.
.
Kedua tungkainya semakin terdesak ke belakang, Jisung berusaha untuk menahan kekuatan Jaehyun agar vampir itu tidak semakin dekat dengan Chenle. Ia tahu sang ayah tengah mengincar slavenya.
"Berhenti melawan, nak. Tangan dan kakimu akan patah."
Jisung menggertakkan giginya, "Tidak akan!"
Si vampir bungsu menghempaskan tangan Jaehyun dari pedangnya hingga terlepas dan keduanya menciptakan jarak.
Jisung terengah-engah, ia melirik ke arah Chenle yang hanya diam mematung tak bisa melakukan apapun. Menyuruh Chenle pergi pun percuma, mereka telah terkurung dalam pagar tinggi melingkari wilayah yang mereka pijak.
"Aku perlu tahu alasanmu membawa slavemu ke hutan ini. Apa kau ingin meminta hukuman juga dariku?"
Juga? Jisung mengernyit tidak mengerti.
"Apa maksudmu?"Jaehyun menggulirkan matanya ke arah Mark yang kembali disiksa akar-akar besar yang masih ia kendalikan walaupun sedang meladeni anak bungsunya.
"Mark Jung melakukan kesalahan dengan menjadikan manusia lemah menjadi slavenya. Apa itu cukup menggambarkan kebingunganmu terhadap situasi yang terjadi sekarang?"
Slave? Jadi itu alasan Haechan memiliki aura yang berbeda? Wah, sebuah berita yang sangat mengejutkan untuknya.
Jaehyun terkekeh, "Apapun alasanmu datang ke tempat ini, kau tidak akan pernah lolos dariku. Sudah lama aku ingin bermain dengan anak bungsuku."
Jisung mengeratkan pedang di genggamannya. Ia berseru, "Apa maumu!?"
"Mauku? Tentu saja menghukummu. Hitung-hitung menemani Mark Jung menjalani hukumannya."
"AKH!"
Pedang di tangannya jatuh seketika kala tubuhnya terangkat ke atas dengan leher yang terasa tercekik tanpa suatu benda yang melilit lehernya.
"Jisung!!" Chenle panik dan hendak menggapai kaki Jisung yang tergantung, namun Jaehyun lebih dahulu mengarahkan sebelah tangannya ke arah Chenle hingga vampir manis itu dililit oleh akar besar yang keluar dari tanah di bawahnya.
Ia tidak bisa bergerak sekarang!
"Lepaskan aku!" teriak Chenle meronta-ronta. Namun barang seinchi pun ia tidak dapat bergerak.
Jisung tidak bisa melakukan apa-apa selain berusaha melepaskan kekuatan Jaehyun yang tengah menyerang pernafasannya.
Merasa jika sang anak hampir mati akibat kekuatannya, Jaehyun pun melepaskannya hingga Jisung jatuh keras ke atas tanah dan terbatuk hebat.
"Slavemu tidak akan kusiksa. Ia hanya kubuat tidak bisa bergerak supaya dapat menyaksikan pertarungan kita dengan tenang." ucap Jaehyun mulai melangkah mendekati tempat Jisung jatuh.
Vampir Park itu berusaha meraih pedangnya yang tergeletak tak jauh dari dirinya, ia hampir berhasil meraih gagang pedang itu, namun punggung tangannya lebih dahulu diinjak oleh kaki Jaehyun.
"Argh!" Jisung kembali meringis kala Jaehyun menekan kuat sebelah tangannya yang diinjak tanpa perasaan oleh ayahnya sendiri. Jaehyun berjongkok dan menarik dagu sang anak agar mendongak menatap mata kelamnya.
"Aku perlu tahu alasanmu meninggalkan rumah dan memilih untuk ikut Seo Johnny. Selain soal kasih sayangku padamu dan kakak-kakakmu yang lain."
Pupil mata Jisung kian mengkilat marah. Kenapa sang ayah malah mengungkit masalah itu kembali di situasi seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours, Master! [JiChen]✓
VampireMaster! BOOK III [END] __ "Berhenti melawan, nak. Tangan dan kakimu akan patah." "Tidak akan!" "Ayah masih menyayangimu." "AKU MASIH MEMBENCIMU!" "Kau seperti putri tidur jika terlelap begini. Kalau aku menciummu, apa kau akan terbangun?" "I'm yours...