16

982 112 17
                                    




.


.



Taeyong bergegas menghampiri sang anak dan hampir menangis kala melihat kondisi Jisung yang hampir seluruh permukaan kulitnya terkelupas hingga menampakkan daging berwarna kemerahan. Kekuatan besar yang menggerogoti tubuhnya memang benar-benar mengerikan.

Taeyong merobek baju atasan yang dikenakan Jisung hingga vampir itu bertelanjang dada memperlihatkan luka-luka yang mengerikan. Jemarinya menyisiri leher sang anak untuk menemukan urat nadi yang masih berdetak lemah.

"Aku bersyukur Zhong Chenle memiliki kekuatan penyembuh. Jika tidak, aku yang seorang manusia biasa ini harus meminta tolong kemana lagi untuk menyembuhkan anakku." gumam Taeyong sambil meletakkan kedua tangannya pada dada bidang Jisung. Ia berkonsentrasi dan menyalurkan kekuatan penyembuh milik Chenle ke tubuh Jisung.

Perlahan luka luar yang memenuhi kulit pucat itu menutup dengan sendirinya berkat bantuan regenerasi alami dari Jisung. Namun Taeyong mengerahkan banyak kekuatan untuk menyembuhkan organ dalam sang anak yang mengalami kerusakan, termasuk otak sang anak yang mengalami penurunan drastis tingkat kesadaran akibat pengambil-alihan secara paksa akal sehatnya dari pikiran liar.

"Jangan memaksakan dirimu, sayang. Tubuh ini masih milik Zhong Chenle." Terdengar suara berat di sampingnya, Taeyong menoleh dan mendapati sang suami yang sudah duduk bersila di sampingnya sambil mengamati kondisi sang anak bungsu.

Tangan kekar Jaehyun menyibak helaian rambut basah akibat keringat milik Taeyong yang masih berusaha menyembuhkan Jisung yang masih terbaring lemah.

"Dia anak yang kuat, kau lupa kami keturunan siapa?"

Taeyong menghentikan penyembuhannya dan menarik kedua telapak tangannya menjauh dari atas dada Jisung yang perlahan mulai bernafas dengan teratur. Suaminya benar, Jisung tengah menyembuhkan organ dalam tubuhnya secara tak sadar.

"Ah, iya. Sepertinya aku sudah lupa kalau kalian keturunan kaisar Lee." kekeh Taeyong. Ia menatap senyum pada wajah rupawan sang suami yang masih gagah dan tampan walaupun usianya sudah dua kali lipat dari usia anak-anaknya.

"Kau juga harus diobati."

Jaehyun menggeleng pelan, "Tidak perlu. Aku baik-baik saja." Netra merahnya ia bawa mendongak menatap ke arah pedang Damocles nya yang terlihat berkilau di terpa cahaya matahari. Rupanya sudah siang. Silinder hitam yang mengelilingi mereka tidak tembus cahaya hingga tidak tahu bagaimana keadaan di luar sana, apakah malam hari atau sudah terbit matahari.

Jaehyun menunduk untuk menyembunyikan raut sedihnya. Namun Taeyong tidak bisa untuk tidak menyadari perubahan ekspresi sang suami.

"Ada apa sayang? Apa yang kau sesali?"

Terdengar helaan nafas berat yang keluar dari rongga mulut sang suami. "Kenapa aku harus terlambat menyadari jika slave anak bungsu kita adalah reinkarnasi dirimu?"

Taeyong tertegun, dari sekian banyak permasalahan yang menimpa mereka, hal ini malah yang dipertanyakan oleh vampir Lee itu.

Apakah ini artinya..

"Kau cemburu Jisung lebih dahulu menemukanku ketimbang dirimu?"

Ekspresi Jaehyun menunjukkan semuanya. Pertanyaan Taeyong sangat tepat sasaran sehingga si nyonya Lee itu tertawa lepas sampai gingsul manis milik Chenle terlihat.

"Astaga, sifat pencemburu dan tak mau kalah darimu ini masih saja seperti dahulu. Kau tidak berubah, Jaehyunie."

Jaehyun mendengus, merasa malu telah ditertawakan Taeyong sebegitu lepasnya.

I'm Yours, Master! [JiChen]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang