.
.
Tim penyelidik bayangan yang diketuai oleh Jeno mengalami sedikit kesulitan untuk mencari si 'pembuat narkoba'. Seluruh wilayah minim keramaian yang ada di pinggir kota Neo pun sudah diperiksa dengan bantuan pihak keamanan yang berjaga di setiap titik wilayah yang telah ditentukan.
Namun tidak ada jejak apapun yang mengarah pada pecandu, pengedar ataupun pembuat narkoba itu sendiri. Jadi Jeno mulai berkesimpulan jika si pembuat narkoba tidak berada di negara Neo.
Atas usul Jeno yang telah disetujui oleh pihak dewan, tim mereka menjalin kerjasama antarnegara dengan cara mengirimkan perwakilan masing-masing negara untuk membentuk tim yang sama seperti yang dilakukan oleh negara Neo, dan mulai melakukan pencarian secara diam-diam di negaranya masing-masing.
Tentu hal tersebut tidak disia-siakan oleh Johnny kala mendengar kabar itu dari sekretarisnya. Negaranya memiliki banyak hutan yang masih belum terjamah oleh manusia atau vampir. Ia takut jika di sanalah si pembuat narkoba itu bersembunyi.
Maka saat perwakilan masing-masing negara datang untuk mengadakan rapat dengan negara Neo sebagai tuan rumahnya, Johnny datang langsung sebagai perwakilan dan mengemukakan kondisi negaranya yang memiliki banyak hutan sehingga akan memerlukan bantuan tenaga penyelidik yang tidak sedikit untuk menelusuri setiap daratan negara Johnny, dan bawahan Johnny masih terbilang sedikit.
Negara-negara besar dengan kemurahan hatinya membantu Johnny dengan mengirimkan beberapa orang yang terampil untuk ikut melakukan penelusuran di negara vampir Seo itu, termasuk negara Neo. Tim yang membersamai Jeno diterjunkan langsung untuk membantu negara tetangga mereka, sedangkan si ketua memilih untuk tidak ikut serta ke negara Johnny karena ia lebih memilih untuk mendampingi Kun. Ucapannya pada Mark jauh-jauh hari sebelumnya masih ia pegang sampai vampir Jung itu siap kembali memunculkan diri di pemerintahan.
Pencarian secara menyeluruh tersebut terbilang berhasil. Di beberapa negara berhasil menangkap pengedar narkoba lainnya, mengamankan penduduk yang terkonsumsi oleh obat haram itu, dan di beberapa titik tersembunyi ditemukan suatu tempat yang diyakini sebagai praktik percobaan pembuatan sebuah bahan kimia yang dipercaya itu sebagai cikal bakal terciptanya narkoba jenis baru.
Penelusuran dilakukan hingga kini. Para penduduk yang tinggal diperbatasan hutan maupun pesisir pantai telah diamankan sementara sampai sumber permasalahan narkoba ini tertangkap.
Dan soal bunga pelepah kayu jati yang dicari Mark dan Chenle, mereka menemukannya dari sisa-sisa hutan yang tidak terkena imbas pertarungan sengit Jisung dan Jaehyun. Tapi jumlah bunga yang mereka bawa terbilang sedikit dan hanya cukup diminum kurang dari tiga orang pecandu saja. Oleh karena itu bunga tersebut diberikan pada pihak laboratorium untuk dilakukan pengembangan agar menghasilkan banyak penawar yang cukup untuk diekspor ke negara tetangga yang membutuhkan.
***
Sudah terhitung sejak kepergian kapal mereka meninggalkan hutan abu-abu, Jisung sudah tak sadarkan diri selama lima hari. Vampir itu betah memejamkan matanya, tak terusik dengan keberadaan Chenle yang selalu merecokinya untuk segera bangun. Vampir manis itu setia berada di sisi Jisung yang entah kapan akan membuka matanya.
Menurut keterangan dokter yang menangani Jisung, vampir jangkung itu hanya memulihkan tenaganya yang sudah terkuras habis akibat pedang Damocles sang ayah. Hal ini wajar bagi seorang vampir yang bisa menyembuhkan dan memulihkan diri sendiri dengan cara tidur panjang. Jika pada zaman dahulu para vampir bangsawan melakukan tidur panjangnya di peti mati yang dikelilingi oleh mawar merah, namun keadaan Jisung sekarang hanya bisa dibaringkan di ranjang rumah sakit karena Johnny tidak memiliki peti mati dan ribuan bunga mawar merah yang akan ditaburkan di sekeliling peti mati.
