Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, akhirnya mereka tiba di sebuah mansion yang cukup besar (cukup besar? tidak tidak, sangat besar). Caine yang melihat mansion tersebut hanya bisa terdiam dan menatap tak percaya karna mansion tersebut sangat mewah dan besar. " Ini mansion mu,tuan? " tanya Caine penasaran " Tentu saja dan mansion ini juga milikmu " ucap Rion lalu keluar dari mobil diikuti Caine di belakangnya.
Tak lama setelah mereka memasuki mansion, ada seorang yang memanggil Rion " PAPII... PAPIII " panggil seorang anak yang bernama Mia. " Ya Mia ada apa? " setelah ia mengatakan itu ada 2 orang laki-laki datang menyusul. Mereka merasa asing pada seseorang yang ada di belakang Rion. Tiba-tiba mereka menodongkan senjata pada Caine yang berada di belakang Rion " Siapa kau? " tanya seorang laki-laki yang bernama Gin. " Turunkan senjatamu Gin!! " ucap Rion saat melihat anaknya tak sopan menodong orang sembarangan.
" Papi gak pernah ngajarin kamu gak sopan kayak gitu ke orang! papi ngajarin kalian untuk sopan pada orang! paham!! " setelah Rion membentaknya, Gin langsung menurunkan senjatanya " Maaf pii, aku cuma kaget liat orang yang tak ku kenal " ucapnya sedikit menunduk " Pii dia siapa? " tanya Mia " Nanti papi jelaskan " "semuanya berkumpul di ruang tengah " ucap Rion di radio.
" Apa semuanya sudah berkumpul? " tanya Rion memastikan " Udah pii, tapi tadi si Makoto katanya keluar bentar ada urusan " ucap anak yang lain yaitu si Key " Baiklah tak masalah " " Papi mau ngenalin orang yang ada di samping papi, dia adalah mami kalian " setelah mengatakan itu semuanya diam Caine juga tak kalah terkejut dengan perkataan Rion, ia menatap Rion seolah membutuhkan penjelasan.
Setelah terdiam cukup lama, suara teriakan terdengar " waahhh mami? yeyyy Mia punya mamii " setelah mengatakan itu yang lain pun ikut menyauti " Akhirnya kita punya mami gess " ucap Krow " Yoi.. akhirnya papi kita gak jomblo lagi wkwk " ucap Riji, Rion? dia hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah anak-anak nya ini.
" Caine... " yang di panggil hanya menoleh menatap nya " Maafkan mereka ya, tingkahnya memang sedikit ajaib " ucap Rion pada Caine " T-tidak apa " ucap Caine dengan senyum pasrah " Baiklah semuanya perkenalkan diri kalian dan Caine perkenalkan dirimu " ucap Rion sedikit tegas " ah b-baiklah, h-halo semuanya nama saya Caine Chana " ucap Caine memperkenalkan diri " Hallo mamii!! " jawab mereka semua bersamaan. Tak lama setelah perkenalan mereka pun sibuk dengan urusan masing-masing.
" Caine ayo kita ke kamar " ucap Rion sambil berjalan ke arah tangga " Baiklah " Caine pun segera mengikuti Rion dari belakang. Setelah sampai di kamar Rion pun duduk di pinggiran kasur " Kemarilah Caine " Caine pun menghampiri Rion dan duduk di sebelahnya, tak lama Rion mengeluarkan kotak kecil dari saku celananya. Itu adalah kotak cincin.
" Caine.. apa kau ingin menjadi pendamping hidupku dan bersedia menjaga anak anak ku? " ucap Rion sambil membuka kotak cincin itu. Caine yang terkejut akan apa yang dilakukan Rion hanya terdiam menatapnya, tak lama " A-apa kau serius menjadikan ku pilihanmu? " tanya Caine memastikan " Tentu Caine. Jadi apa kau menerimanya? " ucap Rion keringat dingin takut di tolak (wah si bapak bisa takut juga ya)
" A-aku mau menjadi pendamping mu " ucap Caine malu-malu " Benarkah Caine? kau serius " Rion terkejut dan menatap Caine " ya aku serius, Rion " setelah mengatakan itu Rion memasangkan cincin pada Caine begitu sebaliknya lalu ia memeluk Caine dengan erat.
Mereka tak menyadari bahwa sedari tadi banyak pasang mata yang memperhatikan " gess kita beneran punya mami gess " ucapan pelan dari bibir Krow " Akhirnya setelah sekian lama Mia punya mami juga, huee " ucap Mia terharu. Setelah mengintip mami dan papi nya mereka kembali berkumpul di ruang tengah.
