.
.
Mark berjalan menyusuri lorong luas mansionnya untuk menemukan keberadaan sang ayah. Ia tahu jam-jam segini ayahnya berada di mansion. Maka ruang pribadi tuan besar Jung menjadi tujuan Mark sekarang.
Namun kala jemarinya ingin mengetuk pintu bercat putih itu, salah satu pelayan ayahnya tak sengaja menyapanya hingga Mark mengurungkan niatnya dan beralih pada pelayan itu yang sedang menunduk melakukan penghormatan bagi tuan muda mereka.
"Tuan besar Jung tidak ada di ruang pribadinya. Beliau sedang bersantai di gazebo belakang mansion."
Begitu kata pelayan itu hingga Mark membawa langkahnya menuju gazebo dengan ornamen kaca transparan mengelilingi berbagai macam jenis tanaman anggrek yang tengah memekarkan kelopaknya.
Ini adalah tempat favorit ibunya dahulu dikala ingin bersantai atau sekedar melepas lelah dari pekerjaan rumah.
Mark menemukan ayahnya yang duduk sendirian di bangku kayu yang memang disediakan disana untuk duduk santai.
"Ayah."
Tuan besar Jung mengalihkan pandangannya pada putra bungsunya yang sudah dalam keadaan baik setelah menyelesaikan hukumannya.
"Ada apa? Kau ingin meminta hukuman lagi?" tanya tuan besar Jung sembari kembali dengan koran di tangannya.
Mark menggeleng, "Tidak ayah. Hanya saja aku ingin bertanya dimana Haechan-"
"Kalau kau kemari hanya ingin menanyakan vampir lemah itu, lebih baik kau kembali ke kamarmu."
Mark mengernyit heran, kenapa respon ayahnya seperti menghindari pertanyaannya barusan? Apa yang sudah terjadi kepada mereka disaat ia sedang disiksa?
"Terakhir kali dia bersama ayah, bukan? Aku hanya ingin menemui-"
"Tidak! Kubilang kembali ke kamarmu, Mark Jung!" bentak tuan besar Jung sembari menatap tajam kepada putra bungsunya. Mark semakin heran dan curiga jika ayahnya telah melakukan hal yang buruk dengan Haechan.
"Kalau kau nekat mencari vampir lemah itu, ayah tidak akan segan-segan menyiksamu lebih keras daripada sebelumnya."
Ancaman dari kepala keluarga Jung itu mampu membuat Mark goyah. Apa-apaan itu? Kenapa ayahnya seolah ingin memisahkan dirinya dengan Haechan? Dan dari sikap ayahnya yang sepertinya tidak menyukai kehadiran slave manisnya itu, kecurigaan Mark makin bertambah, bahwa memang ada hal buruk yang menimpa Haechan selama ia tinggalkan bersama ayahnya di halaman depan mansion.
Ia akan mencari tahu dari para pelayan nanti. Biarlah ia mematuhi perintah ayahnya untuk kembali ke kamar. Ia tidak takut dengan hukuman sang ayah sebelum dirinya memastikan sendiri dimana keberadaan Haechan dan bagaimana keadaan vampir itu sekarang.
***
Malam harinya, Mark diam-diam kabur dari mansion melewati jendela kamarnya yang ia biarkan terbuka. Walaupun mansionnya memiliki penjagaan yang lumayan ketat, tetapi jika menghadapi para vampir biasa itu mudah baginya.
Langkah tak bersuara, siluet banyangan hitam melebur dalam kegelapan, meninggalkan hembusan angin lembut yang tak berarti apa-apa.
Mark berhasil keluar dari mansion dengan mulus. Sekarang vampir bersurai biru itu hanya mengandalkan instingnya untuk menemukan keberadaan Haechan.
Menghampiri rumah Haechan dengan menaiki pembatas kamar pemuda itu untuk mengintip keadaan di dalam, hanya gelap yang Mark lihat. Tanda-tanda keberadaan Haechan tak bisa ia temukan disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours, Master! [JiChen]✓
VampirMaster! BOOK III [END] __ "Berhenti melawan, nak. Tangan dan kakimu akan patah." "Tidak akan!" "Ayah masih menyayangimu." "AKU MASIH MEMBENCIMU!" "Kau seperti putri tidur jika terlelap begini. Kalau aku menciummu, apa kau akan terbangun?" "I'm yours...