2

1.2K 80 4
                                    

"happy birthday mama...happy birthday mama...happy birthday,happy birthday..happy birthday mama...yyeeeeeee..." semua yang ada di sama serentak bertepuk tangan memeriahkan acara ulang tahun kecil kecilan ini.

"aaaa happy birthday mama Acel yang paling cantik." ucap Ashel memeluk mamanya dengan sangat erat.

"makasih anak cantik mama yang paling mama sayang." ucap Gracia membalas pelukan itu.lalu ia mengecup kedua pipi dan kening anak terakhirnya dengan penuh kasih sayang.

"selamat ulang tahun ma,Zean sayang mama.mama sehat sehat terus ya,biar mama bisa terus ada di sisi Zean."ucap Zean memeluk Gracia juga.

"makasih anak ganteng mama." ucap Gracia memeluk anak laki laki nya itu.

"selamat ulang tahun ma." ucap Zee yang ingin memeluk mamanya.

"makasih Zee." ucap Gracia begitu saja tanpa mau memeluk anak kedua nya itu.

"selamat ulang tahun sayang." ucap Sean memeluk Gracia dari belakang.

"makasih sayang." ucapnya sambil tersenyum." ya udah sekarang mama suapin kue nya ya." Gracia mengambil satu potong kue dan meletakkan nya di atas piring kertas kecil."suapan pertama untuk suami mama yang paling ganteng." Gracia menyuapkan sesendok kecil kue ke mulut Sean.

"suapan kedua untuk anak mama yang paling ganteng." Zean menerima suapan itu dengan senang hati."suapan ke tiga untuk anak mama yang paling cantik yaitu Acel." Ashel terlihat sangat senang."dan suapan terakhir untuk Zee."

Zee hanya menerima suapan itu masih dengan senyuman manisnya.sebenernya dalam hatinya sudah ingin menangis.tetapi ia tidak ingin menampakkan kesedihannya di hari bahagia mama nya ini.

"aku kekamar deluan ya ma,pa." ucap Zee.

"iya sayang.langsung istirahat ya." ucap Sean yang hanya di angguki oleh Zee.

"eehh,tunggu dulu Zee." ucap Gracia.Zee pun langsung melihat ke arah mama nya.

"fotokan kita dong Zee." ucap Gracia lagi.apa kata mama nya? minta fotokan? terus dirinya tidak ikut foto gitu?

dengan rasa berat hati,akhirnya Zee pun menganggukkan kepala.ia mengambil beberapa jempretan lalu memberikan kembali ponsel mama nya dan langsung naik kelantai atas tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

mereka ber empat melanjutkan perayaan ulang tahun Gracia dengan memesan berbagai macam makanan untuk mereka nikmati malam ini.dan tentunya tanpa Zee.

Saat sudah sampai di kamar,Zee mengambil rokoknya yang berada di atas meja sofa yang terdapat di kamar nya itu.ia selalu melampiaskan segala perasaannya pada rokok dan minuman alkohol.hal ini sudah ia lakukan sejak masih kelas 3 SMP.

Zee menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa lalu menatap langit langit kamar yang berwarna putih itu.

tetapi baru saja ia merasa tenang,sebuah suara pintu yang di buka paksa membuatnya harus mengalihkan pandangannya kearah pintu.

ternyata kembarannya lah yang masuk dengan menampakkan senyuman bodoh itu.

"ngerokok mulu lo.cepet mati ntar baru tau rasa lo."

"mau apa lo kesini?"

"kebawah yuk,dibawah papa pesen makanan.kita makan bareng bareng."

"nggak ah.kalian aja.gue males." Zee mematikan sisa rokoknya yang sudah tinggal setengah itu.

"ayo lah Zee.nggak asik kalau nggak ada lo."

"lo aja dah,gue bisa besok makan sisanya.udah sana,gue mau tidur." Zee menyeret tangan Zean keluar dari kamar lalu mengunci pintu kamarnya.

Tidak di anggapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang