.
.
"Haechan.."
"Maaf Mark, aku tidak bisa bertahan.."
Halaman luas mansion keluarga vampir Jung dilanda keheningan setelah sebelumnya area tersebut digunakan untuk pertarungan sengit antara kepala keluarga Jung dengan seorang vampir slave. Area di sekitar pertarungan luluh lantak, hancur akibat terkena imbas dari kekuatan keduanya yang saling bertubrukan. Haechan berjuang mati-matian untuk bertahan dari serangan tuan besar Jung yang sama sekali tidak memberikan kesempatan kepada dirinya untuk menyerang balik.
Tuan besar Jung tidak terlalu banyak mengeluarkan kekuatannya untuk vampir lemah seperti Haechan. Dia juga sama dengan Jaehyun, melawan Haechan dengan tangan kosong pun sudah cukup membuat Haechan tergeletak sekarat di tanah dengan genangan darah yang perlahan meluas.
Tulang-tulang berserakan dimana-mana, tanda jika Haechan sudah mengerahkan seluruh kekuatannya untuk melawan sang penguasa mansion. Haechan sudah tidak bisa bergerak lagi, bahkan mata kirinya mengalami kebutaan kala tak bisa menghindar dari serangan kuku tajam milik tuan besar Jung yang mengarah pada sisi kiri wajahnya. Kedua kakinya sudah tak dapat ia rasakan lagi karena dipatahkan secara paksa oleh tuan besar Jung. Sungguh jika dirinya masih manusia biasa, mungkin sudah mati sekarang. Dia masih bisa menarik nafas karena ada darah Mark yang sudah melebur di peredaran darahnya.
Lain halnya dengan kondisi Haechan yang sekarat, penampilan tuan besar Jung tidak banyak berubah kecuali luka sayatan pendek yang melintang di bahu kanan vampir itu ketika Haechan berhasil melukainya dengan tulang yang ia rubah menjadi belati tajam.
Regenerasi yang cepat oleh darah keturunan murni, menjadikan luka itu tertutup dan kembali seperti semula.
"Bertarung denganmu hanya membuang-buang waktuku saja. Dasar lemah." ucap tuan besar Jung dengan angkuh. Sempat terpikir olehnya saat pertarungan untuk membunuh Haechan, tapi ia tidak bisa melakukannya karena Haechan adalah slave putranya. Mark akan gila jika slavenya mati. Itu sudah digariskan oleh takdir jika pasangan master dan slave kurang lebih sama seperti ikatan 'mate'.
"Kau bahkan tidak bisa membuatku terluka parah. Hanya inikah kemampuanmu?"
Haechan berusaha mendongakkan kepalanya untuk menatap tuan besar Jung dengan satu mata yang masih berfungsi namun tidak banyak membantu karena penglihatannya kabur.
"A-anda ingin ber-tarung la-lagi..? Ba-baiklah.."
Tuan besar Jung mendengus kasar kala melihat Haechan yang bersusah payah ingin bangkit dikala tubuhnya sudah tidak mampu lagi untuk bertarung.
"Kau akan mati di tanganku jika terus dipaksakan."
"Tak apa.. jika itu membuat anda menerimaku disisi putramu.."
Tuan besar Jung seketika mengepalkan tangannya mendengar penuturan lemah Haechan.
"Jangan gila! Tubuhmu sudah rusak! Kau harusnya bersyukur aku hanya membuatmu sekarat, bukan mati!"
Dengan langkah tergesa tuan besar Jung menghampiri Haechan dan menjambak rambut coklat itu sehingga Haechan terdongak menatap wajah marah ayah Mark yang ditujukan padanya.
"Dengar, vampir lemah. Aku membiarkanmu hidup agar putraku tetap waras. Dia satu-satunya penerus keluarga Jung dan pewaris pedang Damocles-ku. Kau sama sekali tidak memenuhi kriteria untuk dapat berdiri berdampingan dengan anakku. Sekarang, setelah ini kau pergi dan jangan menampakkan diri lagi di hadapan putraku. Jika kau sampai nekat, kau akan ku kurung dan disiksa di penjara bawah tanah milikku."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours, Master! [JiChen]✓
VampireMaster! BOOK III [END] __ "Berhenti melawan, nak. Tangan dan kakimu akan patah." "Tidak akan!" "Ayah masih menyayangimu." "AKU MASIH MEMBENCIMU!" "Kau seperti putri tidur jika terlelap begini. Kalau aku menciummu, apa kau akan terbangun?" "I'm yours...