Kembali di suasana kamar
" Caine... maafkan aku " ucap Rion pelan " hn? maaf untuk apa, yon? " ucap Caine bingung " Karna tadi aku membawa mu paksa " ucap Rion masih setia memeluk sang istri (anjay istri gk tuh, dh lh langsung jadi suami istri aja biar gk lama wkwk) " hn, tak apa Rion, lagipula aku baik baik saja tak terluka " ucap Caine sambil mengelus rambut ungu Rion.
" sayang, kau pergi mandi lah. aku akan menyiapkan baju untuk mu " ucap Rion menyuruh Caine mandi " Baiklah, apa kau sudah mandi? " tanya Caine " Belum sayang, aku akan mandi setelah kau " ucapnya mengelus rambut Caine. Ide jahil terlintas di kepala nya " Tidak mau mandi bersama? hihihi " setelah mengatakan itu Caine kabur berlari ke kamar mandi. " Astaga Caine... kau ini benar benar ya! " Rion hanya menggeleng melihat tingkah istinya itu.
Tak lama setelah Caine selesai mandi, sekarang gantian Rion yang mandi. Sebelumnya Rion sudah memberikan baju pada Caine " Hoodienya kebesaran... badannya begitu besar, huh~ " Caine menatap dirinya di cermin full body itu. Hoodie yang Caine kenakan kebesaran hingga menutupi pahanya. " sayang... kau cantik sekali menggunakan hoodie ini " ucap Rion menatap sambil merangkul pinggang Caine. Caine yang di tatap dan di puji itu pipinya memerah dan ia memalingkan mukanya.
" Sudah ayo sekarang kita turun anak-anak sudah menunggu " ucap Rion mengajaknya kebawah. sampai di lantai bawah mereka langsung menuju dapur untuk makan malam. terlihat semua sudah berkumpul di meja makan dan para ciwi² memasak di dapur, Caine menghampiri mereka " kalian duduklah biar aku yang melanjutkan memasak " ucap Caine dengan senyuman " eh ga usah mami, kita aja " ucap Selia " sudah tak apa duduklah " mereka pun hanya pasrah lalu berjalan ke arah meja makan.
" Kenapa kalian belum makan? " ucap Caine menghampiri dan duduk di sebelah Rion " kami menunggu mami " ucap Souta " Betull!! " ucap mereka bersamaan membenarkan ucapan Souta " Astaga padahal tidak apa kalian makan duluan, ya sudah ayo makan " ucap Caine sambil mengambilkan lauk untuk dirinya dan Rion " Baiklah semuanya makan " ucap dari sang kepala keluarga.
" Mamii... mamii... AAAA MAMIII " teriak Souta memanggil Caine " Kenapa Souta? ~ " tanya Caine lembut " Mamiii itu kak Krow sama kak Garinnya miiii " ucap Souta merengek sambil menghampiri Caine " Astaga~~ Krow, Garin sudah jangan menjahili Souta terus " ucap Caine pada mereka berdua " hehehe iya mii " ucap mereka berdua " Sudah, sekarang semuanya tidur ini sudah malam " ucap Rion pada semuanya. Setelah Caine memastikan semua anaknya masuk ke kamar masing-masing lalu ia kembali ke kamarnya dan Rion.
" Sayang... " ucap Rion dengan nada yang manja " kenapa, sayang?~ " balas Caine sambil memeluk Rion " I'm jealous, kamu dari tadi sama anak anak terus " Rion menenggelamkan kepalanya di leher Caine " haha, kau cemburu pada anakmu sendiri, lucu sekali " Caine mengelus rambut Rion gemas " Tentu saja aku cemburu, huaa sayang... " Rion merengek pada Caine. Caine? dia hanya tersenyum gemas pada suaminya yang sedang mode manjahh.
⋇⋆✦⋆⋇
yaaa halloo gimanaa gimanaa? bagus ga? aku ngetiknya sambil senyum² sendiri😭😭 aku ga jadi up jam 10 mwehehe dan aku hari ini bakal double up karna suasana hati ku lagi happy hari ini jadi di tunggu aja yaa. btw jangan lupa vote dan ramein cerita ini okee, makasii semua❤🔥❤🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia || RionCaine [TAMAT]
FanfictionCerita ini full karangan dan imajinasi dari sang penulis. Tidak terjadi di dunia nyata. " A-apa? t-tidak ayah pasti bercanda kan? " ucapnya menatap sang ayah tak percaya penasaran? kuy langsung aja di baca~ mohon di maafkan jika banyak typo yang be...