34

584 84 13
                                    

hari sudah berganti,dan hari ini Zee di haruskan untuk masuk kantor lagi.pagi ini gadis itu sudah sangat rapi dengan pakaian kantornya.ia terlihat sangat cantik sekali.setelah memastikan penampilannya rapi,ia pun turun ke lantai bawah untuk ikut sarapan bersama.

di meja makan sudah ada Zean,mama dan papa nya.sementara Ashel sudah di pastikan masih terlelap karena ini masih hari libur.

"pagi Zee." ucap Zean.

Zee hanya menampakkan senyuman tipisnya.ia menarik kursi di sebelah kembarannya itu.

"ayam goreng nya jangan di ambil ya Zee.itu untuk Acel nanti." ucap Gracia.

"mama biarin aja ah." ucap Zean.

"nanti Acel nggak ada lauk untuk sarapan Ze.kamu sarapan pakai itu aja Zee." Gracia menunjuk salah satu lauk sisa kemarin yang memang sudah di panas kan oleh bi Sum.

"itu lauk sisa kemarin ma." ucap Zean masih berusaha membela kembarannya.

Gracia menghembuskan nafasnya kasar."kan itu udah di angetin lagi sama bibi.udah nggak papa,dari pada kamu nggak makan Zee."

"udah nggak papa Ze,gue sarapan pakai roti aja." ucap Zee akhirnya bersuara juga.ia mengoleskan selembar roti dengan selai coklat.ya walaupun ini tidak membuatnya kenyang lama,tetapi jadilah untuk mengganjal perut.

Zee menikmati roti selainya sambil melamun.entah apa yang sedang di fikirkan oleh gadis itu.

"nanti kamu temenin papa meeting ya Zee." ucap Sean memecahkan lamunan gadis itu.

"iya pa." ucap Zee nurut.

"ngomong ngomong,gimana liburannya? asik?" tanya Sean.

Zee tersenyum tipis sambil mengangguk kecil."asik." ia sangat yakin pasti Ashel lah yang sudah mencerikatan kepada mama papa nya kalau kemarin ia habis liburan.

"liburan kok nggak ngasih oleh oleh buat keluarga."sindir Gracia.

Zee hanya diam saja.ia tidak mau membuat keributan di pagi hari ini.

"eh,Acel dapet oleh oleh dari Korea loh pa dari Zee.apa itu Zee? tanda tangan oppa oppa Korea itu loh." ucap Zean bercerita kepada papa nya dengan sangat excited.

"oh ya? seneng banget dong anak nya di kasih yang begituan." ucap Sean.

"seneng banget lah dia.sampai di bawa tidur." ucap Zean sambil terkekeh.Sean juga ikut tertawa mendengar ucapan anak laki laki nya ini.

"aku juga dapet oleh oleh dari Zee.papa tau apa?" ucap Zean lagi.

"apa itu?"

"figuran anime yang langka banget dan cuma di perjual belikan di Jepang.itupun cuma di produksi 20 pcs doang."

"oh ya?"

"iya pa.aku seneng banget."

Sean pun tersenyum hangat ke arah anak laki laki nya ini.

Zee memundurkan kursi nya.ia sudah selesai dengan sarapannya.tanpa berbicara apa pun,gadis pergi begitu saja.

"tunggu papa di mobil Zee.kita pergi bareng." teriak Sean tetapi Zee hanya diam saja.

"aku berangkat deluan ya sayang." ucap Sean mengecup pipi Gracia yang duduk di sebelah nya itu.

"kamu hati hati ya,semangat kerjanya." ucap Gracia.

"kamu juga semangat kerjanya ya."

Gracia mengangguk sambil menampakkan senyuman yang sangat manis."papa pergi dulu ya Ze.semangat ngerjain ujiannya."

"iya pa." Zean pun menyalam tangan Sean.

Sean berjalan dengan cepat keluar dari rumah.saat di depan garasi,ia melihat Zee berdiri sambil menyandarkan tubuhnya pada mobil kesayangannya itu .gadis itu sangat fokus pada ponselnya sehingga tidak menyadari kedatangan papa nya.

"papa fikir kamu pergi deluan." ucap Sean.Zee langsung menyimpan ponsel nya lagi di saku jas nya.ia masuk begitu saja kedalam mobil begitu juga dengan Sean.

mobil BMW hitam kesayangan Sean pun melaju meninggalkan pekarangan rumah mewah nya.selama di perjalanan,tidak ada satupun yang mengeluarkan suara.bahkan suara musik pun tidak terdengar.

