setelah acara selesai,Zean mengantarkan Marsha kembali pulang.katanya sekalian mau jalan jalan sama Marsha dulu.
sedangkan Ashel,gadis itu langsung berjalan menuju rumahnya.ia masuk begitu saja dan melihat Zee sedang asik bercerita dengan ART nya di meja makan.
"Zee..." panggil Ashel langsung memeluk tangan kiri Zee.gadis itu kebingungan,kenapa adik nya ini?.Zee pun mematikan sisa rokoknya.
"kenapa,hey?" tanya Zee dengan suara yang lembut.
Ashel hanya diam saja.ia bahkan tidak merubah posisinya sedikit pun.
"ya udah,kekamar lo yuk." ajak Zee.
Ashel pun berjalan lebih dulu lalu di ikuti oleh Zee menuju kamar Ashel.
setelah sampai di kamar adiknya,Zee pun langsung mengunci pintu kamar itu.
"lo kenapa Cel?" tanya Zee lagi.
namun bukannya menjawab pertanyaan Zee,Ashel malah memeluk tubuh kurus kakak perempuannya itu.
Zee yang masih merasa bingung dengan sikap Ashel pun membalas pelukan itu.ia mengelus punggung adiknya agar adiknya itu merasa lebih tenang.
setelah beberapa menit berpelukan,akhirnya Ashel melepaskan pelukan mereka.
"lo kenapa gue tanya?" ucap Zee.
"aku sedih kamu nggak ikut acara makan malem tadi.kamu kenapa nggak ikut sih?"
"ya gue nggak di ajak.jangan kan di ajak,di kasih tau aja kagak.mana gue tau kalau ada acara pembukaan kafe papa."
Ashel membawa Zee ke kasur nya.kedua gadis itu pun duduk disana sambil saling berhadapan.
"aku sebenernya mau nanya ini sama kamu dari tadi siang.tapi tadi siang kamu kelihatan kesel jadinya aku ragu mau nanya."
"nanya apa?"
"besok kamu sekolah?"
Zee menggeleng pelan."enggak,gue udah di keluarin dari sekolah."
"udah aku duga."
"memangnya kenapa sih?"
"tadi bokap nyokap nya Aldo dateng kesekolah sambil marah marah.untung aja kamu,mama dan papa udah pulang."
"terus?."
"aku denger kondisi Aldo lumayan parah akibat tonjokan kamu.tulang hidung nya patah,sama tulang pipi nya juga retak.karena itu bokap nyokap nya Aldo nggak terima."
Zee hanya mengangguk saja sebagai jawaban.
"hm..jadi kamu bakal sekolah dimana lagi Zee?"
"gue nggak akan sekolah lagi.mulai besok gue kerja di perusahaan papa."
"KOK BISA? sebagai apa? CEO kaya papa?"
"gue nggak tau jadi apa.papa nggak ada bilang."
"ini nggak adil.kamu kan harus nya masih sekolah,bukan nya kerja.gimana sih papa.ntar aku bilangin papa ya biar kamu di dafterin sekolah di tempat lain."
Zee menggeleng dengan cepat."nggak usah,lagian untuk apa gue sekolah.cewek tolol kaya gue nggak pentes sekolah.percuma juga kan?."
"siapa bilang kamu tolol? kamu itu nggak kaya gitu tau.kamu cuma males belajar aja."
"buktinya Aldo,mama,papa bahkan semua orang selalu bilang gue tolol.dan itu kenyataan nya."
Ashel terdiam mendengar ucapan kakak perempuannya ini.ia langsung memeluk tubuh Zee dengan sangat erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tidak di anggap
Randomkisah seorang gadis yang tidak pernah di anggap ada oleh anggota keluarganya.