57

539 71 0
                                    

setelah pulang dari kampus,Zean langsung menuju ke tempat biasa sahabat Zee nongkrong.ia sering melihat Olla dan juga Oniel di salah satu warung dekat kampus nya.

mobil BMW putih milik Zean terparkir di depan warung kecil itu.kebetulan sekali Olla dan Oniel juga berada di sana.

"Olla sama Oniel kan?." ucap Zean.

"iya,kenapa lo?." ucap Olla.

"hm..gue boleh ikut gabung nggak?."

seketika Olla dan juga Oniel langsung saling pandang.mereka merasa sangat aneh dengan laki laki ini.kenapa tiba tiba sekali? fikir mereka.

"boleh." ucap Oniel.

Zean pun tersenyum lalu duduk di dekat Olla.

"lo pada apa kabar? kenapa nggak pernah dateng ke rumah lagi?." tanya Zean yang hanya sekedar basa basi.

Olla dan Oniel hanya diam saja.mereka malah asik menghisap rokok mereka lalu menghembuskan asapnya ke udara.

"gue nanya kali,jawab kek." ucap Zean.

"kita udah lama nggak temenan sama Zee." ucap Olla yang akhirnya menjawab pertanyaan dari Zean.

pemuda itu menaikkan sebelah alisnya".kenapa?.lo pada berantem?." tanya nya.

Olla menggelengkan kepala lemah."kita nggak pernah berantem sama kembaran lo.tapi lebih tepatnya gue dan Oniel yang memutuskan persahabatan kita berempat."

"kembaran gue ada salah sama lo berdua ya?."

"bukan karena itu,tapi waktu dia di usir dan semua fasilitas nya di ambil sama bokap nyokap lo,kita jauhin Zee karena dia udah nggak punya apa apa lagi.kita nggak mau berteman sama orang yang miskin Ze.itu sama aja kaya kami yang bakal nanggung hidup Zee nantinya.jadi,gue dan Oniel mutusin buat jauhin Zee dan mutusin persahabatan itu."

"kalau Adel?."

Oniel menampakkan senyuman miringnya."Adel dan Zee udah pacaran dari lama.jadi waktu kita mutusin buat jauhin Zee,Adel masih mau ada di deket Zee dan dia lah yang nanggung semua kebutuhan Zee.mulai dari tempat tinggal,uang makan,uang belanja,mobil, pokoknya semua nya Adel yang nanggung deh.kurang enak apa coba hidup Zee waktu itu."

"terus sekarang Adel kemana?."

"gue denger denger sih,Adel udah pindah ke Eropa karena bokap nyokap nya pindah kerja kesana.jadi dia ikut pindah deh.kita nggak tau kalau mereka udah putus aku belum.soalnya kita udah nggak ada saling bertukar kabar lagi semenjak gue dan Olla pergi." ucap Oniel.

"lo punya kontak Adel nggak?."

"punya lah." ucap Olla.

"boleh gue minta?."

"boleh.tapi kenapa lo nggak minta ke Zee nya aja langsung sih? repot banget lo."

"hp Zee udah hancur.jadi semua kontak temen temennya hilang semua."

"kok bisa?."

"kurang lebih lima bulan yang lalu Zee mengalami hal yang buruk.dia kecelakaan karena nyelametin nyokap gue.dia di tabrak sama truk yg kebetulan rem nya blong."

"terus." ucap Oniel.

