Huek ... huek ... huek ....
Felix yang hendak turun ke bawah langsung berlari memasuki kamar Rena, Felix menghampiri Rena yang berusaha memuntahkan isi perutnya. Namun, hanya cairan bening yang keluar, beruntung ada Felix sehingga pria itu langsung memasang badan kala tubuh Rena meluruh seketika.
"Baby ... pusing, heum?"
Mata Rena berkaca, "Pusing ... gak kuat ... capek ..., " rengek Rena terisak.
Felix yang tak kuasa mendengar rengekan Rena langusng saja membawa tubuh Rena ke dalam dekapannya sehingga Rena menumpahkan tangis dalam dekapan hangat pria yang dicintainya.
Tanpa kata, Felix meletakkan lengan kekarnya di sela kaki dan sela leher Rena kemudian membawa Rena berlari kecil menuruni tangga tanpa memedulikan Dena yang memanggil namanya.
"K ... Kak, itu Kak Dena manggil!"
"Kak Felix!"
"Kak, turunin aku ... kita mau ke mana?"
Felix mengabaikan Rena dan tetap pada tujuannya menuju mobil In0v4 kemudian membuka pintu mobil dengan Rena yang masih setia berada dalam gendongannya. Lalu, Felix mendudukkan Rena yang masih berusaha keras membuat Felix membuka suaranya.
Cup.
"Berisik, Baby!"
"Ih ... Kak Felix ... kenapa malah main kecup-kecup aja? Aku tanya kita ke mana?" protes Rena setelah menerima kecupan di pipinya.
"Relax, Baby ... nanti kamu tau sendiri."
Cup.
Mulut Rena terkatup seketika kala dirinya hendak mengeluarkan suara, tetapi lagi-lagi Felix memberinya kecupan gratis, tentu Rena kesal akibat ulah pria di sisinya.
Deg!
Rumah sakit?
"K ... Kak, ki ... kita ngapain ke sini? Ak ... aku gak papa, seriusan!"
"Baby, Saya khawatir banget sama kamu, kali ini saja turuti perintah saya agar rasa khawatir saya terobati, okey?"
"Kak, ta ... tapi .... "
"Nurut, Baby!"
"Fine!" pasrah Rena.
Felix kembali membawa tubuh Rena ke dalam gendongannya, tentu Rena menolak hal itu, tetapi Felix yang tidak pernah mau menerima bantahan mengabaikan permintaan Rena untuk menurunkannya.
Sesampainya di depan rumah sakit, suster langsung menitahkan Felix untuk membaringkan tubuh Rena di atas brankar yang pastinya langsung disetujui oleh Felix. Suster membawa Rena ke dalam IGD untuk diperiksa, dokter mengernyitkan dahi ketika memeriksa kondisi Rena.
"Dokter, bagaimana keadaan saya?" tanya Rena ketika melihat sang Dokter telah menyelesaikan pemeriksaannya.
"Baik, tetapi ada hal yang harus saya pastikan dan bicarakan dengan suami anda, Bu."
"Katakan saja kepada saya, Dokter, jangan padanya. Ini pasti masalah kehamilan saya, 'kan? Kami sudah mengetahuinya, Dokter, saya tidak ingin dia khawatir, katakan saja kepada saya bagaimana keadaan anak kami!"
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, jika kalian sudah mengetahui, saya akan meresepkan vitamin untuk ibu dan bayinya, harap diminum dengan rutin, ya, Bu."
"Baik, terima kasih, Dokter."
Dokter tersebut hanya tersenyum dan berlalu dari hadapan Rena untuk menuju ruangannya mengambilkan vitamin yang dimaksudnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerity of Love (END)
RomansaBagaimana rasanya kala orang yang kita cintai datang melamar saudari kita sendiri? Sakit? Tentu! Itulah yang dirasakan Renata Samira, perempuan karir yang harus menerima kenyataan bahwa orang yang dicintai datang melamar Denata Samira-kakak kembarny...