Zee hanya sibuk dengan fikirannya sendiri sambil melihat ke arah pinggir jalanan.

"kamu mau sarapan lagi nggak?" tanya Sean memecahkan keheningan di antara mereka.Zee langsung melihat ke arah papanya sambil menggeleng.

"aku udah kenyang." ucap Zee dengan muka datarnya.

"maafin papa ya Zee."

"buat apa pa?"

"papa nggak pernah bisa ngebela kamu di depan mama."

"nggak papa.aku udah biasa di giniin sama mama.aku juga udah berdamai dengan takdir.aku percaya suatu saat nanti pasti mama akan sayang juga sama aku."

Sean hanya diam saja mendengar ucapan anak nya ini.

"kamu mau kuliah?" tanya Sean.Zee langsung melihat lagi ke arah Sean.ia sangat kaget mendengar ucapan papa nya ini.

"aku lulus SMA aja nggak pa.gimana mau kuliah.lagian kalau seandainya aku kuliah,yang ada nanti cuma jadi masalah lagi di keluarga kita.mama pasti nggak akan nerima hal itu.mama kan takut kalau aku malu maluin keluarga.aku juga anak nya nggak bisa di harepin.beda dengan Zean dan Acel.aku anak nya bodoh, brandalan,  suka buat ulah,nggak pantes buat kuliah.mending aku bantu papa aja di kantor.Zean dan Acel yang lebih pantes dapetin pendidikan tinggi pa."

"tapi papa mau nya kamu lanjutin pendidikan kamu.nanti kita daftar sekolah paket,udah itu baru kita daftar kuliah.kali ini papa izinin kamu ambil jurusan yang kamu mau dan suka.biar belajarnya enak."

Zee menggeleng sambil tersenyum."enggak usah pa.nggak papa kok kalau aku nggak kuliah.aku kaya gini aja."

"tapi setelah ini kamu mau kerja apa Zee?"

"maksud papa?"

"mama dan papa udah buat surat warisan dari lama.bahkan dari kalian belum lahir.semua perusahan papa baik itu perusahan cabang ataupun perusahaan pusat,udah papa warisin untuk Zean.sedangkan rumah sakit kita,udah di warisin mama untuk Acel.jadi setelah ini kamu mau gimana?cuma kamu yang nggak punya jaminan masa depan Zee."

Zee hanya diam saja.hati nya terasa sangat sakit setelah mendengar ucapan papa nya itu.apakah setelah ini ia harus berjuang sendirian lagi?.

"mama udah buat surat warisan itu.dan keputusan itu nggak akan pernah bisa di ganggu gugat lagi.sedangkan perusahaan kita cuma itu doang.jadi ikutilah apa kata papa sekarang.kamu mau sampai kapan jadi bawahan di perusahaan papa Zee? sementara kamu anak pemilik dari perusahaan itu sendiri.papa jadinya yang nggak tega mempekerjakan kamu di kantor."

lagi lagi Zee hanya diam saja.ia tidak tau harus berkata apa.yang ia inginkan kali ini hanya menangis.

"kalau kamu memiliki pendidikan tinggi,setidaknya orang orang di luar sana menghargai kamu.kalau cuma tamatan SMP, kamu bakal di injak injak sama orang yang berpendidikan.negara ini keras Zee,agarkan orang yang udah berpendidikan nya tinggi aja masih sulit untuk mendapatkan pekerjaan,apalagi kalau kamu cuma tamatan SMP doang.papa bicara kaya gini karena papa sayang sama kamu.kamu minder karena kamu anak yang brandalan,suka mabok,perokok,jadi nggak pantes punya masa depan?."

Zee hanya mengangguk.

"persetan dengan semua itu Zee.mau kamu sebandel apapun,sebrandalan apapun,kalau kamu berpendidikan, semua orang masih menyegani kamu.kalau kamu mikirin omongan mama,nanti biar papa bicara baik baik sama mama.setidaknya kamu lanjutin sekolah kamu dulu dan urusan mama,biar papa yang ngurus."

"boleh aku fikir fikir dulu?.aku takutnya nanti papa nyesel udah ngasih keputusan ini sama aku.dan aku malah ngecewain papa lagi."

"boleh.bilang aja sama papa kalau kamu udah dapetin keputusannya.papa tunggu jawaban dari kamu."

"tapi papa nerima kan semua keputusan aku?"

"yes,papa nerima semua keputusan kamu."

Zee tersenyum tipis ke arah papa nya.tidak terasa akhirnya mereka sudah sampai di depan gedung pencakar langit itu dan langsung masuk kedalam.

Tidak di anggapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang