seorang anak laki laki baru saja masuk kedalam rumah nya dengan wajah yang berseri seri.pemuda itu terlihat sangat senang sekali.
"hai mama Zean yang paling cantik." ucap nya sambil mengecup pipi Gracia yang sedang duduk di ruang tv sambil membaca buku majalah fashion nya.
Gracia menampakkan senyuman hangat kepada anak laki laki satu satu nya itu."dari mana aja sih anak mama ini? kok baru pulang jam segini? sibuk banget mama liat liat dari kemarin.nggak mau cerita sama mama ni?"
"bukan aku nggak mau cerita sama mama.tapi tunggu waktu yang tepat dulu.soalnya ini masalah percintaan."
"wah,jadi anak mama lagi jatuh cinta ni ceritanya?"
"iya."
"kenalin dong sama mama."
"kapan kapan deh.mama doa kan aja aku semoga cepet jadian.rencana nya sih besok aku mau nembak dia."
"mama doakan semoga anak mama cintanya di terima.lagian siapa sih yang mau nolak anak mama yang paling ganteng gini? mama aja kalau jadi temen kamu,mama deluan yang gebet kamu nya."
Zean dan Gracia pun tertawa bersama."mama bisa aja.ya udah aku mau kekamar dulu deh.mau mandi,soalnya gerah banget habis bantuin calon pacar aku pindahan ke apart aku ma."
"oh jadi sekarang yang nempati apart kamu, calon pacar kamu itu?"
"iya,soalnya kasihan dia ma,papa nya jahat banget.jadi dari pada apart aku kosong,mending dia aja yang nempati.nggak papa kan ma?"
"nggak papa dong sayang.tapi inget,kamu jangan aneh aneh loh sama dia.kalian masih sekolah,mama nggak mau ada hal lain yang terjadi."
"siap mama Zean yang paling cantik."Zean pun mengecup pipi Gracia lalu pergi begitu saja dari hadapan mama nya itu.
Gracia hanya melihat kepergian anak laki laki nya sambil menggelengkan kepala.
-
-
-malam sudah kembali,kini Sean dan keluarganya sedang menikmati makan malam bersama.meja makan itu terdengar sangat heboh dengan suara suara gelak tawa.
"selesai ini,kamu nggak boleh kemana mana ya Zee.pokoknya kamu harus belajar.jangan buat malu keluarga lagi." ucapan Gracia kali ini membuat suasana meja makan menjadi hening seketika.
"aku tau,jadi nggak usah ngatur ngatur hidup aku." ucap Zee.
"oh udah mulai berani ngelawan mama ya Zee.kalau kamu nggak mau di atur di rumah ini,silahkan pergi.mama papa nggak suka anak yang pelawan kaya kamu ini." ucap Gracia sambil berdiri di hadapan Zee.
Sean menahan tangan Gracia agar istrinya itu tidak semakin emosi.
"udah,makan dulu sayang." ucap Sean kepada Gracia.
wanita itu menghembuskan nafasnya kasar untuk meredakan emosi yang bergejolak.
Zee belum menghabiskan makan malam nya tetapi gadis itu langsung pergi begitu saja ke lantai atas.
"Zee..." panggil Sean.
anak gadis yang di panggil itu tidak menoleh sedikit pun ke arah papa nya.ia terus menaiki anak tangga menuju kamarnya.
"nanti aku aja yang coba bicara sama Zee pa." ucap Ashel.
Sean mengangguk sambil tersenyum.ia tau kalau Zee hanya nurut dengan semua perkataan Ashel saja dirumah ini.
setelah selesai makan malam,Ashel langsung menuju ke kamar kakak perempuannya itu.
"mau aku temenin nggak Cel?" ucap Zean.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tidak di anggap
Randomkisah seorang gadis yang tidak pernah di anggap ada oleh anggota keluarganya.