Rencananya jika Jisung tidak kunjung membuka matanya kala satu purnama telah terlewati, maka Jaehyun akan membawa kembali Jisung ke mansion vampir bangsawan Lee dan meletakkan anaknya di suatu ruangan khusus peninggalan leluhur kaisar Lee terdahulu yang dia biasa gunakan untuk memulihkan kekuatannya setelah berperang. Disana terdapat batu-batu sihir yang membantu memulihkan dan meningkatkan kekuatan seorang keturunan Lee secara cepat. Ruangan itu selalu terkunci dan anak-anak Lee termasuk Jaehyun sendiri tidak pernah masuk ke ruangan itu karena sekarang mereka tidak lagi berada pada zaman peperangan. Makanya ruangan itu disegel agar menghindari hal-hal yang berpotensi untuk disalahgunakan.
Jaehyun sudah memberi pengertian kepada Chenle dan vampir manis itu setuju untuk ikut ke mansion bangsawan Lee yang berada di negara seberang, walaupun berat hati meninggalkan Johnny dan Ten di sini yang sudah seperti orangtuanya sendiri.
Tak apa, ini demi Jisung.
Soal ingatan Chenle yang masih tersegel, kata Jaehyun biarkan saja Chenle seperti itu. Ia tidak mau vampir manis itu mengingat lagi kejadian buruk yang menimpanya selama berada di negara Neo. Lagian Chenle yang cerewet dan banyak bicara lebih baik dari Chenle yang dulu, pendiam dan selalu menunduk ke bawah jika bertemu orang baru.
Chenle mereka berubah menjadi versi yang lebih ceria dan penuh dengan ekspresi baru yang tidak ditunjukkan oleh Chenle yang dulu. Walaupun Haechan harus terbiasa mendengar umpatan yang keluar dari bibir mungil itu kala ia dan dirinya terlibat adu mulut yang berakhir dengan saling menembakkan nama-nama binatang.
Haechan yang dulunya tidak bisa mengumpat pun seketika menjadi ahli kala sifat menyebalkan Chenle muncul. Sungguh sifat itu lebih menguras emosi Haechan ketimbang sifat jahil Renjun.
Dikala dua orang slave itu bertempur, Mark yang akan menjadi penengah. Tetapi kali ini Mark sudah kewalahan menghadapi mereka berdua dan berakhir ia tinggalkan untuk menghirup udara segar dengan berjalan di pesisir pantai sembari menikmati sapuan angin laut yang menerpa surai birunya.
Ketenangan itu hanya sesaat sebelum dirusak oleh dua vampir manis yang asyik berkejar-kejaran dengan cara mengelilingi tubuh Mark sambil melayangkan beberapa tinju yang tak jarang mengenai rusuk si vampir Jung.
Ingin rasanya Mark mendorong keduanya ke laut dan membiarkan ombak menyeret mereka berdua ke tengah laut. Tapi mana mungkin Mark melakukan hal itu. Dia sayang keduanya. Melihat bagaimana Haechan dan Chenle saling meneriaki satu sama lain, Mark ikut bahagia karena sudah lama ia tidak melihat mereka saling bercengkrama seperti ini.
Mungkin jika ada Renjun di sini, maka akan lebih lengkap lagi persahabatan mereka.
Mark merindukan masa-masa bahagia tersebut.
Tbc.
Huft, tadi di daerahku hujan petir lebat banget, gak bisa pegang hp, takut kena tembakan cinta nanti:)
Nah Jisungnya istirahat dulu ya teman-teman. Kayaknya chapter depan2 itu saya mau fokus kelarin konflik perintilan yang udah saya bikin buat selingan. Gak baik kalo gak diselesain:)
Oke janlup ⭐ dan 💬 ya~
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours, Master! [JiChen]✓
VampireMaster! BOOK III [END] __ "Berhenti melawan, nak. Tangan dan kakimu akan patah." "Tidak akan!" "Ayah masih menyayangimu." "AKU MASIH MEMBENCIMU!" "Kau seperti putri tidur jika terlelap begini. Kalau aku menciummu, apa kau akan terbangun?" "I'm yours...