35

506 62 0
                                    

selama meeting berlangsung,sebenernya Zee tidak fokus.ia masih kefikiran dengan omongan papa nya tadi.

berkali kali ia sudah menghembuskan nafasnya kasar.berharap meeting yang membosankan ini akan segera selesai.ia sangat ingin sekali merokok untuk menenangkan fikirannya.

setelah sekian lama menahan bosan,akhirnya meeting sialan ini selesai juga.kenapa sih papa nya mengajaknya untuk ikut? padahal ia tidak ada ikut andil dalam meeting ini.hanya sebagai tim pendengar saja.

Zee langsung menuju ke rooftop.di sana ia berdiri pada pembatas rooftop dan melihat betapa banyak gedung gedung pencakar langit yang tingginya berbeda beda.

Zee pun menyalakan rokok nya lalu menghembuskan asapnya keudara.namun baru saja ia merasa tenang,ponselnya tiba tiba bergetar menandakan ada pesan masuk.

ia pun langsung melihat siapa yang sudah mengganggu waktu santainya ini.

papa

kamu di mana Zee? kenapa nggak lanjutin kerjaan di ruangan Gita.

aku lagi di rooftop pa.kasih aku waktu untuk ngerokok sebentar.nanti aku pasti bakal ke ruangan kak Gita.

awas aja kalau kamu sampai nggak masuk ya.

iya.

ia pun langsung menyimpan kembali ponselnya kedalam saku jas.ia terus menghisap rokoknya.menikmati setiap hembusan asap yang ia keluarkan.rokok ini memang satu satu nya alat menenangnya.

setelah rokok nya habis,Zee pun kembali masuk kedalam gedung dan langsung menuju ke ruangan Gita.ia tidak mau membuat papa nya marah lagi.

ia masuk begitu saja dan melihat Gita sedang serius menatap layar laptop nya.

"maaf aku masuk nya telat ya kak Git." ucap Zee dengan sopan.ia duduk di meja biasa ia tempati.

"nggak papa Zee.kenapa harus minta maaf sih? ini kan kantor papa kamu,ya terserah kamu mau masuk nya jam berapa aja."

"tapi aku nggak enak aja sama kakak."

Gita hanya menampakkan senyumannya lalu melanjutkan kembali kerjaannya yang masih menumpuk.

"hmm...aku harus ngerjain apa lagi nih kak Git?" tanya Zee.

"apa ya Zee? aku pun juga nggak tau harus nyuruh kamu ngapain.soalnya papa kamu nggak pernah ngasih tau aku tugas kamu apa aja."Gita melihat ke arah lemari berkas berkasnya yang memang sudah sangat rapi."hmm...atau kamu bantuin kak Muthe aja deh di bidang keuangan.nanti biar aku yang bilang ke papa kamu kalau aku mindahin kamu kesana."

"boleh."

"ya udah,aku telfonin kak Muthe nya ya.biar kamu langsung kesana.kamu tau kan di mana ruangan bidang keuangan?"

"tau kak."Zee pun keluar dari ruangan Gita dan menuju ke ruangan yang Gita maksud.

setelah sampai di depan ruangan itu,ia pun mengetuk pintu coklat yang tertutup rapat.terdengar suara wanita yang mempersilahkan nya masuk dari dalam sana.

ia pun membuka pintu itu lalu memberikan senyuman yang manis.tetepi di sayangkan wanita yang ada di hadapannya ini tidak membalas senyumnya.malah hanya menampakkan wajah datar nya saja.

Tidak di anggapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang