01

4.3K 174 12
                                    

DISCLAIMER!

- This is bxb, no salpak ok?

- Mature (a little bit), action, bloody

- JiChenist area! Penumpang kapal lain juga bisa mampir^^

WELCOME TO THE 3rd MASTER BOOK!

Happy reading~



.

.



"Hati-hati saat diperjalanan, mengerti? Ini bekal dariku supaya tidak merasa kelaparan di tengah jalan." Ten menyodorkan kotak berukuran sedang yang terbalut kain berwarna navy berisikan buah-buahan segar kepada Chenle yang diterima baik oleh vampir manis itu.

"Terimakasih, kak Ten. Ehehe.. sebenarnya tidak perlu repot-repot seperti ini." ucap Chenle tak nyaman kala mengetahui Ten berlari-lari dari rumah Johnny ke pelabuhan hanya untuk memberikannya sebuah bekal.

Ten menggeleng sembari mengelus surai perak Chenle yang terasa lembut di sela-sela jarinya. "Pergi dalam keadaan sehat, pulangnya juga dalam keadaan selamat. Segera beritahu kami jika kau dan Jisung mendapat kesulitan saat berada di hutan itu."

Chenle mengangguk mengerti. Ia melambai ke arah Ten dan Johnny yang sedang berdiri di belakang asistennya itu dengan senyum kecil.

"Dadah kak Ten! Paman Johnny! Aku pasti akan membawakan bunga itu! Jadi tunggu saja aku kembali!" seru Chenle sedikit keras karena suaranya beradu oleh kerasnya suara ombak yang beradu dengan batu karang di pesisir pantai.

Ten melambai dengan senyuman sampai kapal yang membawa Chenle dan Jisung lepas landas menuju ke hutan abu-abu bersama nahkoda pilihan.

Hanya mereka bertiga yang berada di kapal tersebut. Johnny sengaja tidak menerjunkan banyak orang baik mengantar maupun yang terlibat dalam misi ini. Chenle dan Jisung saja cukup. Itu juga atas permintaan Chenle tanpa sepengetahuan Jisung akibat perang dingin mereka sejak hari itu. Dan Chenle ingin sesegeranya berbaikan dengan vampir jangkung itu tanpa malu dilihat oleh orang lain.

Lagian Chenle rasa mereka berdua pun sudah cukup untuk menjalankan tugas ini tanpa bantuan dari bawahan Johnny lainnya. Ia sudah lama tidak menggunakan kekuatan dan kemampuannya dalam bertarung.

Dan misi ini adalah kesempatannya untuk mengasah kemampuan bertarungnya setelah sebelumnya tidak diperbolehkan Jisung berlatih di hutan dekat rumah mereka.

Walau bagaimanapun Jisung marah padanya, perjalanan ini tetap terlaksana.

Demi keselamatan negaranya!

Netra coklat Chenle memindai ke tengah laut lepas yang ombaknya cenderung tenang karena tidak perlu khawatir ada badai dadakan yang menyerang di tengah musim panas begini.

Musim yang bagus untuk para pelaut berkelana menjelajah perairan.

Pemandangan laut pada siang hari membuatnya kecewa karena tidak dapat berlama-lama berdiri di bawah sinar matahari. Maka kakinya ia langkahkan ke kabin kapal untuk berteduh.

Di sanalah tempat mereka istirahat. Bersebelahan dengan ruang nahkoda menjadikan Chenle penasaran bagaimana cara mengemudikan kapal di atas laut. Tapi ia sadar diri jika kehadirannya akan mengganggu si nahkoda bekerja. Maka ia memilih untuk duduk di kursi tunggal dekat jendela kabin sembari menatap pemandangan punggung Jisung yang berada di ujung depan kapal. Pantas saja vampir jangkung itu tak ia lihat keberadaannya sedari menaiki kapal karena Jisung tengah menikmati angin laut di sana. Berlawanan dengan tempat dirinya menikmati pemandangan laut yang ada di belakang kapal.

Keduanya memang sudah berbaikan, Chenle berusaha memahami perasaan Jisung dan Jisung yang sudah lelah dengan keras kepala Chenle hingga ia pasrah saja untuk menjalankan misi ini. Apalagi dirinya yang sempat diancam Johnny, menjadikan emosinya kurang stabil akhir-akhir ini.

I'm Yours, Master! [JiChen]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang