Penting dibaca :
🥀 Chapter ini sebenarnya panjang tapi sengaja aku buat pendek.
Tolong tinggalkan jejak komen yg banyak dan like biar aku tau seberapa antusias kalian menunggu cerita ini berlanjut.🥀🥀🥀
Dokter Kim hanya bisa menunduk ketika anak semata wayangnya menuntut banyak penjelasan padanya. Tentang bagaimana tuduhan Lee serta makian Lee padanya.
"Ayah tau bagaimana gadis kecil itu pertama kali datang menemuiku?" kedua manik Namjoon memerah . Rambutnya ia remas dengan gusar. "Dia datang dengan keluhan sakit di kepala. Gadis kecil itu mengeluh sakit kepala padahal sudah meminum obat dan vitamin yang diberikan ayahnya."
Namjoon mengusap sudut matanya, "Lalu beberapa tahun kemudian, Lee datang dengan membawa sekumpulan butiran obat yang ia tidak tau itu obat untuk apa. Yang ia tau itu adalah vitamin yang harus ia konsumsi setiap hari sejak ia kecil." Suara Namjoon bergetar. Kedua matanya memejam ketika mengingat bagaimana Lee menunjukkan obat itu padanya.
"Apa yang sebenarnya terjadi pada gadis itu?" Namjoon menatap ayahnya yang sedang mengusap wajahnya kasar.
"Rumit Joon ..." kata dokter Kim lirih. Wajahnya pun terlihat tidak baik-baik saja. Dokter Kim menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa yang ia duduki dengan Namjoon yang duduk tegang menatapnya serius.
"Ini saatnya ayah membantu Lee. Ayah harus menebus kesalahan itu. Sekarang!" kata namjoon dengan sungguh-sungguh.
Selama beberapa detik dokter Kim terdiam sebelum akhirnya menghela napasnya yang berat. Wajahnya menengadah menatap langit-langit ruang kerja Namjoon.
"Gadis itu ..." dokter Kim mencoba mengingat sebuah peristiwa kelam yang sesungguhnya ia sendiri juga ingin melupakannya. "... Menyaksikan sebuah peristiwa yang seharusnya tidak ia saksikan Joon."
Dokter Kim memijat pangkal hidungnya sebelum menghela napasnya lagi dengan berat.
"Peristiwa apa?" tanya Namjoon dengan tak sabaran. Kedua tangannya mengepal kuat karena kembali merasakan kesedihan Lee saat ia kecil dulu.
"Banyak ... Terlalu banyak yang gadis itu saksikan." Dokter Kim memukul keningnya dengan tangannya yang mengepal. "Seharusnya gadis itu tidak melihatnya ..." ada sesal yang dalam pada diri dokter Kim hingga membuatnya ikut melakukan dosa bersama keluarga Lee.
"Aku punya banyak waktu untuk mendengarkan!"
Dokter Kim menoleh sebentar, menatap ragu pada puteranya. "Kau yakin?" Namjoon mengangguk dengan tegas.
Dokter Kim memperbaiki posisi duduknya. Ia menegakkan punggungnya yang lebar lalu menautkan kedua tangan yang ia letakkan di atas paha.
"Namanya Lilyana. Gadis kecil itu bernama Lilyana. Nama yang sangat cantik. Secantik ibunya ..." Dokter Kim menoleh pada Namjoon, "... Nyonya Yu Ri."
"Lee selalu membawa sebuah foto usang. Tapi anehnya hanya tubuh bawah serta wajah ayahnya yang terlihat jelas. Wajah ibunya buram."
"Sengaja dirusak. Karena wanita itu masih hidup." Dokter Kim meraih sebuah botol mineral lalu meneguk habis isinya. "Pria di samping Yu Ri adalah ayah kandung Lee."
"Iya, tuan Lim. Aku tau."
"Bukan Joon ..." dokter Kim menggeleng. "Tuan Lim adalah adik laki-laki ayah kandung Lee."
Namjoon membulatkan kedua matanya. Menatap tak percaya pada ayahnya. Sedangkan dokter senior itu hanya tersenyum kecil lalu kembali menarik napasnya dalam-dalam dan menghelanya dengan begitu berat.
"Jadi ... Selama ini ..."
Dokter Kim mengangguk lemah. "Selama ini Lee tinggal bersama pamannya. Dan ibunya masih hidup. Yu Ri tinggal di Singapura.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARK & LEE
FanfictionJimin bertekad mencari manusia yang sudah menghancurkan hidupnya lima belas tahun yang lalu. Hingga akhirnya ia membangun sebuah firma hukum dibantu oleh Hae Mi dan teman-temannya. Siapa sangka di tengah pencarian itu Jimin justru bertemu dengan se...