kini semuanya sudah selesai bersiap dan akan masuk kedalam mobil.
saat Zee ingin masuk kedalam mobil,Gracia langsung menahan gadis itu.
"eehh tunggu Zee,biar Zean yang duduk di kursi tengah ya.kamu duduk paling belakang aja.kan biasanya juga gitu."
"mama ah,biarin aja kenapa.biar aku di belakang." ucap Zean.
"no Zean.mama nggak mau."
"udah,gue paling belakang aja." ucap Zee masuk lebih dulu dan duduk di kursi penumpang paling belakang sendirian.sementara Zean dan Ashel duduk di kursi penumpang kedua,mama nya di paling depan dengan papa nya yang menyetir.
"oke semuanya,siap?" ucap Sean.
"SIAP!!" ucap Gracia,Ashel dan juga Zean berbarengan.
"let's go." Sean pun menjalankan mobil alphard nya untuk membelah jalanan Jakarta yang sangat padat itu.
setelah sampai di mall,Sean beserta anak dan istri nya langsung menuju ke toko sepatu karena dari tadi Zean sangat bawel ingin membeli sepatu baru katanya.
Ashel menggenggam tangan Zee kemanapun ia pergi."kamu mau yang ini Zee?" tanya Ashel menunjuk salah satu sepatu.
Zee menggeleng dengan tanpa ekspresi sedikit pun di wajahnya.
"terus kamu mau nya yang mana?"
"gue nggak mau yang mana mana."
"Acel." Ashel dan Zee pun langsung melihat ke arah sumber suara yang memanggil gadis berambut panjang itu.ternyata mama nya lah yang memanggil tadi.
Ashel dan Zee pun mendekat ke arah Gracia."kenapa ma?" ucap Ashel.
"kamu mau sepatu yang ini sayang? kayanya cocok di kaki kamu ini.sepatu untuk sekolah juga bagus ini Cel."
"boleh deh.bagus juga ini untuk sekolah.ukurannya juga pas kok."
"ya udah,berarti ini satu ya.mau yang mana lagi? ayo di cari aja sayang."
"Zizi nggak di belikan juga ma?" tanya Zean.
"Zee nggak usah dulu lah.kan baru beli sepatu juga." ucap Gracia.
"tapi kan itu tahun lalu ma.masa Zizi nggak di belikan juga." ucap Ashel.
"udah,gue nggak papa kalau nggak di belikan." ucap Zee langsung.
"tapikan..."
"gue bilang nggak papa ya nggak papa Acel." ucap Zee terlihat sudah mulai bete.
untung nya Gracia sudah pergi lagi untuk menyusul suaminya yang juga sedang memilih milih sepatu.jadi ia tidak melihat perdebatan antara kedua anak nya itu.
tiba tiba Zee melepaskan genggaman tangan Ashel dan pergi begitu saja dari hadapan Ashel dan Zean.
Ashel mengejar Zee."kamu mau kemana Zee?" tanya Ashel.
"ke smoking room.mau ngerokok gue.lagian ngapain gue di sini kalau cuma nungguin kalian doang."
"aku ikut."
"kalau lo ikut,gue nggak akan mau deket lo lagi."
ancaman Zee kali ini membuat Ashel terdiam.ia pun membiarkan Zee melanjutkan niatnya untuk menuju smoking room.
setelah sampai di ruangan itu,Zee melihat tidak banyak orang yang berada di sini.ia mulai menghidupkan rokok nya lalu menghembuskan asap nya ke udara.menikmati sebatang rokok yang belum ia nikmati dari pagi tadi.
"disini lo ternyata Zee." suara laki laki itu mampu membuat Zee langsung membuka matanya yang semula terpejam.
"ngapain lo disini Zean? ntar mama papa nyariin lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tidak di anggap
De Todokisah seorang gadis yang tidak pernah di anggap ada oleh anggota keluarganya.