik kalian duduk terlebih dahulu" ucap Ryu mempersilahkan Rion dan yang lain duduk, mereka pun duduk, sebagian juga ada yang berdiri.
Di lain sisi, "eh, papi ngomong apa? ga ngerti" ucap Mia "kayaknya lagi kenalan gitu deh, ka Echi ngerti ga?" ucap Souta "ngerti dikit🤏🏻. intinya mereka lagi kenalan, terus kita di suruh duduk dulu gitu" ucap Echi "oh... gitu" ucap Mia dan Souta bersama "eh, lagi gibah ya lu pada" ucap Selia "ngikut dong" ucap Eanon "enggak, ga lagi gibah. eh tapi tau ga" ucap Soita "apaan!?" ucap yang lain antusias "itu tadi pas aku sama ka Gin lagi ke supermarket, kita liat orang gitu" ucap Souta "trus trus?" tanya Selia "dia tuh kan duduk ya, sendiri gitu, terus ada yang nyamperin" ucap Souta "terus? kenapa?" tanya Eanon "terus tuh, orangnya langsung jalan berdua gitu. pas sampe di deket Souta sama ka Gin, tau ga" ucap Souta "ga tau, apa? apa?" ucap Echi "terus orangnya tuh kayak kepleset gitu, karna kan lagi salju ya, licin gitu" ucap Souta "anjir, hahaha" ucap Echi lalu mereka tertawa bersama.
"oy! jangan berisik" ucap Gin "kalian diem dulu" ucap Key "jangan berisik dulu bisa?" ucap Rion "maafkan anak-anak saya, Ryu" ucap Rion "tidak apa, anggota ku juga selalu seperti itu" ucap Ryu "baiklah, jadi ingin apa bertemu?" tanya Rion "aku langsung mencari tau tentangmu saat kalian datang ke Jepang, dan ternyata kau seorang mafia besar" ucap Ryu "langsung saja, tidak usah bertele-tele" ucap Rion "ah, baiklah. aku ingin kita bekerjasama" ucap Ryu membuat Rion mengangkat sebelah alisnya "kerjasama untuk senjata, atau yang lain?" tanya Rion "kerjasama senjata tentu saja" ucap Ryu "baiklah, apa yang bisa kau berikan?" tanya Rion "bom dan juga rompi anti peluru?" ucap Ryu "oke, pilih dua macam senjata yang kau mau" ucap Rion "kalau untuk itu, aku akan memberitahu mu nanti" ucap Ryu "baiklah, kami pamit dulu" ucap Rion "baiklah, silahkan" ucap Ryu.
Mereka pun kini sudah dalam perjalanan pulang ke villa, saat di perjalanan Caine ingin mampir terlebih dahulu ke mall "mau ke mall dulu, aku mau belanja baju mau beli gelang jugaa" ucap Caine "boleh.... sama yang lain juga atau berdua aja?" tanya Rion "sama yang lain juga" ucap Caine "oy, mampir ke mall dulu, si mami mau shoping katanya" ucap Rion di radio "okee, gue juga mau shoping pake duit bapak" ucap Echi "gass, shoping sepuasnya ges... katanya si Agil mau bayarin" ucap Mako "astaga... gua lagi... duit ku ga sebanyak itu loh" ucap Agil "tenang... saya aja yang bayar" ucap Istmo "dapet duit dari mana kakek?" tanya Riji "abis dapet komisi nih tadi..." ucap Istmo "anjay... bagi-bagi lah" ucap Gin "ntar saya kasih, satu orang 50 ribu aja" ucap Istmo "mana bisa gitu cok" ucap Echi.
Tak terasa, kini mereka sudah sampai di mall, mereka pun langsung memasuki mall dan menyebar ke tempat yang berbeda-beda "mau kemana dulu, babe?" tanya Rion "mau beli baju dulu" ucap Caine "oke... ayo" ucap Rion menggandeng tangan Caine menuju toko baju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia || RionCaine [TAMAT]
Fiksi PenggemarCerita ini full karangan dan imajinasi dari sang penulis. Tidak terjadi di dunia nyata. " A-apa? t-tidak ayah pasti bercanda kan? " ucapnya menatap sang ayah tak percaya penasaran? kuy langsung aja di baca~ mohon di maafkan jika banyak typo yang be...