setelah pulang sekolah,Zee memutuskan untuk tidak langsung pulang kerumah.ia malah pergi dulu ke markasnya untuk menenangkan fikirannya sebentar.
"lo kenapa Zee?asem banget tu muka gue liat liat." ucap Adel.
Zee membanting tubuhnya di sofa."gue habis di hukum tadi waktu upacara.masa gue disuruh hormat bendera sampai jam istirahat.anjing banget kan?."
"ngapa?" ucap Olla sambil menyalakan rokok nya.
"gara gara nyelametin adek gue.dia nggak bawa topi.gue kan jadi nggak tega liat adek gue ntar di hukum habis upacara."
"Zean mana? biasa dia yang jadi pahlawan Ashel." ucap Adel.
"tau tu orang,tiba gini aja dia cuek sama Acel."
"banyak sabar deh kalau kata gue mah." ucap Oniel.
Zee hanya mendengus kesal.ia juga mengeluarkan kotak rokok nya yang berada di saku jas sekolah lalu membakar sebatang rokok itu.
sementara di rumah mewah itu,Zean yang sudah mengganti pakaiannya langsung menuju ke kamar Ashel.ia melihat adik nya itu sedang menghapus make up tipis nya.
Zean pun membanting tubuh nya di kasur Ashel."Cel." panggil Zean.
"hm?" dehem Ashel yang hanya melihat Zean dari pantulan cermin meja riasnya.
"Marsha udah punya pacar belum ya?"
Ashel langsung melihat ke arah kakak laki laki nya itu."kenapa? kamu suka sama Marsha?"
"iya,sebenernya aku udah lama suka sama Marsha.tapi aku takut kalau Marsha udah punya pacar."
"iya kah? hmm...setau aku sih Marsha lagi nggak deket sama siapa siapa."
"bagus deh,aku jadi lebih mudah untuk deketin Marsha."
-
-
-siang sudah berganti malam,Zee baru saja pulang dari markasnya.gadis itu belum mengganti baju sekolahnya dari siang tadi.saat di perjalanan pulang,dari kejauhan ia melihat sosok gadis yang sepertinya ia kenal.
"itukan Marsha,kenapa dia kok lari malem malem begini? di tempat sepi pula." gumam Zee.ia menepikan mobil nya.
"Marsha." panggil Zee.gadis itu pun langsung melihat ke arah sumber suara.
Zee kaget karena melihat Marsha yang sangat pucat seperti sedang ketakutan.penampilannya juga sangat berantakan.
"kak Zee tolongin aku kak.aku lagi di kejar kejar sama orang." ucap Marsha menggenggam erat kedua tangan Zee.ia tidak tega melihat Marsha yang sudah menangis.pipi gadis itu juga terlihat sedikit lebam.
"ya udah ayo masuk ke mobil gue." ucap Zee langsung membuka kan pintu mobil nya dan berjalan cepat mengitari mobilnya lalu menjalankan mobil itu.
Marsha belum juga berhenti menangis,tubuh gadis itu juga bergetar.Zee jadi ragu untuk bertanya kenapa gadis ini.
"mau gue anter kemana Sha?" tanya Zee.
"bawa aku kemana aja kak."
"tapi gue nggak tau harus bawa lo kemana.lo kenapa?"
"nanti aku ceritakan semuanya tapi tolong bawa aku kemana pun yang penting tempat nya aman."
Zee berfikir keras kemana ia akan membawa Marsha.oh iya,dia kan punya apart."ke apart gue aja mau?"
Marsha mengangguk dengan cepat."mau kak,mau"
Zee langsung melajukan mobil nya menuju apart.tidak berselang lama,mereka pun sampai di gedung pencakar langit itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tidak di anggap
Randomkisah seorang gadis yang tidak pernah di anggap ada oleh anggota keluarganya.