.
.
"Secepat ini? Kau yakin? Bahkan slavemu baru seminggu berlatih denganku, dan kau sudah ingin membawanya ke hadapan ayahmu?"
Mark menunduk kala ia berhadapan dengan Jaehyun yang tengah memasang ekspresi tidak terima dengan keputusan Mark yang terkesan terburu-buru.
"Berpikirlah lebih panjang, Jung. Ayahmu bukanlah sembarangan vampir, kau tahu itu."
Ya, Mark tahu ayahnya mungkin hampir setara dengan Jaehyun, tapi alasan mendasar untuknya segera mengambil keputusan ini adalah Haechan sendiri. Haechan yang lebih dahulu mengajukan diri untuk sesegera menemui kepala keluarga vampir Jung kala dirinya sendiri pun masih belum mematangkan keahlian bertarungnya walaupun vampir manis itu sudah bisa menguasai dan mengontrol kekuatannya.
Entah Haechan salah makan apa sehingga tak ada badai tak ada hujan dengan mantapnya vampir itu mengatakan ingin pergi ke mansion keluarga vampir Jung untuk bertemu ayahnya.
Bagaimana Mark tidak jantungan mendengar keinginan tiba-tiba itu.
Jadi sebab Mark menemui dan berdiri di depan Jaehyun sekarang adalah untuk meminta pendapat dari sang kepala keluarga vampir Lee itu tentang keputusan Haechan ini.
Dan sudah dapat ditebak respon dari Jaehyun yang tak setuju mereka pergi secepat ini.
"Kau memiliki keputusan tepat untuk menemuiku dahulu sebelum bertindak gegabah hanya karena perkataan slavemu itu. Aku perlu mendengar alasannya langsung dari orang yang bersangkutan. Keluarlah Haechan."
Dengan takut-takut Haechan keluar dari dinding yang membatasi lorong dengan ruang tamu mansion. Dia tidak sendiri menguping, ada Jaemin yang juga mengekori di belakang vampir itu.
"Apa kau merasa kemampuan bertarungmu sudah terlihat ahli? Apa aku pernah bilang kalau kekuatanmu sudah layak diperlihatkan kepada tuan besar Jung?"
Belum juga Haechan mendekat ke sofa yang sedang diduduki oleh Jaehyun dan Mark, Haechan telah diceramahi Jaehyun dengan tidak sabaran.
Haechan melirik Mark sebentar sebelum menunduk kembali.
"Ma-maafkan saya." Hanya itu yang mampu Haechan ucapkan. Jaehyun menghela nafasnya. Ini pasti berhubungan dengan kabar burung yang mengatakan jika tuan besar Jung telah mengetahui kejadian yang anak bungsunya alami dan keberadaannya sebagai slave Mark.
Tentu atensi putra bungsu Jung yang menghilang selama berbulan-bulan tanpa kabar itu pun menjadikan tuan besar Jung memerintahkan bawahannya untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan anaknya.
Jaemin bercerita sekitar tiga kali vampir yang mengaku bawahan tuan besar Jung menyambangi mansion ini untuk mempertanyakan keberadaan tuan kecil mereka yang tiba-tiba saja tidak bisa ditemui dan menghilang dari kawasan gedung pemerintahan.
Walaupun Mark dilepas begitu saja untuk bebas berkeliaran di pemerintahan, tidak menjadikan tuan besar Jung tidak ikut serta mengawasi aktivitas sang anak dari kejauhan.
Maka dengan kekuasaan besar yang dimiliki oleh tuan besar Jung, mendapatkan informasi bahwa anak bungsunya telah merubah seorang manusia menjadi vampir slave dari bawahannya, itu tidaklah sulit.
Marah besar? Tentu.
Murka? Kecewa berat? Tentu.Keempat kalinya bawahan tuan besar Jung diutus ke mansion keluarga vampir Lee untuk menyampaikan pesan majikan mereka yang menginginkan untuk segera menyerahkan tuan kecil mereka dan slavenya segera ke hadapan tuan besar Jung, itu mampu membuat Haechan gusar selama beberapa hari ini akibat dirinya yang tak sengaja melihat Jaemin yang membukakan pintu untuk menghadap si utusan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours, Master! [JiChen]✓
VampireMaster! BOOK III [END] __ "Berhenti melawan, nak. Tangan dan kakimu akan patah." "Tidak akan!" "Ayah masih menyayangimu." "AKU MASIH MEMBENCIMU!" "Kau seperti putri tidur jika terlelap begini. Kalau aku menciummu, apa kau akan terbangun?" "I'm yours...