Sean langsung mendekat ke arah dokter saat dokter dan suster keluar dari ruangan Zee.
"gimana keadaan anak kami dok?." ucap Sean.
"mari ikut saya ke ruangan.saya akan jelaskan semuanya." ucap dokter.
mereka pun mengikuti dokter itu keruangannya.
"jadi begini pak,bu.akibat benturan yang sangat hebat pada kepala bagian belakang Zee,dia mengalami hilang ingatan permanen.Zee tidak akan mengingat 80% dari kejadian apapun di hidup nya.bahkan dia tidak akan mengingat siapa pun orang orang terdekat nya lagi."
"jadi kita harus bagaimana dok?." tanya Gracia.
"kita tidak ada tindakan apapun.yang harus kita lakukan sekarang hanya memulai nya dari awal.Zee tidak boleh di paksa untuk mengingat hal yang terlalu berat.kalau Zee terlalu berfikir,hal itu akan mengakibatkan otaknya bekerja dengan keras dan Zee akan merasakan sakit yang luar bisa pada bagian kepala.ini juga berpengaruh pada emosional nya yang akan mengakibatkan jantung berdetak lebih cepat dan Zee juga akan merasakan kesakitan.jadi,antara otak dan juga jantung nya saling berhubungan.kalau bapak dan ibu ingin memulai dari awal,mulai lah dengan perkenalan terlebih dahulu.karena kalau dia di paksa untuk mengingat hal apapun,itu bisa menyiksa dirinya."
"separah itu ya dok kondisi anak saya?." ucap Sean.
"iya pak.benturan yang hebat itu sudah merusak otak dan juga jantung Zee."
"tapi kalau seandainya Zee bertanya pada salah satu objek yang dia lihat bagaimana dok? contohnya kaya foto keluarga gitu?." tanya Sean.
"bapak tinggal jelaskan dengan pelan.jangan ada suara yang bernada tinggi,bentakan,amarah atau apapun yang berhubungan dengan emosional.karena Zee tidak bisa kaget sedikit pun."
Gracia menghapus air matanya kasar."apa sekarang kami bisa lihat kondisi Zee lagi dok?." tanya nya.
"saya tadi sudah menyuntikkan obat penenang kepada Zee.jadi kemungkinan dua jam an lagi dia sadar.bapak dan ibu boleh kok menunggu di kamar Zee asal jangan sampai menganggu istirahat nya dia."
"baik kalau begitu dok.kami sangat mengerti dengan penjelasan dokter.kalau begitu kami permisi dulu." ucap Sean.
"baik pak.semoga setelah ini Zee semakin membaik." ucap dokter dengan senyuman ramah nya.
"amin...mari dok."
"ya,mari..."
Sean,Gracia,Ashel dan juga Zean keluar dari ruangan dokter.
Sean terus merangkul pundak istrinya yang terlihat sangat sedih.mereka duduk di kursi tepat di depan ruangan Zee berada.
"kamu sabar ya.kita sama sama harus ikhlas menerima kondisi Zee yang sekarang. " ucap Sean.
"Zee kaya gini gara gara aku mas.coba aja Zee nggak nyelametin aku waktu itu,pasti dia masih baik baik aja.harus nya aku yang gantikan posisi Zee sekarang." Gracia pun menangis.Sean membawa istrinya itu kedalam dekapannya.
"hm..pa,aku sama Acel mau kekantin dulu ya.kita mau beli air mineral." ucap Zean.
Sean mengangguk sambil tersenyum.Zean pun menggenggam tangan Ashel agar adiknya itu tidak terjatuh.
"aku udah gagal jadi ibu untuk Zee mas.aku juga nyesel udah jahat sama Zee dari dia masih kecil.aku nggak pernah ngasih dia kasih sayang,aku selalu ngebanding bandingin dia sama Zean dan Acel,bahkan aku juga udah ngusir Zee dari rumah.aku ibu yang jahat mas...aku ibu yang jahat!!."
Sean mengelus punggung Gracia agar istrinya ini merasa tenang.
"bukan cuma kamu aja yang merasa bersalah Gre.aku juga,aku bahkan lebih nyesel karena udah ikuti semua perintah kamu untuk jauhin Zee.padahal sebenernya aku sayang banget sama Zee,aku juga merasa kasihan sama dia waktu kamu selalu ngebanding bandingin hidup dia dengan saudara nya sendiri.di tambah kamu selalu bilang kalau kamu malu punya anak kaya Zee. tapi sial nya aku nggak bisa menolak semua perintah kamu ke aku.aku lemah kalau soal kamu Gre.tapi sekarang tuhan kasih kita kesempatan kedua untuk memperbaiki semuanya.jadi,mulai sekarang kamu mau kan ikut aku untuk merubah semua nya?.kita mulai dari awal lagi.kita buka lembaran baru,dan kita buat keluarga bahagia kaya apa yang Zee mau dari dulu.kita kasih semua apa yang Zee inginkan dari kita.gimana?."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tidak di anggap
Randomkisah seorang gadis yang tidak pernah di anggap ada oleh anggota keluarganya.