"akibat kecelakaan itu,tulang dada Zee mengalami patah yang sangat serius.kepala bagian belakang juga retak.serpihan tulang yang patah itu juga merusak jantung Zee.dokter mendiagnosa Zee mengidap penyakit gagal jantung yang mengharuskan dia untuk minum obat setiap hari.kata dokter,penyakit gagal jantung itu udah ada dari sebelum kecelakaan itu terjadi.tapi Zee diem doang dan nggak meriksakan kesehatannya ke dokter.mungkin dia nggak mau nambah beban Adel kali ya?.nah,selama 3 bulan Zee mengalami koma dan beberapa kali jantung nya melemah.bahkan sempet berhenti berdetak.waktu itu dokter udah putus asa dan nyerah melihat kondisi Zee yang nggak ada perkembangan sama sekali.kita juga kasihan banget ngelihat kondisi Zee yang ada di ruang ICU dengan alat alat yang banyak banget menempel pada tubuhnya.tapi bokap nyokap gue tetap yakin untuk mempertahankan alat alat penunjang hidup itu menempel pada tubuh Zee.nah,suatu hari,dia sempet kejang kejang dan jantung nya berhenti.dokter berusaha banget untuk ngembaliin detak jantung nya.kita semua berdoa agar Zee bisa di beri kesempatan untuk hidup.karena doa itu,akhirnya Zee melewati masa kritisnya.detak jantung nya kembali lagi.setelah itu,sekitaran 2 harian Zee sadar dari koma, tapi kebahagiaan nggak berpihak sama kita.akibat benturan di kepala nya yang sangat kuat,ternyata Zee mengalami amnesia.dia kehilangan 80% ingatannya.dia nggak tau siap dirinya,dia nggak tau siapa gue,pokok nya dia nggak tau siapa kita yang ada di dalam ruangan itu.nyokap gue nangis kejer banget.seketika hidup Zee berubah 360 derajat.dia jadi anak yang paling pendiem,mukanya selalu menunjukkan ekspresi datar,dia nggak suka berinteraksi dengan siapa pun.dia cuma suka ada di kamar doang sambil melamun.gue nggak tau apa yang sedang di fikirkannya.kita udah nyoba untuk selalu ngajak dia cerita tapi dia kaya nggak tertarik gitu. sekitar 2 minggu yang lalu Zee udah di perbolehkan untuk pulang,kita mencoba untuk mengulang semuanya dari awal lagi.kita perkenalan sama para pekerja yang ada di rumah gue,kita keliling rumah,kita juga nunjukin kamar nya dia.terus di kamar nya, dia nggak sengajak melihat ada foto dia dan Adel.dan ternyata dia masih ingat sama Adel.kayanya selama ini cuma Adel yang ada di ingatannya.setiap hari dia selalu nanyain Adel di mana,kenapa Adel nggak dateng. mangkanya gue kesini mau nanyain soal Adel sama kalian."

Olla menghapus air matanya yang menggenang di pelupuk matanya."gue nggak nyangka ternyata Zee mengalami hal yang seberat itu.gue jadi merasa bersalah sama dia Ze."

"gue juga." ucap Oniel.

"boleh kita ketemu sama Zee? gue mau lihat kondisi Zee dan minta maaf sama dia." ucap Oniel lagi.

"boleh,tapi kalau kalian ketemu sama Zee,jangan paksa dia untuk mengingat sesuatu ya.kalau dia terlalu di paksa untuk mengingat,kepala nya bakal terasa sakit banget."

"oke."ucap Olla dan Oniel secara bersamaan.

ketiga anak muda itupun langsung menuju ke rumah Zean untuk melihat kondisi Zee.

tidak membutuhkan waktu lama,kini Zean,Olla dan juga Oniel sudah berada di depan rumah mewah itu.

Zean langsung mengajak kedua teman Zee untuk masuk kedalam rumah.

"Zee mana bi?." tanya Zean langsung pada bi Sum.

"non Zee ada di kamar sama non Ashel den."

"kalau gitu aku mau ke kamar Zee deh.oh iya,aku minta tolong buatin minuman untuk temen temen Zee dan anterin ke kemar nya Zee ya bi."

"siap den Ze."

"makasih bi Sum."

"sama sama."

Zean mengajak Olla dan Oniel untuk ke lantai atas.kedua gadis itu hanya mengikuti kemana kaki Zean melangkah.

mata mereka menyapu setiap sudut rumah mewah ini.ini pertama kali nya mereka masuk kedalam rumah Zee.selama mereka berteman,Zee tidak pernah mau mengajak mereka untuk sekedar mampir.pasti setiap mereka mengantari Zee pulang,Zee juga langsung menyuruh mereka untuk pulang.

"ternyata Zee setajir ini." ucap Olla berbisik tepat di telinga Oniel.

gadis itu hanya mengangguk sebagai jawaban.

Tidak di anggapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang